GBI PRJ (CK7)

1 Korintus 10 : 10
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut. 

Bersyukur itu artinya kita setuju dengan Tuhan, apa pun yang terjadi. Kita diajarkan untuk selalu mengucap syukur, tidak bersungut-sungut, karena ketika kita bersungut-sungut itu sama artinya dengan kita berkudeta dengan Tuhan, atau tidak setuju dengan rencana Tuhan untuk hidup kita. 

Efesus 1 : 15 - 16a
Karena itu, setelah aku mendengar tentang imanmu dalam Tuhan Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus, akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. 

Paulus mengajarkan kepada kita bagaimana caranya kita harus bersyukur :

1.   Kita jangan sampai salah bersyukur. 
Artinya, kita jangan sampai bersyukur untuk hal-hal yang lahiriah saja. Bersyukur untuk makanan, kehidupan, dan segala hal yang bersifat fisik itu tidak salah, tetapi jangan hanya berhenti sampai di situ. Kita harus pindah level dari cara kita bersyukur. Karena ketika kita tidak pindah level cara kita bersyukur, kita sama saja dengan orang-orang yang tidak mengenal Allah. 

Matius 6 : 31 - 32
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata : Apakah yang akan kami makan ? Apakah yang akan kami minum ? Apakah yang akan kami pakai ? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. 

Paulus mengajarkan kita cara bersyukur yang berbeda adalah dengan memiliki dasar iman yang kuat dan kokoh kepada Tuhan Yesus (Efesus 1 : 15 - 16a). 

Arti dari kata 'iman' adalah dasar dan bukti, yang artinya Paulus mengajarkan kita harus memiliki iman di atas dasar yang benar, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Iman yang kuat harus dibangun atas dasar hubungan dan keintiman kita dengan Tuhan Yesus. 

Ibrani 11 : 1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 

2.    Miliki level kasih yang berbeda.
Kasih bukan sekadar rasa, tetapi kasih berupa tindakan. Orang yang hidup di dalam kasih akan memiliki cara pandang yang benar, yang artinya ia akan lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Ketika kita diberkati, kita dapat menjadi berkat untuk orang lain. 

Marilah kita bersyukur bukan hanya pada hal-hal lahiriah, tetapi level bersyukur kita harus lebih dari itu. Tetap bersyukur walau keadaan sulit, walau keadaan tidak sesuai dengan keinginan dan harapan kita. Karena dengan demikian, kita memiliki level bersyukur yang berlandaskan pada iman kita kepada Tuhan Yesus. 

Tuhan Yesus Memberkati