Shriman Narayan, seorang yang bergelar doktor dari London School of Economics, ingin mengetahui lebih lagi tentang bagaimana kelak masa depannya, maka ia mendatangi sebuah pusat kerohanian bagi pemeluk agama Hindu, yakni ashram (mungkin dari kata ini pulalah asal 'asrama' dalam bahasa Indonesia), yang dibina oleh Mahatma Gandhi, seorang tokoh besar India.
Namun, sesampainya di sana, ia menerima tugas khusus terlebih dulu yang wajib dilakukan, yaitu membersihkan kamar mandi yang kotor.
Merasa dirinya adalah kasta brahmana, salah satu dari empat tingkatan masyarakat setempat yang ada pada waktu itu, yang tidak mengerjakan "pekerjaan kasar" ataupun "pekerjaan kotor" seperti bersih-bersih kamar mandi, Dr. Shriman Narayan syok, merasa tidak terima, tersinggung, serta segera mencari dan menemui Gandhi untuk melaporkannya.
"Saya ini bergelar doktor," ia membela diri, "saya bisa melakukan hal-hal yang besar. Mengapa Anda menyia-nyiakan waktu dan bakat saya dengan menyuruh membersihkan kamar mandi?!" ia berkeluh-kesah. Namun Gandhi, yang juga pernah belajar di London, Inggris, hanya menjawab sederhana, "Saya tahu Anda mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya juga harus melihat kemampuan Anda dalam melakukan hal-hal kecil."
Nah, bagaimana dengan Saudara dan saya?
Masihkah kita mau merendahkan hati untuk setia, serta mengerjakan apa pun yang Tuhan percayakan bagi kita saat ini, meskipun mungkin terlihat sepele, bahkan tidak ada orang lain yang melihat ataupun menghargainya?
Dan kapan terakhir kali kita bersih-bersih rumah, ataupun membersihkan kamar mandi?
Yohanes 13:4-7, "Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Filipi 2:5-7, "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia."
Lukas 16:10 (BSD), "Orang yang bisa diandalkan untuk mengurus hal-hal yang kecil, bisa diandalkan juga untuk mengurus hal-hal yang besar."
Kalau kalian jujur dalam soal kecil, kalian juga akan jujur dalam soal besar. Kalau kalian menipu dalam soal kecil, kalian juga akan menipu apabila diberi tanggung jawab yang lebih besar. (FAYH)
People who faithfully manage small matters will also faithfully manage important matters. People who are dishonest in the way they handle small matters will be dishonest in the way they handle important matters. (DEIBLER)
"Do not call any work menial until you have watched a proud person do it." ~ Robert Brault
~ FG