GBI PRJ (CK7)

Kisah anak Ayam dan anak Rajawali.

Satu ketika, tanpa sengaja seekor Rajawali menjatuhkan telornya ke kandang ayam. Telor ini dierami oleh induk ayam bersama telor ayam lainnya. Burung rajawali kecil lahir dan tumbuh bersama dengan anak ayam. Ia tumbuh dengan cara anak ayam bertumbuh, misalnya mengais untuk mencari makan. Ia tidak terlatih untuk terbang seperti burung rajawali. Burung rajawali ini tumbuh sebagai seekor ayam. Suatu saat ketika sedang mengais, ia melihat seekor rajawali terbang melintas dengan perkasa, lalu terpikir seandainya dapat terbang seperti itu, namun ia diingatkan oleh anak-anak ayam lainnya bahwa ia hanya seekor ayam bukan rajawali. Anak rajawali itu kehilangan identitasnya. 

Dalam keadaan dunia seperti saat ini, dimana orang tidak mengerti jati dirinya dan apa identitasnya. Hal ini terjadi karena pengaruh dan tuntutan sekitarnya. Ada pria ingin menjadi perempuan, begitu sebaliknya. Manusia menjadi tidak yakin dengan dirinya sendiri, manusia kehilangan jati diri. 

Ingatlah pada hari kedatangan-Nya yang kedua, ibarat akan dipisahkan domba dari kambing. Maka kita harus memiliki identitas rohani yang jelas, dan menampilkannya kepada dunia dengan jelas. sebagai murid Kristus, kita sudah menerima Amanat dari Tuhan dan harus melaksanakannya, yaitu menjadikan bangsa-bangsa sebagai murid Kristus. 

Untuk itu kita sebagai orang Kristen harus memiliki dan menampilkan identitas sebagai murid Kristus dalam tindakan dan perkataan. 

Pagi ini kita harus mengerti siapakah kita Who am I ? Kita harus tahu identitas diri kita dengan jelas. 

Keuntungan bila kita mengerti identitas kita dengan jelas :

1.   Memberikan peringatan / alarm, bila kita sudah tidak sesuai sebagai anak Tuhan. 

Yohanes 15 : 18 - 19
Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. 

Ada 2 identitas kerohanian, yaitu dari dunia dan bukan dari dunia, yang tidak dapat disatukan. Kita diciptakan Tuhan memiliki identitas sebagai anak Tuhan untuk memuliakan Allah. 

2.   Tidak mengenal kata "Takut".

Roma 8 : 15 - 16
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru : ya Abba, ya Bapa ! Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 

Manusia diciptakan untuk serupa dan segambar dengan Allah, namun karena dosa, gambaran menjadi rusak. Disini awal timbul takut, karena rusak gambar kita dihadapan Allah. 

Kejadian 3 : 10
Ia menjawab : Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.

Kisah heroik tokoh-tokoh yang mengetahui identitasnya sehingga mereka keluar  sebagai pemenang :

a.   Yosua dan Kaleb

Bilangan 13 : 30
Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya !

b.   Gideon
Gideon dari seorang pengecut menjadi bangkit melawan musuhnya saat ia tahu identitas dihadapan Allah. Menaklukkan ribuan musuh hanya dengan 300 orang pasukan (Hakim-hakim 7 : 20 - 22). 

c.   Daud
Dengan penuh keberanian maju ke medan tempur untuk mengalahkan dan memenggal kepala Goliat (1 Samuel 17 : 46).

d.   Sadrakh, Mesakh, dan Abednego

Daniel 3 : 17 - 18
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja;
tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu. 

3.   Membuat tahan uji

a.   Yusuf

Kejadian 39 : 17
Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. 

Kejadian 41 : 12
Bersama-sama dengan kami ada di sana seorang muda Ibrani. 

Yusuf hidup dengan identitas jelas sebagai orang Ibrani walaupun hidup di Mesir, bahkan di dalam penjara. 

b.   Yosua
Ia mengumpulkan semua orang Israel diakhir hidupnya untuk memperjelas identitas mereka dihadapan Allah, agar mereka mampu dan tahan uji di tanah Perjanjian. 

Yosua 24 : 14 - 15
Oleh sebab itu, takutlah akan Tuhan dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada Tuhan. 
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada Tuhan, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan !

c.   Paulus
Ia senantiasa mengandalkan kekuatan Kristus.
Filipi 4 : 13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. 

1 Petrus 2 : 9 - 10
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib :
kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan. 

Messages :
Mengenal kita sebagai orang percaya, identitas kita yaitu :

1.   Kaum pilihan Allah
2.   Mendapat belas kasihan Allah, untuk itu senantiasa mengucap syukur
3.   Umat kepunyaan Allah
4.   Bangsa yang kudus
5.   Imamat yang rajani 

Dengan tujuan : memuliakan Allah dengan segenap hidup kita. 

Tuhan Yesus Memberkati