GBI PRJ (CK7)

Paskah merupakan salah satu perayaan terbesar umat Kristen. Hari ini, kita diingatkan akan kuasa kebangkitan Tuhan Yesus. Sebab kebangkitan-Nya atas maut membuat kita memperoleh anugerah untuk mengatasi segala macam kesusahan hidup. 

Ada begitu banyak ketidakpastian di dunia ini, begitu banyak kabar buruk, tetapi saat kuasa kebangkitan Kristus dinyatakan dalam kehidupan kita, kita akan mengalami pandangan baru, kebenaran firman, dan perubahan.

Pertanyaannya, apa selanjutnya setelah merayakan Paskah (what happens after Easter is over)?

Biasanya, setelah Paskah, selesai begitu saja, kembali pada kesibukan normal, tanpa perubahan sedikit pun dalam kehidupan kita. Padahal, kebangkitan Yesus seharusnya membawa transformasi, perubahan nyata bagi umat-Nya. Jangan sampai kita melewatkan Paskah tanpa mengalami perubahan sama sekali. Sebab, Tuhan mengingkan kita mengalami perubahan atau transformasi melalui kuasa kebangkitan-Nya!

Yohanes 20:19-20
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!" Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.

1.    Ketakutan dan maut telah dikalahkan.
Transformasi pertama yang dinyatakan dalam murid-murid-Nya adalah ketakutan telah dikalahkan. Saat Yesus disalibkan, mati, dan dikuburkan, murid-murid-Nya hilang visi serta pengharapan akan masa depan. Saking takutnya, mereka lari, mengunci diri, dan bersembunyi dari otoritas Yahudi. Kemudian, mereka mengalami perjumpaan dengan-Nya, sehingga mengubah mereka menjadi murid yang berani serta tegar. Pandangan mereka berubah terhadap rasa takut (courage is not the absence of fear).

Kisah Para Rasul 4:13 
Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes m  dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.

Tadinya, mereka gampang takuti. Namun, sekarang mereka berani memberitakan Injil, sampai-sampai rela mati deminya. Dulu mereka sering takut terhadap pandangan manusia, namun sudah berubah, tidak gentar menghadapi segala ancaman. Mereka dulunya takut hukuman, ejekan, dan penghakiman, tetapi berubah total!

Demikian juga, Tuhan ingin menguatkan keberanian kita di kehidupan ini (courage that keeps us going despite fear), sehingga ketakutan dan kekhawatiran tidak lagi menguasai. Maut yang selama ini melumpuhkan, akhirnya dikalahkan oleh kebangkitan Yesus. Perjumpaan mereka dengan-Nya membawa perubahan iman. 

Ujung dari semua ancaman hukuman, sakit-penyakit, aniaya, atau kekurangan di kehidupan adalah maut atau kematian. Sebab itu, ini menyebabkan ketakutan. Kita takut binasa, kehabisan sumber daya, bangkrut, atau takut kehilangan nyawa. Tetapi, lewat perjumpaan dengan Yesus, mereka sadar kematian serta penderitaan di muka bumi ini bukanlah akhir segalanya (death in this world is actualy not final). Yesus telah mengalahkan maut! Karena itu, para murid yakin, tidak ada keraguan sedikit pun, kekekalan bersama Yesus adalah hal yang nyata!

Ketakutan yang paling mengerikan adalah hilangnya nyawa, namun lewat perjumpaan dengan Yesus, maut telah dikalahkan, sehingga pandangan para murid berubah. Bagaimana dengan kita? Murid-murid Yesus tidak lagi takut atau terus hidup dalam keresahan dan kekhawatiran. Mereka menjadi berani, percaya, dan hidup penuh sukacita saat menghadapi banyak ancaman dan ketidakpastian. Mereka tidak lagi ragu, melainkan yakin dengan kebangkitan Yesus. Perkataan Yesus bukan teori belaka, melainkan kebenaran yang sekaligus membawa kekuatan, keyakinan, serta pengharapan bagi iman.

Yohanes 11:25-26
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"

Bagaimana dengan Saudara? Apakah yakin bersama Yesus, kita telah mengalahkan maut dan ketakutan? Sebagai orang Kristen di dunia, seharusnya kita memiliki sukacita, serta merasa aman dan yakin karena pengharapan di dalam Dia. Nah, apakah kita menjalani hidup ini dengan takut atau "lumpuh" karena kekhawatiran? Jangan sampai demikian, sebab Tuhan Yesus telah bangkit! Jika terus merasa takut dan khawatir, itu bukan jenis kehidupan yang Yesus sediakan bagi kita.

Yesus harus nyata dan bangkit di kehidupan kita. Bagaimana dengan kita, apakah kebangkitan Kristus juga dinyatakan dalam hidup kita? Mungkin ada yang bertanya, "Pak, buat apa percaya Yesus kalau masih harus menderita? Padahal, saya ingin iman dan Tuhan menolong saya terhindar dari segala penderitaan." Sesungguhnya, bukanlah demikian kebenarannya.

Yohanes 16:33
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.

2.    Melewati penderitaan dengan penuh damai sejahtera dan sukacita. 
Inilah kuasa kebangkitan yang Tuhan ingin nyatakan dalam kehidupan kita, yaitu saat mengalami penderitaan, kita mampu melewatinya dengan kuat serta penuh damai. Kita tidak mungkin terhindar dari penderitaan atau segala kesusahan dan krisis di muka bumi ini semenjak ada dosa. Selama masih di dunia, kita pasti mengalami kesusahan serta penderitaan, tetapi janji Tuhan adalah karena Yesus bangkit, kita tidak harus melewatinya dengan sengsara, ataupun malah tertindih hancur oleh karenanya.

Yohanes 20:19
Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"

Bangkitnya Yesus dari maut bukan berarti murid-murid-Nya terbebas dari segala ancaman atau terhindar dari penderitaan. Kenyataannya, setelah itu, murid-murid Yesus malah lebih menderita dan hidupnya makin susah, tetapi sikap, pandangan, serta pengertian mereka terhadap penderitaan berubah total karena kuasa kebangkitan-Nya! Mereka mampu melewatinya dengan sukacita serta damai sejahtera. Bagaimana dengan Saudara hari-hari ini?

Damai sejahtera artinya emosi kita saat melewati krisis atau penderitaan tidak seperti saat sebelum berjumpa dengan Kristus, yang emosinya naik-turun sangat drastis dan tidak terkendali. Itulah yang mengakibatkan sering stres, gampang murung, bahkan depresi. Tetapi, jika kita mengalami damai sejahtera, sukacita, dan kuasa Kristus, kita bukannya terhindar dari masalah, namun meski melewatinya, emosi kita tidak turun-naik secara drastis, melainkan terkendali, dan lebih cepat kembali pada emosi yang stabil. 

Roma 5:1-2
Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Roma 5:3-5
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

Kuasa kebangkitan yang kita alami akan menimbulkan pengharapan. Saat melewati kesusahan, pengharapan inilah yang membawa kita pada segala kebaikan. Itu sebabnya, kita mampu melewati krisis dengan tenang. Segala penderitaan yang kita alami, jika diizinkan Tuhan, akan dipakai-Nya untuk membawa kebaikan bagi kita. Saat mengalami kesusahan dan penganiayaan, seperti halnya para rasul, kita bukan hanya mengalaminya dengan damai sejahtera, melainkan juga mampu bersukacita di dalam penderitaan!

Kisah Para Rasul 5:41 
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.

Saat kesusahan, bukannya murung atau depresi, tetapi walau sedih serta sukar, tetapi kita masih bersukacita dalam Kristus. Mengapa? Karena pandangan terhadap penderitaan sudah berubah. Penderitaan menjadi sebuah kehormatan untuk bisa disamakan dengan Kristus, bukan lagi memandangnya sebagai hukuman. Inilah kuasa kebangkitan. Jangan sampai tiap kali merayakan Paskah, iman kita tidak bertumbuh, masih sering takut, gampang kecewa, dan berputus asa.

Roma 8:17
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Kebangkitan Yesus membuat kita mengalami kuasa untuk berani menghadapi krisis, serta mampu melewatinya dengan penuh damai dan sukacita. Itu semua dianugerahkan-Nya dan kita tidak melakukannya dengan kekuatan sendiri. Sebab itu, Dia juga menjanjikan kuasa Roh Kudus.

Bukanlah kebetulan, kejadian paling penting setelah Paskah adalah Pentakosta, murid-murid Yesus dipenuhi kuasa Roh Kudus, dan mereka berubah menjadi orang yang memiliki keberanian, tidak takut lagi seperti dulu. Demikian juga kita, Tuhan ingin memenuhi kita dengan kuasa Roh Kudus untuk menimbulkan keberanian, serta anugerah untuk hidup dalam kemenangan.

Murid-murid Yesus mampu mengalami kuasa tersebut saat pandangan mereka diubah oleh Roh Kudus untuk melihat dari sisi firman dan sudut pandang Tuhan. Itu sebabnya, kita juga harus dipenuhi dan mengalami curahan kuasa Roh Kudus. Jika Roh Kudus memenuhi kehidupan kita, kita lebih dipengaruhi oleh kebenaran firman, hati kita tertuju serta setia pada Kristus. Karenanya, pastikan yang lebih mempengaruhi kita adalah Kristus serta Roh Kudus, bukan lagi dunia ataupun perasaan diri sendiri. Mari sama-sama tumbuh di dalam roh, supaya kita mengalami keberanian, serta damai sejahtera dan sukacita dalam kehidupan kita.

Kiranya kuasa kebangkitan Tuhan Yesus, kuasa Roh Kudus lebih dinyatakan dalam kehidupan kita supaya tidak takut lagi atau khawatir, melainkan penuh keberanian, damai sejahtera, serta sukacita.

Tuhan Yesus Memberkati