"Dunia tidak berubah, kitalah manusia yang berubah," mungkin kita pernah mendengar perkataan itu. Namun, jangan sampai ke arah yang tidak baik, melainkan ke arah yang lebih baik.
Jangan sampai seperti pengalaman Rehabeam, seorang raja yang walaupun sempat menerima kesempatan untuk bertobat, serta kasih karunia dari Tuhan, tetapi akhirnya dicap sebagai orang yang jahat oleh Tuhan.
Matthew Henry menguraikan, "Kebaikan sekecil apa pun yang dimilikinya hanya sementara, dan berlalu seperti embun pagi. Ia melakukan yang jahat karena ia tidak pernah berketetapan hati untuk apa yang baik."
Bagaimana dengan kita?
Mengapa kita cenderung jatuh dan berbuat dosa? Lalu, sering kali tersandung ataupun terpeleset kesalahan, terutama yang kita sengaja, ataupun sebenarnya tahu bahwa itu hal yang salah? Salah satu penyebabnya adalah karena kita tidak tekun atau sungguh-sungguh dalam mencari hadirat Tuhan, mengikuti tuntunan dan perintah-Nya.
2 Tawarikh 12:4 (VMD), "Rehabeam melakukan kejahatan karena dia tidak memilih untuk mencari TUHAN."
He did evil things because he was not serious about dedicating himself to serving the LORD. (LEB)
But the final verdict on Rehoboam was that he was a bad king--GOD was not important to him; his heart neither cared for nor sought after GOD. (MSG)
Apakah itu juga menggambarkan keadaan kita masing-masing saat ini?
Full Life Notes mengingatkan, ada kaitan langsung antara tekun mencari Allah dan kekuatan-Nya dengan menolak kejahatan. Agar dapat bertekun dalam iman, kita harus teguh memutuskan senantiasa mencari hadirat Allah melalui doa yang sungguh-sungguh. Dengan melakukan itu, kita akan dapat menolak dosa, membenci keinginan dunia, menaati firman, serta mengikuti pimpinan Roh Kudus. Sebaliknya, tanpa keteguhan hati ini, kita segera meninggalkan Allah dan anugerah-Nya, serta menyesuaikan diri dengan cara-cara fasik dunia.
Mari, selama masih ada kesempatan, jangan sampai di akhir hidup kita, akhirnya dicap juga kita adalah seorang yang sesungguhnya jahat di mata-Nya, dan tidak melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya bagi hidup kita.
Lukas 12:47 (TSI), "Setiap hamba yang tahu kehendak Tuannya tetapi tidak mempersiapkan diri dan sengaja tidak melakukan kehendak Tuannya itu, dia akan dihukum dengan berat."
Pelayan yang tahu kemauan tuannya, tetapi, tidak mempersiapkan diri dan tidak melakukan kehendak tuannya, akan dihukum dengan hukuman yang berat. (VMD)
The servant who knows what his master wants and ignores it, or insolently does whatever he pleases, will be thoroughly thrashed. (MSG)
Mazmur 119:11 (AVB), "Firman-Mu telah kusimpan baik-baik dalam hatiku supaya aku tidak berdosa terhadap-Mu."
Aku telah banyak merenungkan firman-Mu dan menyimpannya di dalam hatiku sehingga aku terhindar dari berbuat dosa. (FAYH)
I've banked your promises in the vault of my heart so I won't sin myself bankrupt. (MSG)
~ FG