GBI PRJ (CK7)

Markus 5 : 39b - 40
Mengapa kamu ribut dan menangis ? Anak ini tidak mati, tetapi tidur ! Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. 

Mengapa mereka tertawa ? Ada dua alasan orang tertawa; yang pertama karena mereka sombong dan merasa lebih hebat dari orang lain. Yang kedua, karena menertawakan diri sendiri yang bodoh dan tidak mampu menangkap informasi yang diberikan, menyadari keterbatasan. Dalam kehidupan ini, sering kita merasa terbatas sehingga kita tidak bisa melihat kehebatan Tuhan dalam kehidupan kita. Bahkan kita juga sering merasa sombong karena kita merasa kita paling di atas segala-galanya dibanding orang lain. 

Markus 5 : 21
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau. 

Markus 5 : 24
Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. 

Mengapa Yesus pergi dan tidak mengajar seperti ketika Dia naik ke perahu Simon ? Karena ada kepala rumah ibadah orang Yahudi (orang yang dituakan, dipercaya) datang kepada Yesus dan ia jatuh tersungkur; jatuh terjerembap dengan muka mengenai tanah. Tuhan menghargai dia. Tuhan ingin mengajarkan kita untuk dapat menghargai orang lain seperti yang Ia lakukan lebih dulu. Ada beberapa pesan yang ingin Tuhan sampaikan kepada kita; 

1.   Priority Scale
Sekalipun tidak ada dasar untuk percaya, orang-orang mengatakan tidak mungkin, kita harus tetap percaya kepada Tuhan. Dalam kehidupan kita banyak hal yang harus kita kerjakan, tetapi Yesus mengajarkan kita tentang skala prioritas. Ada pekerjaan yang mendesak, pekerjaan berat, pekerjaan rutin, pekerjaan jangka panjang. Tidak perlu takut dan khawatir akan hal-hal lain, Yesus mampu melakukan segala perkara dalam kehidupan kita, percaya saja. 

Markus 5 : 22 - 23
Datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya : Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.

Markus 5 : 35
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata : Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru ?

2.   Being On Track
Mengapa Yesus masih berbicara dan tidak segera ke rumah Yairus ? Yesus tahu skala prioritas. Dalam pelayanan-Nya, Yesus melakukannya dengan sangat rapi, Ia tahu hal-hal mana yang lebih mendesak. Tuhan ingin kita tetap di dalam jalur yang benar. Jangan biarkan ada orang lain yang ingin mengambil celah. Harus tetap fokus pada jalur kita dan terus melangkah. "Even if you are on the right track, you will get run over if you just sit there." 

Markus 5 : 25
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. 

3.   Trustworthy
Mengapa hanya Petrus, Yakobus dan Yohanes yang Tuhan minta untuk masuk ikut bersama Yesus ? Karena mereka menyadari bahwa mereka berdosa, rela memberikan hidup mereka sebagai penjala ikan dan mengikut Yesus untuk menjadi penjala manusia. Petrus, Yakobus dan Yohanes dapat dipercaya. Orang yang dapat dipercaya tidak memiliki hal-hal negatif dalam pikirannya, tidak mengalami kekecewaan dan kemarahan yang berlarut-larut, melakukan sesuatu dengan sepenuh hati, tidak setengah-setengah. Bagaimana agar dapat dipercaya untuk mengendalikan sesuatu yang besar ? Mulailah dengan belajar mengendalikan diri sendiri dengan baik. 

Markus 5 : 37
Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. 

Markus 5 : 41 - 42
Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya : Talita kum, yang berarti : Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah ! Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. 

Tuhan Yesus Memberkati