GBI PRJ (CK7)

Allah bersumpah, berjanji atas nama-Nya sendiri. Sebab, tidak ada nama lain yang lebih tinggi daripada nama-Nya sendiri.

Ulangan 8 : 18
Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.

•    Jadilah pribadi yang senantiasa mengingat janji Tuhan.
Kita semua dapat berfokus pada hal tersebut. Karena, sering kali kita sebagai manusia akan mengalami kekecewaan maupun kegagalan oleh karena lupa atau alpa. Apalagi, kalau kita hanya mengharap pada manusia atau orang lain yang kerap ingkar dan mengecewakan. Tetapi, bersyukurlah karena kita dapat berharap pada janji-janji Tuhan. Tuhan kita adalah Allah yang hidup!

Jangan selalu mengingat-ingat masalah, persoalan, ataupun penderitaan berat yang mungkin kita alami. Sah-sah saja memikirkannya sesekali, namun kita mesti senantiasa mengingat Siapa yang mampu menolong, bahkan pernah berulang kali menyelamatkan, menolong, dan memelihara kita. Tuhan berbelas kasihan pada kita.

Tuhan Allah juga yang sanggup memberikan apa pun yang kita peroleh. Coba ingat baik-baik, apa saja yang sudah Tuhan berikan dalam hidup kita, setelah perjuangan apa pun yang telah kita lewati? Apa pun yang sedang kita alami saat ini, masih ada pengharapan dalam Tuhan. Selama kita mengingat Dia dan janji-Nya, Ia pasti menyediakan dan memberikan apa yang kita butuhkan.

Ia memberi kita kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Banyak orang berpeluh deras, dan berjuang mati-matian demi memperoleh harta kekayaan. Bukannya itu hal salah, melainkan situasi, kondisi, atau keadaan miskin itu wajar-wajar saja, namun jangan sampai memiliki mental ataupun “karakter yang miskin” di hadapan Allah. Sebab, Tuhan memberi kekuatan bagi kita untuk memperoleh kekayaan. Bukan semata-mata demi mengejar-ngejar kekayaan sebagai satu-satunya tujuan utama hidup kita. Mengapa? Sebab, kita tidak akan membawa harta kekayaan itu semua setelah kita meninggalkan dunia ini.

Bersyukurlah, karena Allah mencukupkan kebutuhan kita, apalagi karena kita mengingat akan janji-janji-Nya, itulah harta yang paling berharga dalam hidup kita.

Allah berjanji, bahwa Ia akan memberkati, bukannya mengutuki kita, sebab kita adalah orang-orang yang beriman dan diberkati oleh-Nya. Ia tidak akan mungkin ataupun pernah berdusta; kitalah manusia yang sering kali berbohong, maupun ingkar janji. Janganlah menolak perjanjian-Nya. 

Ulangan 8 : 1
Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu.

•    Jadilah pelaku yang sungguh-sungguh setia melakukan firman, apa pun yang terjadi.
Namun, selain ingat akan janji Tuhan, apa lagi yang sebaiknya kita ingat? Melakukan perintah Tuhan. Jadilah pelaku yang setia akan firman-Nya. Sekalipun firman-Nya itu keras menegur kita, namun sangat baik bagi hidup kita. Terlebih, karena Ia telah setia menolong kita dalam hidup ini. Jadi, jangan cuma mengaku setia melayani dan bertahun-tahun menjadi hamba Tuhan, namun tidak sungguh-sungguh melakukan apa yang menjadi perintah dan firman-Nya, misalnya masih termakan emosi, berkata-kata kotor, dan hal-hal buruk lainnya. 

Ketika berbagai permasalahan datang mendera kita, ingatlah akan janji-janji Tuhan. Sebab, selama masih hidup di dunia, masih akan ada “badai-badai” apa pun, entah dalam pekerjaan, pelayanan, keluarga, dan lainnya. 

Janganlah keselamatan kekal yang kita terima dari Tuhan Yesus membuat kita lupa melakukan bagian yang perlu kita lakukan, seperti mengampuni, mengasihi, mendoakan orang lain, serta hal-hal baik lainnya bersama Tuhan. Ia tetap sama, dahulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya. Ia selalu ada di dekat kita, menyertai kita. Selama kita setia melakukan perintah-Nya, maka segala sesuatu yang tidak mampu kita lakukan, Tuhanlah yang akan mengerjakannya bagi kita, dan membela kita.

Ulangan 8 : 2
Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.

•    Jadilah orang-orang yang berjalan menurut kehendak Tuhan, serta di dalam rancangan-Nya yang ajaib. 
Ia sendiri yang menentukan takdir, dan masa depan kita, namun kita juga mesti masih melakukan perencanaan yang baik, maupun terutama mengerjakan apa yang memang harus kita lakukan, seperti bersaksi kepada orang lain atas kebaikan-kebaikan-Nya, setia beribadah, membaca serta merenungkan Alkitab, dan lainnya.

Kehidupan rohani juga akan mengajar kita untuk belajar merendahkan hati, dan berjalan dalam kehendak-Nya, bukannya kehendak kita sendiri. Sebab, rencana-Nya ialah mendatangkan kebaikan demi kebaikan bagi kehidupan kita masing-masing.

Ulangan 8 : 3
Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN.

•    Jadilah orang-orang yang hidup dengan mengerti kemauan Tuhan.
Jika mengalami masalah, itu tidak apa-apa, namun jangan sampai berbuat dosa. Tetapi, sekalipun mungkin terjatuh dalam dosa, akuilah dan bertobatlah supaya kita makin mengerti apa yang Ia mau, dan menjadi isi hati-Nya melalui firman Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati