GBI PRJ (CK7)

Hari Jumat Agung lalu, kita melihat pengorbanan Tuhan. Kita diajak Tuhan untuk merenungkan makna dari tergantung-Nya Yesus di atas Kayu Salib; apa yang kita sudah lakukan untuk Dia, di setiap saat kita mengalami persoalan hidup yang mungkin kita tidak mampu menghadapinya?

Ketika Dia berkata, "Sudah selesai," artinya yang pertama, kita sudah menyatu dengan Tuhan, kita tidak terpisah lagi. Yang kedua, artinya kita hidup kudus, walaupun kita mungkin akan jatuh ke dalam dosa lagi. Bukan karena paku itu yang membuat Yesus tergantung, tetapi karena kasih-Nya yang besar kepada kita. Yesus adalah penebus, bahkan pahlawan yang sesungguhnya bagi hidup kita.

Kita juga harus berani masuk dalam penderitaan. Sebab, Yesus sebagai Juruselamat juga rela mengalami penderitaan. Penderitaan Yesus adalah ketika Ia dikhianati oleh orang-orang terdekat-Nya. Mereka mengkhianati Yesus hanya untuk mendapatkan keuntungan. 

Yesus juga mengalaminya ketika Ia disangkal oleh Petrus tiga kali. Selain itu, Yesus pernah tidak dipercayai oleh murid-Nya sendiri, yakni Tomas. Namun, kiranya tetaplah kita percaya kepada-Nya, sebab jika tidak, itu sama saja dengan "menyalibkan Dia untuk yang kedua kalinya". 

Lukas 24:1-9
Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga." Maka teringatlah mereka akan perkataan Yesus itu. Dan setelah mereka kembali dari kubur, mereka menceriterakan semuanya itu kepada kesebelas murid dan kepada semua saudara yang lain.

Ada tiga makna dari Paskah yang dapat kita renungkan saat ini:
1.    Kita dapat melihat kekuatan-Nya (His power). 
Paskah berbicara tentang kuasa Kristus, maka kebangkitan Tuhan adalah memberikan kuasa atas kita, sehingga kita mampu menyelesaikan masalah-masalah kita.

2.    Kita dapat melihat janji-Nya (His promise). 
Janji Tuhan atas hidup kita lebih baik daripada janji yang dapat dunia berikan. Jika ada orang yang berjanji, tetaplah kita doakan, tetapi jangan kita menjadi kecewa ketika janji itu tidak kita terima. 

3.    Kita dapat melihat kerinduan Tuhan (His passion). 
Jangan padamkan kerinduan Tuhan kepada kita. Karena itu, setiap kesempatan hendaknya harus terus kita ambil serta pergunakan sebaik-baiknya demi kemuliaan nama Tuhan saja, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di depan.

Tiga pesan utama firman-Nya yang dapat kita ambil hari ini untuk merayakan serta memperingati Paskah:
•    Time: Kita memberikan dan menyediakan waktu untuk Tuhan.
•    Think: Kita memikirkan apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita.
•    Tell: Kita menceritakan tentang semua kebaikan Tuhan dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati