GBI PRJ (CK7)

Tujuan Tuhan menghendaki kita menjadi murid adalah agar sampai akhirnya kita kedapatan setia serta tidak bercacat cela. Menjadi murid-Nya ialah sebuah anugerah, namun untuk tetap menjadi seorang murid adalah pilihan. Masihkah kita sebagai murid Kristus ?

Yohanes 1 : 35 - 37 
Murid-murid Yesus yang pertama. Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata : Lihatlah Anak domba Allah ! Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.

Yohanes 1 : 38
Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka : Apakah yang kamu cari ? Kata mereka kepada-Nya : "
Rabi (artinya : Guru), di manakah Engkau tinggal ?

Apa yang menjadi permenungan kita sebagai seorang murid Tuhan :

• Motivasi
Motivasi merupakan kekuatan yang melatarbelakangi tindakan seseorang. Tuhan ingin tahu apa motivasi kita yang paling murni dalam mengikut Dia. Jika motivasi salah, fondasi atau dasar kita tidak akan kokoh. Perbaikilah motivasi kita dalam melayani Tuhan serta mengerjakan sesuatu bagi Dia. Miliki motivasi yang benar.

• Mengenali
Mengenal Allah tidak cukup hanya dengan pikiran atau pengetahuan, melainkan juga hati dan hidup kita. Masihkah kita ingin lebih lagi mengenal Dia makin intim serta mendalam ?
Pengenalan akan Tuhan akan memperkuat karakter kita saat menghadapi badai kehidupan.

Yohanes 1 : 39 - 41 
Ia berkata kepada mereka : Marilah dan kamu akan melihatnya.
Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya : Kami telah menemukan Mesias (artinya : Kristus).

• Mengalami
Pengalaman kita bersama Tuhan akan membawa kita pada pengertian, pengajaran, serta yang terpenting ialah perjumpaan pribadi kita dengan-Nya. Jadi, jangan hanya berhenti pada proses pengenalan. Pengenalan tanpa pengalaman bersama dapat membuat kita berhenti menjadi seorang murid; sebab lewat apa saja yang kita alami, kita justru dapat semakin mengenal pribadi-Nya.

• Menjalani perubahan
Tuhan sanggup mengubahkan kehidupan kita, seperti halnya Ia mengubah drastis murid-murid-Nya yang pertama. Ia merindukan perubahan yang baik serta sungguh-sungguh dalam diri murid-murid-Nya, kita semua.

Yohanes 1 : 42
Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata : Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya : Petrus).

• Mengikut Yesus
Perubahan yang sejati bukanlah mengikuti orang yang kita idolakan atau dunia yang lemah, melainkan mengikut Tuhan Yesus. Gaya hidup dan tindakan kita mestinya seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Sebagai murid, fokus utama kita ialah Dia.

Yohanes 1 : 43 
Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya : Ikutlah Aku !

• Menerima perkara besar
Setelah mengalami semua hal di atas, kita akan menerima anugerah atau perkara lebih besar lagi, seperti halnya seorang murid lulus atau naik kelas yang lebih tinggi. Maukah kita lulus, naik level ? Ambillah keputusan serta mengerjakan suatu tindakan yang menolong kita makin naik kelas sampai melihat dan mengalami perkara yang besar bersama dan di dalam Tuhan.

Yohanes 1 : 50 - 51 
Yesus menjawab, kata-Nya : Karena Aku berkata kepadamu : Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya ? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu. Lalu kata Yesus kepadanya : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.

Itulah enam langkah agar kita menjadi murid-murid yang sejati bagi Kristus : Memiliki motivasi yang benar, mengenal Dia dan pribadi-Nya lebih dalam lagi, memiliki pengalaman bersama Tuhan, lalu mengalami perubahan yang nyata, mulai sungguh-sungguh mengikuti Dia, dan menerima perkara-perkara yang besar dari-Nya. 

Sayangnya, pemuridan sering kali sudah mengalami suatu pergeseran pada sebatas kelas ataupun pengajaran, sehingga hasilnya hanyalah orang-orang yang memang penuh dengan pengetahuan dan menjadi semakin sombong, namun tanpa kualitas karakter yang benar. 

Padahal, semestinya pemuridan sejati ialah sebuah proses untuk kita dilatih agar menjadi semakin serupa serta segambar dengan teladan dan karakter Kristus, dan dipersiapkan lebih lagi guna menikmati  perkara-perkara besar bersama-Nya. 

Jadilah murid yang sejati bagi Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus Memberkati