Tahukah dan sadarkah Saudara, bahwa ada kuasa dalam perkataan kita ?
Lukas 4 : 31 – 38
Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras : "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami ? Engkau datang hendak membinasakan kami ? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya : "Diam, keluarlah dari padanya !" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya : "Alangkah hebatnya perkataan ini ! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu. Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
Markus 4 : 37 – 41
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya : "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa ?" Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu : "Diam ! Tenanglah !" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka : "Mengapa kamu begitu takut ? Mengapa kamu tidak percaya ?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain : "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya ?"
Yohanes 11 : 45
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Ada tiga contoh kejadian yang terjadi karena perkataan Yesus :
• Iblis lari terbirit-birit.
• Badai topan bisa reda.
• Lazarus dibangkitkan.
Perkataan Allah penuh kuasa, Dia mampu menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada. Kita juga jangan takut terhadap intimidasi Iblis, maupun ketika menghadapi ”badai topan” kehidupan. Sebab, Allah kita adalah Pencipta langit dan bumi.
Kejadian1 : 1, 6 - 7, 9
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi ... Berfirmanlah Allah : "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian ... Berfirmanlah Allah : "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian.
Sebagai anak Tuhan harusnya kita tidak lagi memiliki kekhawatiran atau ketakutan. Karena Tuhan yang kita sembah memiliki kuasa yang tidak terbatas. Kuasa ada di dalam mulut orang percaya. Kita bukanlah orang yang biasa-biasa saja, tetapi kita adalah orang-orang yang luar biasa. Dalam setiap perkataan kita, memiliki kuasa Tuhan. Jadi, apa pun ”gunung persoalan” di hidup kita, nyatakanlah firman Allah yang penuh kuasa itu.
Markus 11 : 23
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini : Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut ! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Yesaya 51 : 16
Aku menaruh firman-Ku ke dalam mulutmu dan menyembunyikan engkau dalam naungan tangan-Ku, supaya Aku kembali membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi, dan berkata kepada Sion : Engkau adalah umat-Ku !
Iblis itu bodoh tetapi ia licik. Jika kita belum mengalami perkara besar, itu karena Iblis berusaha untuk mencemarkan mulut kita dengan perkataan-perkataan yang salah. Jika mulut seseorang tercemar, maka mujizat tidak akan pernah terjadi. Perkataan yang keluar dari mulut yang sudah tercemar adalah perkataan kutuk.
Ada sembilan hal ataupun perkataan kutuk yang menghambat berkat dan mujizat terjadi :
1. Sungut-sungut atau sumber mata air yang pahit.
Umat Israel sering bersungut-sungut. Bangsa Israel mencapai 40 tahun untuk masuk dalam Tanah Perjanjian, karena bersungut-sungut, padahal bisa lebih cepat daripada itu. Apakah kita masih sering mengeluh, serta bersungut-sungut ? Mulut yang selalu mengeluh tidak akan punya kuasa dalam perkataannya.
Yakobus 3 : 9 – 12
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Adakah sumber memancarkan air tawar dan air pahit dari mata air yang sama ? Saudara-saudaraku, adakah pohon ara dapat menghasilkan buah zaitun dan adakah pokok anggur dapat menghasilkan buah ara ? Demikian juga mata air asin tidak dapat mengeluarkan air tawar.
2. Perkataan yang tidak dewasa, dan menyalahkan orang lain.
Murid-murid Yesus menjadi panik karena badai topan, dan akhirnya saling menyalahkan, bahkan menyalahkan Yesus. Kita harus mengintrospeksi diri sendiri, jangan menyalah-nyalahkan orang lain.
Markus 4 : 37 – 37
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya : "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa ?"
3. Perkataan yang sering berbicara buruk tentang orang lain.
Kuasa tidak ada dalam mulut orang yang sering ataupun suka bergosip, sekalipun terhadap orang lain ataupun hamba Tuhan yang mungkin bisa saja berbuat salah. Telinga-Nya panas mendengar perkataan buruk kita soal orang lain. Karena itu, daripada menggosipkan, lebih baik mendoakan mereka. Siapa pun kita, termasuk pelayan di gereja, tidak menjadi jaminan kita tidak akan melakukan gosip, karenanya sadarlah.
Bilangan 12 : 1 – 2
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka : "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja ? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman ?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
Bilangan 12 : 10
Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya, bahwa dia kena kusta !
4. Perkataan yang sering menghakimi.
Penghakiman hanya milik Tuhan. Hanya Tuhan yang berhak untuk mendikte apa yang kita atau orang lain lakukan. Sebenarnya, makin kita menghakimi, tidak akan ada perubahan yang terjadi.
Yohanes 9 : 1 – 2
Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta ?"
5. Apatis dan pesimis.
Sebagai orang percaya, kita harus memiliki rasa optimis. Apalagi seorang pemimpin akan dinilai bagaimana ia berpikir dan berkata dengan optimis. Sikap apatis dam pesimisme tidak akan mengundang berkat Tuhan.
Bilangan 13 : 31 – 33
Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata : "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata : "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
Bilangan 14 : 1 – 2
Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu. Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka : "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini !”
6. Menyesal ikut Tuhan.
Ketika keadaan kita terdesak, sering kali kita tergoda untuk memperkatakan kutuk. Kita mulai membandingkan hidup kita sebelum ikut Tuhan, dan saat ikut Tuhan. Tetapi, belajarlah dari sikap Rut sehingga akhirnya masuk silsilah Yesus, karena dia tidak pernah menyesali ikut Tuhan. Sewaktu kita tetap penuh komitmen, ada berkat Tuhan yang mengiring dan menyertai.
Rut 1 : 16
Tetapi kata Rut : "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku.”
7. Asumsi.
Asumsi sangatlah berbahaya. Asumsi membuat kita berpikir negatif akan semua hal. Apalagi, janganlah berasumsi terhadap Tuhan. Jangan sampai perkataan dari mulut kita malah menjadi penghalang-penghalang terhadap berkat.
Kejadian 16 : 1 – 2
Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai kepada Abram : "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai.
8. Banyak berdalih.
Yudas tahu Firman Tuhan, tetapi ia sering berdalih. Orang yang sering berdalih tidak akan memiliki kuasa di dalam perkataannya.
Matius 26 : 23 – 25
Ia menjawab : "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya : "Bukan aku, ya Rabi ?" Kata Yesus kepadanya : "Engkau telah mengatakannya."
9. Tidak menjaga hati.
Tanpa kita sadari, kita lebih sering mengkonsumsi ”air yang kotor” dibandingkan air yang bersih. Kita memelihara perkataan yang kotor, karena kita tidak menjaga hati kita. Janganlah membuka celah bagi si jahat, atau Iblis. Melainkan, senantiasa bukalah hati kita terhadap suara dan tuntunan Tuhan.
Efesus 4 : 29
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Efesus 5 : 4
Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
Bagaimana cara agar kita tetap memiliki perkataan yang bersih dan baik ? Bacalah Firman Tuhan, renungkan, dan lakukan dalam kehidupan kita. Masalah pasti ada dan akan diizinkan datang dalam kehidupan kita, tetapi ketika kita menjaga hati dan pikiran kita, maka kita akan tetap bisa memperkatakan hal-hal yang baik dan benar.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Buah Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Buah Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz