GBI PRJ (CK7)

Sebenarnya, Tuhan ingin supaya kita dapat menikmati hidup ini, apalagi seperti di akhir-akhir tahun seperti saat ini. Sayangnya, mungkin masih banyak orang Kristen yang tidak bisa menikmati hidupnya.

Hidup itu bukan hanya tentang tujuan, tetapi juga ada sebuah perjalanan. Justru, dalam perjalananlah segala sesuatunya dibentuk dalam kehidupan kita. Itulah yang akan menentukan bagaimana nantinya kita sampai di tujuan. Nah, seperti apakah perjalanan hidup orang Kristen ? 

Ulangan 28 : 13
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia.

Sering kali mungkin kita pikir, orang Kristen harus terus naik, menjadi kepala, dan bukan ekor. Namun, kadang kita mengalami naik-turun, naik-turunnya kehidupan. Namun, Tuhan setia. 

Amsal 24 : 16
Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Hidup kita juga bukan sekadar seperti roda ataupun sebuah roller coaster, yang kadang di bawah, kadang di atas. Tetapi, kehidupan kita sebagai orang Kristen adalah punya tujuan, bertumbuh, berbuah, menjadi berkat, garam atau memberi rasa, dan terang di mana pun kita berada, terutama menjadi serupa seperti Kristus, serta memberitakan Injil.

Hidup kita sebagai orang Kristen sesungguhnya menyerupai sebuah perjalanan. Ada naik, ada turun. Ibarat menuju ke sebuah puncak. Karena itu, firman Tuhan tidak salah ketika dikatakan, kita akan naik, dan menjadi kepala, bukan ekor, tetapi bukan berarti hidup kita tidak ada masa-masa turunnya. Namun, peganglah satu prinsip dan damai sejahtera di hati bahwa apa pun yang kita alami, Tuhan sanggup membawa dan memegang kita menuju rencana-Nya, entahkah kita sedang naik ataupun turun. 

Tetapi ingat, kita juga punya bagian untuk kita lakukan, seperti inovatif, kreatif, terus berjuang, dan menggunakan setiap kesempatan yang ada dengan baik. Karena itu, kita mesti peka terhadap setiap kesempatan yang ada, sebab tidak akan datang dua kali.

•    Fokus

Filipi 3 : 13 – 14 
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Selain itu, kita perlu fokus. Bekerja keras, disiplin, dan membayar harganya atau mengerjakan apa yang perlu kita kerjakan. Bukan sekadar doa tanpa aksi, yang cuma berarti basa-basi. Arti dari fokus juga adalah memusatkan perhatian, tenaga, hati, dan pemikiran pada satu hal atau perkara saja. Sebab terkadang, ada terlalu banyak hal dalam kehidupan sehingga sulit untuk berfokus. Kita hidup di tengah dunia yang penuh distraksi. 

Namun, jangan terlalu berfokus pada kekurangan. Fokuslah pada Tuhan, fokuslah pada kelebihan kita. Asahlah kelebihan kita itu agar semakin peka, semakin tajam, dan menggunakannya tepat pada waktunya. Nah, apa kelebihan kita ? Salomo berfokus pada kelebihannya dalam hikmat yang dari Tuhan. Musa berfokus pada setia dan taat mengikut jalannya Tuhan. 

Yang perlu kita lakukan ialah melupakan apa yang telah di belakang, yaitu dunia yang jahat dan kehidupan manusia lama kita yang berdosa, dan mengarahkan diri pada keselamatan yang sempurna di dalam Tuhan Yesus.

Jadi, fokus itu bukan mendua, tetapi berfokus satu pada kelebihan kita. Itulah yang dilakukan Paulus, fokus hidupnya hanya satu, yaitu mengejar panggilan hidupnya.

•    Komunitas

Mazmur 1 : 1 – 3 
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Selain fokus, kita memerlukan komunitas. Kita memerlukan orang-orang yang saling menyemangati, mengingatkan, dan menolong. Supaya kita bisa tetap fokus, kita perlu komunitas juga yang mau fokus untuk hal-hal yang penting dalam kehidupan. Sebab salah satu penyebab hilangnya fokus adalah karena kita bergaul dengan orang-orang yang salah, dan menghilangkan fokus kita pada Tuhan, sehingga kita tidak tahu harus mana.

Jadi, kita butuh komunitas orang-orang yang berjalan di sisi kita sebagai teman, yang berjalan di belakang kita untuk mengikuti teladan kita, dan yang berada di depan kita sebagai mentor, sehingga kita bisa memiliki kehidupan yang berintegritas, serta menjaga fokus. 

•    Kesabaran
Selain itu, kita memerlukan sebuah kesabaran. Kesabaran adalah manifestasi dari komitmen serta konsistensi kita. Belajarlah dari Kaleb. Ia tetap sabar berfokus pada janji-Nya sampai memperoleh Hebron (Yosua 14 : 6 – 15). Fokus, disiplin, komitmen, komunitas, dan kesabaran. Itulah yang kita perlukan untuk terus naik, maju, serta berhasil di dalam kehidupan. Berhasil artinya membawa hasil.

Akhirnya, di dalam segala tanjakan-tanjakan kehidupan, kita memerlukan suatu periode turun untuk bisa beristirahat, mengumpulkan tenaga kembali, mengevaluasi, serta menata ulang kehidupan kita supaya senantiasa siap sedia, dan melakukan respons yang benar.

Pengkhotbah 3 : 6
Ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang. 

Dan kadang, dalam kehidupan ini, ada hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, tetapi kita masih bisa mempunyai paradigma atau pola pandang yang benar. Tetaplah bersyukur. Ingatlah akan kebaikan-kebaikan-Nya. Mengucap syukur dapat mengubah atmosfer kehidupan, serta membuat kita memiliki kesegaran jiwa, dan perspektif kita menjadi positif.

Imamat 23 : 39
Akan tetapi pada hari yang kelima belas bulan yang ketujuh itu pada waktu mengumpulkan hasil tanahmu, kamu harus mengadakan perayaan bagi TUHAN tujuh hari lamanya; pada hari yang pertama haruslah ada perhentian penuh dan juga pada hari yang kedelapan harus ada perhentian penuh.

Dalam masa-masa turun di kehidupan, kita juga dapat bertanya-tanya, apa hal yang terpenting dalam kehidupan kita yang selama ini terlewatkan ? Mungkin selama ini kita telah mengabaikan keluarga kita. Inilah saatnya melihat kembali apa saja yang pernah kita telantarkan, supaya kita bisa memperbaikinya. Yakinlah, Tuhan pasti buka jalan. 

Ingat, kalau kita sedang naik dalam kehidupan, puji Tuhan, tetapi jangan sombong, melainkan jadilah berkat, dan berfokus pada hal-hal yang bersifat kekekalan, bukan yang fana. Dan saat kita sedang turun dalam kehidupan, jangan panik. Tuhan tetap ada dalam kehidupan kita. Belajarlah menikmati setiap proses kehidupan.

Janganlah menjadi iri hati terhadap orang lain, apalagi meninggalkan Tuhan. Sebab, pasti ada berkat yang dari Tuhan yang mungkin tidak kita sadari, baik itu dalam proses naik, jalanan datar ataupun biasa-biasa saja, dan ketika kita sedang turun. 

Tetaplah melakukan yang benar, karena ‘the journey of life’ atau perjalanan hidup bersama Tuhan begitu indahnya, dan bukan karena kehebatan atau kekuatan kita, melainkan karena Tuhan yang merancangkan segala sesuatunya, dan Dia tidak pernah meninggalkan kita. 

Tuhan Yesus Memberkati