GBI PRJ (CK7)

Kondisi dunia pada saat ini dimana tidak ada kepastian terjadi. Namun kita landaskan pengharapan kita kepada Tuhan Yesus.

Yohanes 5 : 1 - 8
Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit : orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya : Maukah engkau sembuh ? Jawab orang sakit itu kepada-Nya : Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku. Kata Yesus kepadanya : Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.

Sebuah kisah yang terjadi di kolam Betesda, dimana banyak orang berkumpul untuk mendapatkan kesembuhan. Siapa yang tidak dapat masuk ke kolam lebih dulu masuk kedalam sangat kecil kesempatan untuk sembuh. Peristiwa ini menggambarkan bahwa hanya Yesus yang menjadi pengharapan bagi kita.

Bagaimana kita melandaskan pengharapan kepada Yesus :

1. Berharap pada Tuhan berarti percaya penuh walaupun tidak ada alasan.

Hope is enough to live whole life. Rather than ends your life without a hope.

Mazmur 62 : 6
Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang, sebab dari pada-Nyalah harapanku.

Kita perlu ketenangan untuk berharap kepada Yesus.

2. Berharap pada Tuhan berarti percaya akan kesetiaan Tuhan.

Walaupun tidak ada alasan untuk berharap, tapi percayalah akan kesetiaan-Nya.

Ibrani 10 : 23
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia Kepada janjiNya.

Mazmur 33 : 18
Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. 

Once you choose hope, anything is possible.

“You can count how many seeds there are in an orange, but you can not count how many oranges there are in a seed”
(Engkau dapat menghitung berapa banyak biji jeruk dalam satu buah, tetapi engkau tidak dapat menghitung berapa buah jeruk dalam satu benih)

3. Berharap pada Tuhan berarti fokus kepada pribadi Yesus.

Bukan pada bagaimana cara dan kapan Yesus akan menolong kita, tetapi kuasa Yesus itulah yang menjadi pengharapan kita.

Ay. 6
Saat Yesus tahu keinginan orang sakit, Ia bertanya kepadanya. Yesus sedang menggeser fokus orang sakit ini kepada-Nya.

Mazmur 42 : 5
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku ? Berharaplah kepada Allah ! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku !

Who Over How ?
Siapa melebihi Bagaimana ?

Yohanes 5 : 17
Tetapi Ia berkata kepada mereka : Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.

Terlalu banyak cara untuk Yesus menolong setiap kita. Atas apapun yang sedang terjadi hari-hari ini, bagian kita adalah tetap bertahan dalam pengharapan itu karena tersedia jaminan bahwa Yesus masih, terus dan tetap bekerja bagi setiap kita.
Yohanes 5 : 8 - 9
Kata Yesus kepadanya : Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah. Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 

BETESDA is a HOUSE OF KINDNESS, MERCY.
(BETESDA adalah RUMAH PENGHARAPAN)

Amsal 23 : 18
Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang. 

Tuhan Yesus Memberkati