GBI PRJ (CK7)

Ketika kita tidak mempunyai iman yang cukup, bagaimana rasanya?

Siapa pun kita, selama apa pun kita sudah melayani, pasti ada dalam salah satu musim hidup, kita merasakan tidak punya cukup iman untuk percaya. Nah, kita akan melihat dan belajar dari firman melalui Lukas 7 : 17 - 28, terlebih mengenai pengalaman Yohanes Pembaptis.

Ketika sudah melakukan berbagai cara untuk memperoleh perhatian-Nya, padahal sedang dalam keadaan terpuruk, dan semuanya kita rasakan sia-sia saja, bahkan sampai pada titik bertanya seperti yang pernah Yohanes Pembaptis ajukan: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?", apa yang akan kita lakukan? 

Terkadang mungkin kita begitu putus asa, dan tanpa pengharapan, sampai-sampai nama baik pun dipertaruhkan. Seperti halnya yang dialami Yohanes Pembaptis tersebut yang mempertanyakan validitas Yesus Kristus. Padahal luar biasa sekali kehidupan Yohanes Pembaptis. Perjalanan hidup, pelayanan, serta kerohanian Yohanes Pembaptis dapat kita lihat melalui sejumlah kitab seperti Lukas 1 : 5 - 66, Matius 3 : 1 - 12, Markus 1 : 7 - 11. Ia pun bahkan merupakan nubuatan dari nabi di Perjanjian Lama.

Yesaya 35 : 5 - 6
Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara.

Yesaya 35 : 3 - 4
Kuatkanlah tangan yang lemah lesu dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"

Mungkinkah kita juga sedang mempertanyakan tentang ketuhanan Yesus, bahkan iman kita, serta apakah segala sesuatu yang kita ketahui hanyalah teori? Tetapi, terkadang jawaban dari tidaklah sesuai apa yang kita harapkan ataupun pikirkan. 

Mendengar jawaban Tuhan Yesus yang disampaikan-Nya kepada murid-murid dari Yohanes Pembaptis (Lukas 7:17-28), itu merupakan sesuatu yang bersifat personal atau pribadi. Demikian pula, terkadang Tuhan mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi hanya bagi kita, dan sangat sejelas kristal, meskipun mungkin tidak masuk akal di telinga orang lain. Itulah kasih-Nya!

Yesaya 61 : 1 - 3
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.

Ketika kita merasa tidak atau kurang beriman, Ia Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita sedetik dan sekalipun, ataupun menertawakan dan menghina, menganggap kita tidak bisa ataupun sudah kalah dalam kehidupan ini. Bayangkan betapa luar biasanya kasih-Nya bagi kita. Yesus kita bukan semata-mata sifatnya agama saja, melainkan adanya sebuah hubungan atau relasi yang mesra dengan-Nya, meski mungkin banyak orang meragukan, namun Tuhan kita hidup. 

Waktu yang terlihat kurang tepat di mata manusia pun, malah bisa dipakai oleh-Nya untuk menyatakan isi hati-Nya. Jadi, tidaklah ada suatu yang kebetulan bagi Tuhan dan anak-anak-Nya yang mengasihi Dia. Tetaplah datang mendekat pada-Nya, kapan pun itu, apa saja juga yang kita rasakan saat ini.

Bahkan, terkadang Ia dapat memakai rasa takut kita untuk membuat kita masih tetap hidup dan ada sampai hari ini. Ia tahu apa yang Ia perkatakan dan lakukan, baik terhadap Yohanes Pembaptis maupun bagi kita semua masing-masing. Ia sanggup meluruskan segala simpang siur.

Yesaya 42 : 3
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

Ketika iman mulai goyah, Tuhan Yesus sering kali akan menegaskan, meneguhkan, bahkan menyatakan kita adalah orang-orang yang dipedulikan, dikasihi, diperhatikan oleh-Nya. Jangan pernah lepaskan sekali pun kebenaran itu, jangan dengarkan kata-kata si penuduh yakni Iblis. Tuhan tidak mengingat-ingat kesalahan kita selama mau bertobat. Ia mengampuni, dan mengasihi kita.

Whenever things don’t go as what we plan, He reminds us of our real identitiy in Him. Belajarlah memilih, memilah, dan mempercayai suara siapa yang akan kita dengar. Dengarkanlah suara Abba Bapa kita yang di surga, bukannya suara bapa segala dusta. 

Sebab, sepandai-pandainya kita berusaha nama kita sendiri, pasti akan selalu saja ada orang-orang yang tidak menyukai. Namun, ketika rasanya kita sudah tidak mampu lagi menjaga nama baik kita sendiri, Tuhanlah yang akan memulihkan dan menjaga nama baik kita, bahkan mengerjakan segala sesuatu melebihi apa saja yang pernah kita pikirkan, dan tidak pernah timbul dari hati bagi kita yang sungguh-sungguh mengasihi Dia.

Amsal 22 : 1
Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas.

Pengkhotbah 7 : 1
Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran.

2 Timotius 2 : 13 (AMP)
If we are faithless [do not believe and are untrue to Him], He remains true (faithful to His Word and His righteous character), for He cannot deny Himself.

Saat kita kekurangan iman, Dia akan tetap setia, sebab Ia tidak dapat menyangkal diri-Nya, bahwa Dia adalah Bapa kita yang setia, yang akan menggandeng tangan kita, bahkan menggendong kita. 

Tuhan Yesus Memberkati