GBI PRJ (CK7)

 Yesus, murid-murid-Nya, dan Ibu Yesus diundang ke pesta perkawinan di Kana. Biasanya, ketika seorang yang mengadakan sebuah pesta pasti sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari, dan mempersiapkan yang tebaik untuk setiap tamu yang diundang. 

Kita akan belajar tentang waktu Tuhan. Setiap apa yang Tuhan rencanakan bagi kita pasti yang terbaik buat kita. Kita ingin sesuatu yang baik, namun Tuhan tahu sesuatu yang terbaik. Ada 5 hal yang Tuhan ingin kita belajar dari perkawinan di Kana :

1.   Belajar menghargai
Yesus menghargai undangan pesta perkawinan, itu sebabnya Ia datang. Tuhan ingin mengajarkan kita untuk menghargai orang lain. Ketika kita diundang di sebuah acara, alangkah baiknya untuk kita bisa datang dan mengingat orang yang mengundang kita, sudah mempersiapkan yang terbaik untuk acara tersebut. Perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. 

Yohanes 2 : 1 - 3
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya : Mereka kehabisan anggur.

2.   Tunduk pada otoritas
Manusia punya banyak keinginan, namun Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya. Sama hal dengan ibu Yesus yang meminta agar Yesus melakukan mujizat. Namun, waktu Yesus untuk menunjukan bahwa Ia adalah Mesias belum tiba, dan ibu Yesus tunduk pada otoritas sehingga ia tidak memperdebatkan hal itu. Kita mungkin bisa saja merasa marah dan kecewa karena tidak terjadi sesuai dengan apa yang kita rencanakan, tetapi jika kita tunduk pada otoritas, maka perasaan itu akan hilang dengan cepat. Kita harus tunduk kepada otoritas Tuhan, karena rencana dan waktu Tuhan itu pasti yang terbaik. 

Yohanes 2 : 3 - 4
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya : Mereka kehabisan anggur. Kata Yesus kepadanya : Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu ? Saat-Ku belum tiba.

3.   Membangun komunikasi yang baik
Masalah yang sering terjadi adalah komunikasi yang kurang baik dan kurang memahami. Terkadang kita lebih cepat berkata-kata, namun terlambat dalam mendengar. Agar komunikasi kita bisa berjalan dengan baik, maka kita harus mengubah cara komunikasi kita. Belajar untuk lebih mendengar orang lain, berpikir lebih dulu, lalu bisa berkata-kata. Cepat mendengar dan lambat berkata-kata. 

Yohanes 2 : 5
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan : Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu !

4.   Tetaplah kerjakan bagian kita
Mengapa Tuhan meminta kepada pelayan-pelayan untuk mengisi tempayan-tempayan dengan air biasa ? Padahal, bisa saja Tuhan langsung mengisi dengan anggur ? Tuhan ingin mengajarkan para pelayan itu agar mereka tetap mengerjakan bagian mereka. Para pelayan bisa mengisi ulang tempayan-tempayan dengan air, tetapi tidak bisa mengubah air itu dengan anggur. Sering kali kita terintimidasi untuk tidak melakukan bagian kita. Kita ingin Tuhan melakukan bagian-Nya agar rencana kita bisa terjadi dengan segera. Tuhan ingin kita mengerjakan bagian kita lebih dulu, lalu Tuhan mengerjakan bagian-Nya. 

Yohanes 2 : 6 - 8
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu : Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air. Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka : Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta. Lalu merekapun membawanya. 

5.   Berubah semakin baik
Dalam tradisi orang Yahudi, mereka akan memberikan anggur yang terbaik di awal, lalu anggur yang kurang baik di akhir acara. Namun, para tamu undangan memuji keluarga yang mengadakan pesta, karena anggur yang diberikan di akhir adalah anggur terbaik yang pernah diminum. Tuhan mengajarkan kita untuk kita tetap memberikan yang terbaik. Bukan hanya di awal-awal saja saat kita mengerjakan bagian kita, tetapi tetap konsisten bahkan semakin baik. Kalau sudah memulai dengan baik, pastikan tetap berjalan semakin baik. 

Yohanes 2 : 9 - 10
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya : Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.

Tuhan Yesus Memberkati