GBI PRJ (CK7)

Saat ini dunia sedang dalam kondisi yang tidak baik dan semakin hari semakin tidak menentu, jika kehidupan kekristenan kita tidak tertanam dalam Tuhan kita pasti sudah bisa terpengaruh oleh pengaruh yang tidak baik, tapi kita harus lebih berakar dan serius dalam iman kekristenan kita hari-hari ini. Iman kekristenan kita jangan hanya di bangun di atas berkat saja. Dan apakah iman kita mampu bertahan bukan hanya karena berkat ? tapi karna kita mencintai Tuhan Yesus ?

Contoh iman ibu Yesus, MARIA yang percaya dan berkata “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Tunduk dan ketaatan pada Tuhan kadang ada potensi bagi kita mengalami kesulitan dan kesusahan tapi kita harus rela tunduk pada ketaatan.

Dan contoh YESUS sendiri berkata “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”
Yesus berdoa jika mungkin cawan ini berlalu dari pada Ku tapi bukan kehendak Ku yang jadi, tetapi biarlah hanya kehendak Bapa yang terjadi, Yesus rela mengesampingkan semua kehendak Nya dan keinginan Nya untuk taat pada kehendak Bapa. Seharusnya seperti inilah iman kita yang tertanam dalam akar dan tunduk pada kehendak dan keinginan Tuhan sekalipun tidak mudah.

Kesusahan yang kita alami sifatnya sementara tetapi ketaatan kita ujungnya pasti membawa kebaikan bagi kita.
Filipi 2:8-11
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Pelajaran penting dari Yesus saat Dia taat dan ujungnya nama Nya ditinggikan.

Bagaimana kita bisa menjalin, membangun sikap kedisplinan untuk taat pada Tuhan :

1. Ketaatan bukanlah ALAT untuk MENYOGOK TUHAN.
Konsep ketaatan kita harus benar dan alkitabiah, kita taat jangan hanya karena ada maunya. Taat lebih baik daripada persembahan, jangan memakai persembahan sebagai alat untuk menepis pelanggaran, keputusan yang salah yang telah kita lakukan tapi yang Tuhan perlukan dari kita adalah pertobatan bukan “sogokan” jangan sampai pandangan kita kepada Tuhan menjadi keliru, Tuhan tidak perlu di sogok. Sekalipun kita tidak memberikan korban, Dia tetap mengasihi kita dan Tuhan mau kita kembali memiliki hubungan yang benar bersama dengan Dia.

“You cannot compensate with Sacrifice what you lose through Disobedience”
Ada kompensasi atas apa yang telah kita lakukan untuk menebus kesalahaan yang telah kita lakukan yaitu pertobatan yang akan menyelamatkan kita segala kesalahan kita. Ketidaktaatan hanya bisa dibenarkan oleh pertobatan. Saat kita bertobat kita kembali kepada Tuhan dan ujungnya Tuhan membawa kebaikan yang kekal bagi kita. Jadi kita harus taat bukan hanya untuk diberkati.

Spiritual Maturity is not reached by the passing of years, but by obedience to the will of God.
(Kedewasaan Rohani tidak bisa diraih hanya karena sudah lama hidup sebagai orang Kristen, tetapi dengan ketaatan kita kepada kehendakNya.)

2. Ketaatan memerlukan kita untuk MEMILIH untuk MAU RENDAH HATI dan TUNDUK kepada Tuhan.
Yang kita harus latih supaya taat kepada Tuhan adalah PILIHAN kita bukan PERASAAN kita. Yesus harus menjadi Guru dan Tuhan kita. Pikiran dan hati kita harus terbentuk, tertuju dan tunduk kepada PENGAJARANNYA dan KEHENDAKNYA. OBEDIENCE IS A MATTER of SUBMITTING.

Jika ingin taat kita harus rendah hati dan miliki kesadaran dan pengakuan akan Tuhan. Akui dan taat walaupun kita sadar akan membawa kesususahan, justru disinilah anugerah Tuhan turun bagi kita. Yesus ingin kita melatih pilihan kita tertuju pada Tuhan bukan perasaaan kita saja dan pilihan kita harus terlatih pada Yesus yang harus menjadi guru dan Tuhan dalam kehidupan kita, Yesus lah yang harusnya melatih dan membentuk pikiran kita bukan medsos, bukan tokoh dunia bukan selebrity, Dia yang harus menjadi nomor satu dalam kehidupan kita.

Pikiran dan hati kita harus tunduk pada Yesus. Otak, pikiran dan hati kita harus di latih dan di penuhi oleh Firman Tuhan supaya sejajar dengan pikiran Tuhan dan merasakan kasih Tuhan dalam hidup kita sekalipun kehidupan diluar sana masih banyak yang negatif.

Berikan hati kita bagi Yesus, pikiran kita harus dibentuk dan diubah oleh pengajaran Nya tapi hati kita juga perlu di jamah oleh Nya.

]Tuhan Yesus Memberkati