Banyak orang mungkin sulit untuk mengekspresikan perasaan ataupun kasih sayang mereka kepada orang-orang yang dikasihinya. Padahal, isi hati mereka sebenarnya ialah ingin untuk mengekspresikannya.
Bagaimana dengan Saudara?
Efesus 5:2 (BSD), "Cara hidupmu harus penuh dengan kasih sayang, seperti Kristus sudah mengasihi kita. Ia sudah mengorbankan hidup-Nya bagi kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah, untuk menghapus dosa-dosa kita."
Mostly what God does is love you. Keep company with him and learn a life of love. Observe how Christ loved us. His love was not cautious but extravagant. He didn't love in order to get something from us but to give everything of himself to us. Love like that. (MSG)
Do everything in a way that shows that you love people, just like Christ loved us and willingly died for us. He offered himself to God as a sacrifice that was very pleasing to God, just like Jewish priests offered sweet-smelling animal sacrifices to God. (DEIBLER)
Tuhan Yesus mengasihi kita dengan menyerahkan diri-Nya sebagai korban persembahan. Dia adalah Pribadi penuh kasih yang memperagakan kasih sejati serta sempurna. Rasul Paulus menjelaskan, bahwa menjadi penurut Allah ialah hidup di dalam kasih.
Kasih bukan berarti selalu melakukan hal-hal yang menyenangkan, melainkan berupaya senantiasa melakukan yang terbaik.
Allah tentu ingin supaya kita orang-orang percaya bukan hanya mengalami perubahan yang tampak oleh orang lain, tetapi kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya maupun sesama. Kasih yang tidak berdasar pada kepentingan diri sendiri, atau tergantung situasi dan keadaan tertentu. Itulah jalan kasih yang sejati.
Kiranya, menjelang momen Natal, kita semua pun semakin merasakan kasih Tuhan.
~ Eunike