GBI PRJ (CK7)

Seringkali kalau kita mendengar kata "hati hamba", hanya sekedar seseorang memiliki kerendahan hati; sebenarnya lebih dari sekedar rendah hati, namun seluruh aspek kehidupan seseorang yang mencerminkan seorang hamba. Memiliki hati hamba bukan hanya bagi mereka yang melayani di gereja, tapi siapa saja yang mengaku dirinya sebagai orang percaya. 

Filipi 2 : 5 - 9
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.

Dari ayat-ayat di atas kita bisa mengerti bahwa kerendahan hati Yesus menjadi teladan bagi anak-anak-Nya. Yesus tahu bahwa Dia adalah Allah, namun mengambil rupa seorang hamba. 

Lukas 4 : 5 - 8
Kemudian ia membawa Yesus ke suatu tempat yang tinggi dan dalam sekejap mata ia memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia. Kata Iblis kepada-Nya : Segala kuasa itu serta kemuliaannya akan kuberikan kepada-Mu, sebab semuanya itu telah diserahkan kepadaku dan aku memberikannya kepada siapa saja yang kukehendaki. Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu ...
Tetapi Yesus berkata kepadanya : Ada tertulis : Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti !

Saat Yesus sebagai manusia di dunia ditawari oleh Iblis kenikmatan dan kuasa dunia; namun dengan tegas Yesus menolak semua itu. 

Perilaku seorang hamba yang berkenan kepada tuannya :

1. Terlibat secara aktif dalam pekerjaan.
Ibrani 10 : 24 - 25
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

2. Setia (tunduk dan taat)
Seperti seekor anjing yang setia kepada tuannya, demikian seorang hamba tunduk dan taat kepada Tuhan. Tunduk berbicara tentang hati, dan taat berbicara tentang tindakan. 

3. Berbuah (berprestasi)
Buah-buah dalam kehidupan :

a. Buah roh : kasih, sukacita, damai sejahtera,  kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. 

b. Buah pekerjaan baik :
hasil excellent, memuaskan, grade A, hasil yang memberkati orang lain. 

c. Buah pertobatan :
pertobatan yang sejati. 

d. Buah jiwa-jiwa :
menguatkan, menasehati, menolong, membawa jiwa kepada Tuhan. 

4. Memberikan sesuatu.
Seorang hamba memiliki mentilas seorang "pemberi", yang memberikan segala hal yang baik dan berguna bagi pekerjaannya. 

Tuhan Yesus Memberkati