GBI PRJ (CK7)

Ada suatu dilema dari ayah kepada anak saat meneruskan suatu kepemimpinan. Apabila berhasil orang-orang bisa mencibir sang anak bahwa keberhasilannya karena sang ayah yang sudah mempersiapkannya, sebaliknya apabila tidak berhasil maka mereka dianggap tidak bisa meneruskan apa yang sudah diwariskan oleh sang ayah.

Bagaimana menyikapinya ? Mari kita lihat fakta dari gen Z dan baby boomer.

Fakta Gen Z (1996-2012) :

* Digital generation
* Smart generation
* Cut the line minded
* Self reward generation
* Speak up generation
* Mental health generation

Fakta baby boomer (1946-1964) :

* Tough born era generation
* Fight generation
* Family first spirit
* Saving generation
* Respect generation
* 1:10 minded 

Sekarang kita bandingkan dengan Musa dan Yosua. Musa adalah seorang gembala yang Tuhan pilih untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan, Mesir. Yosua adalah panglima perang Tuhan, yang membawa bangsa Israel masuk ke tanah perjanjian dan merebutnya dengan berperang.

Hal-hal yang dilihat Yosua pada Musa :

1. Ketaatan

Keluaran 12 : 31
Lalu pada malam itu dipanggilnyalah Musa dan Harun, katanya : Bangunlah, keluarlah dari tengah-tengah bangsaku, baik kamu maupun orang Israel; pergilah, beribadahlah kepada Tuhan, seperti katamu itu.

Musa taat mengikuti perintah Tuhan untuk memimpin bangsa Israel dari Mesir menuju Tanah Kanaan. Sebagai orang tua, kita harus menunjukkan ketaatan kepada Tuhan sebagai contoh dan dapat diteladani oleh anak-anak.

2. Pendelegasian

Keluaran 18 : 19
Jadi sekarang dengarkanlah perkataanku, aku akan memberi nasihat kepadamu dan Allah akan menyertai engkau. Adapun engkau, wakililah bangsa itu di hadapan Allah dan kauhadapkanlah perkara-perkara mereka kepada Allah.

Musa mengikuti nasihat dari mertuanya untuk berani mendelegasikan atau memberikan tanggung jawab kepada bangsa Israel. Orang tua harus belajar untuk berani memberikan tanggung jawab kepada anak-anak.

3. Melayani Tuhan sampai akhir

Ulangan 34 : 7
Musa berumur seratus dua puluh tahun, ketika ia mati; matanya belum kabur dan kekuatannya belum hilang.

Musa memiliki karakter yang tidak kenal lelah bahkan sampai di usia tua ia tetap mengikut dan melayani Tuhan.

Hal-hal yang dilihat Musa pada Yosua :

1. Keberanian

Keluaran 17 : 9
Musa berkata kepada Yosua : Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di tanganku.

Yosua dipercaya untuk memimpin perang melawan orang Amalek bersama dengan orang-orang pilihan dari bangsa Israel.

2. Daya tahan

Keluaran 33 : 11
Dan Tuhan berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu.

Yosua setia untuk terus menunggu Musa, dalam masa menunggu ada daya tahan dalam diri Yosua. Daya tahan akan membuat seseorang tidak mudah menyerah, juga tidak suka komplain atau mengeluh.

3. Kesediaan

Ulangan 31 : 7
Lalu Musa memanggil Yosua dan berkata kepadanya di depan seluruh orang Israel : Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, sebab engkau akan masuk bersama-sama dengan bangsa ini ke negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka, dan engkau akan memimpin mereka sampai mereka memilikinya.

Yosua bersedia menerima tanggung jawab yang akan diberikan Musa kepadanya, memimpin bangsa Israel yang tidak mudah, karena bangsa Israel sulit untuk dipimpin, mereka suka memberontak, dan juga tegar tengkuk.

Fun fact : An era born an era (All era is great). Era baby boomer (1946-1964) -> Era Gen X (1965-1980) -> Era Gen Y/Milenial (1981-1995) -> Era Gen Z (1996-2012) -> Era Gen Alpha (2013-sekarang)

1. Kerjasama adalah senjata terkuat

Pengkhotbah 4 : 12
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.

Setiap kita pasti memerlukan orang lain, tidak bisa sendiri. Begitu juga pelayanan, semua bidang hendaknya menjadi harmonisasi yang tidak terputus dan harus ada kerjasama satu dengan lainnya sehingga hasilnya adalah suatu pelayanan yang excellent. Kerjasama adalah senjata yang terkuat.

2. Proses peralihan generasi membutuhkan saling pengertian

Bilangan 27 : 18
Lalu Tuhan berfirman kepada Musa : Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya,

Ada saling pengertian baik dari Musa dan Yosua, untuk menciptakan suasana yang tetap kondusif. Ada kerelaan dari pemimpin sebelumnya bahwa tugasnya sudah selesai, dan ada pengertian dari pemimpin berikutnya untuk melanjutkan tanggung jawab. Proses peralihan ini adalah proses yang krusial, jadi harus dilakukan dengan baik agar tidak menimbulkan perpecahan.

3. Kita tidak meneruskan cerita siapapun, kita adalah pribadi yang unik

Yosua 1 : 5
Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.

Lembaran baru harus dimulai. Cerita dari generasi sebelumnya sudah selesai, dan cerita dari generasi berikutnya dimulai. Tidak harus sama, karena masing-masing cerita dari kita adalah unik.

Mari, para orang tua wariskan sesuatu yang baik kepada anak-anak dan anak-anak berikan yang terbaik untuk melanjutkan warisan yang baik itu.

Tuhan Yesus Memberkati