Pernah ingin menyerah padahal kita sudah merasa mengerahkan yang terbaik yang kita bisa? Lalu, juga mungkin ada pengalaman maupun situasi di luar diri kitalah yang malah membuat kita mau menyerah. Ketika kegagalan terjadi, serta tujuan belum tercapai, apa yang biasanya kita alami maupun ingin lakukan? Lantaskah menyerah begitu saja, atau bangkit bersama Dia?
Ada banyak macam kegagalan, maupun potensinya. Ibarat perjalanan orang Israel beserta Yosua yang pernah beranjak dari Yerikho menuju kota Ai, dari suatu kemenangan yang telak beralih pada kegagalan total! Ada dua macam sudut pandang terkait menang dan gagal:
• Yerikho (Kemenangan; arti namanya tempat keharuman atau wangi-wangian):
- Keberhasilan pertama mereka di Tanah Perjanjian karena Tuhan.
- Kemenangan pertama mereka bersama Tuhan yang menggemparkan di seluruh negeri itu.
- Penaklukan pertama dari mereka bersama Tuhan di Tanah Kanaan.
• Ai (Kekalahan; arti namanya adalah timbunan atau puing-puing):
- Kegagalan pertama mereka di Tanah Perjanjian.
- Kekalahan pertama yang memalukan bagi mereka.
- Perkabungan pertama dari mereka di Tanah Kanaan.
Apa yang menyebabkan kegagalan orang Israel waktu itu, padahal mereka pasti merencanakan sesuatu serta mengharap kemenangan. Namun, terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan mereka! Mereka gagal dan kalah.
Yosua 7:2-3
Yosua menyuruh orang dari Yerikho ke Ai, yang letaknya dekat Bet-Awen, di sebelah timur Betel, dan berkata kepada mereka, demikian: "Pergilah ke sana dan intailah negeri itu." Maka pergilah orang-orang itu ke sana dan mengintai kota Ai. Kemudian kembalilah mereka kepada Yosua dan berkata kepadanya: "Tidak usah seluruh bangsa itu pergi, biarlah hanya kira-kira dua atau tiga ribu orang pergi untuk menggempur Ai itu; janganlah kaususahkan seluruh bangsa itu dengan berjalan ke sana, sebab orang-orang di sana sedikit saja."
Yosua 7:4-5
Maka berangkatlah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu ke sana; tetapi mereka melarikan diri di depan orang-orang Ai. Sebab orang-orang Ai menewaskan kira-kira tiga puluh enam orang dari mereka; orang-orang Israel itu dikejar dari depan pintu gerbang kota itu sampai ke Syebarim dan dipukul kalah di lereng. Lalu tawarlah hati bangsa itu amat sangat.
Kegagalan mereka di kota Ai telah membuat mereka: melarikan diri, ditewaskan, dikejar-kejar, terpukul kalah, tawar hati, mungkin juga menyesal, berkeluh kesah, ataupun menyalahkan, serta mengalami rasa duka yang mendalam. Apakah kita juga sedang mengalami serta merasakan seperti itu saat-saat ini—terpuruk dalam kegagalan? Lalu, perkataan, pikiran, dan perbuatan kita tidak jauh-jauh dari tentang kegagalan melulu. Bahkan, malah menginginkan supaya orang yang lain juga ikut gagal!
Ada kesamaan maupun perbedaan antara penyerangan orang Israel terhadap kota Yerikho dengan kota Ai. Apa saja persamaannya? Medan atau areanya sama, yakni sama-sama kota yang berkubu atau memiliki benteng pertahanan yang kuat. Apa perbedaannya? Yaitu, strategi maupun cara mereka dalam menghadapinya. Mereka memandang remeh serta membanggakan diri terhadap kota Ai, serta akibat ketidaktaatan sebelumnya pada perintah Tuhan terutama ketika telah mengalahkan Yerikho (Yosua 7:1).
Tepat saat suatu kegagalan itu terjadi, maka bangkitlah dari kesalahan serta kegagalan kita! Namun, setelah bangkit, kali ini hadapilah masalah maupun tantangan yang ada memakai cara-caranya Tuhan. Jangan terpuruk berlama-lama dalam kegagalan dan kejatuhan. Jangan bebal, melainkan bangkitlah! Sebab bangun dan bangkit adalah tanda kehidupan.
Yosua 7:10
Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Bangunlah! Mengapa engkau sujud demikian?"
Yosua 8:1
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Janganlah takut dan janganlah tawar hati; bawalah seluruh tentara dan bersiaplah, majulah ke Ai. Ketahuilah, Aku serahkan kepadamu raja negeri Ai, rakyatnya, kotanya dan negerinya."
Apa saja ciri-ciri khas cara Tuhan yang Ia inginkan supaya kita lakukan:
1. Fase satu, merendahkan diri.
Rendahkanlah diri kita melalui doa serta puasa kepada Tuhan, bukan mengandalkan harga diri sendiri ataupun sumber materi. Merendahkan diri sering kali merupakan cara satu-satunya memperoleh perkenanan serta berkat Tuhan. Allah mendengar dan menjawab doa kita, karena itu rendahkanlah diri kita di hadapan-Nya.
Yosua 7:6
Yosua pun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut TUHAN hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya.
2. Fase dua, menjaga kekudusan.
Jaga kekudusan bukanlah "cara kuno". Kekudusan dapat merupakan 'akses' menuju semua hal supaya strategi Allah dapat kita terapkan serta mencapai hasilnya yang berkenan. Jangan libatkan hal-hal apa pun yang tidak kudus, apalagi berpura-pura tidak paham kebenaran Tuhan. Bukan juga cuma agar terlihat memakai topeng kekudusan maupun kerohanian.
Yosua 7:12-13
Sebab itu orang Israel tidak dapat bertahan menghadapi musuhnya. Mereka membelakangi musuhnya, sebab mereka itupun dikhususkan untuk ditumpas. Aku tidak akan menyertai kamu lagi jika barang-barang yang dikhususkan itu tidak kamu punahkan dari tengah-tengahmu. Bangunlah, kuduskanlah bangsa itu dan katakan: Kuduskanlah dirimu untuk esok hari, sebab, demikianlah firman TUHAN, Allah Israel: Hai, orang Israel ada barang-barang yang dikhususkan di tengah-tengahmu; kamu tidak akan dapat bertahan menghadapi musuhmu, sebelum barang-barang yang dikhususkan itu kamu jauhkan dari tengah-tengah kamu.
3. Fase tiga, menaati Tuhan.
Semua orang dapat saja mendengar serta menerima perintah yang sama dari Tuhan, tetapi tidak semua orang sudah tentu menaati dan melakukannya. Taat pada-Nya bukan juga supaya tidak mendapat hukuman, melainkan lebih pada kasih serta ketulusan hati kita kepada-Nya. Taat, walau pada hal kecil, itu lebih berharga daripada 'sekadar' persembahan yang besar.
Yosua 8:2, 27
Dan haruslah kaulakukan kepada Ai dan rajanya, seperti yang kaulakukan kepada Yerikho dan rajanya; hanya barang-barangnya dan ternaknya boleh kamu jarah. Suruhlah orang bersembunyi di belakang kota itu … Hanya ternak dan barang-barang kota itu dijarah oleh orang Israel, sesuai dengan firman TUHAN, yang diperintahkan-Nya kepada Yosua.
Filipi 3:13-14
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
(Versi Phillips NT):
My brothers, I do not consider myself to have grasped it fully even now. But I do concentrate on this: I forget all that lies behind me and with hands outstretched to whatever lies ahead I go straight for the goal my reward the honour of my high calling by God in Christ Jesus.
(Saudara-saudaraku, aku tidak menganggap diriku telah menangkapnya sepenuhnya. Namun, aku berfokus pada hal ini, yaitu melupakan semua yang di masa laluku, dan dengan tangan terentang lebar aku menuju pada tujuan anugerah kehormatan akan panggilan tertinggi bagiku oleh Tuhan dalam Kristus Yesus).
Masihkah kita berada seolah di timbunan puing kota Ai atau kegagalan hidup kita? Sedikit demi sedikit tetaplah menjalani proses yang ada, tetap setia, berjalan dalam antusiasme, semangat serta kreativitas bersama Tuhan menuju kebangkitan serta kemenangan, sehingga menjadi terang, teladan, dan berkat bagi banyak orang.
Tuhan mampu membuat kita bangkit serta berdiri kembali dari atas puing-puing kegagalan hidup kita.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz