GBI PRJ (CK7)

Matius 17 : 24 - 27
Yesus membayar bea untuk Bait Allah.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata : Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu ?Jawabnya : Memang membayar. Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan : Apakah pendapatmu, Simon ? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak ? Dari rakyatnya atau dari orang asing ? Jawab Petrus : Dari orang asing ! Maka kata Yesus kepadanya : Jadi bebaslah rakyatnya. Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.

Sebagai warga negara yang baik Yesus membayar pajak dan meskipun Ia adalah Bait Allah yang sejati, Ia tetap membayar pajak Bait Allah.

Definsi : Batu sandungan adalah tutur kata, perilaku kita yang membuat orang lain jatuh atau terganggu rohaninya.

Mengapa kita tidak boleh menjadi batu sandungan ?

1 Korintus 8 : 9
Tetapi jagalah, supaya kebebasanmu ini jangan menjadi batu sandungan bagi mereka yang lemah.

Jelas, bahwa kemungkinan ada banyak orang yang lemah iman akan tersandung oleh karena kebebasan (perbuatan dan tindakan) kita dan janganlah kita menjadi batu sandungan karena hal itu akan membuat orang lain lemah.

1. Melemahkan Iman
1 Korintus 8 : 13
Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku.

Sadarilah bahwa kehidupan kita bisa menjadi sebuah kesaksian yang manis bagi saudara-saudara  kita yang belum percaya. Mereka bisa mengenal siapa Yesus Kristus dan bagaimana kuasa Yesus sanggup bekerja secara luar biasa lewat hidup kita.

A. Kita adalah bagian dari Amanat Agung. 
Matius 28 : 19 - 20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

B. Kita surat terbuka
2 Korintus 3 : 2
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang.

Matius 5 : 13 - 15
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

Orang percaya adalah garam dan pelita (terang) bagi dunia. Hal ini bukan perintah untuk menjadi, tetapi garam dan terang merupakan status dan fungsi orang percaya di tengah-tengah dunia yang gelap dan rusak ini.

2. Melemahkan Pelayanan
2 Korintus 6 : 3
Dalam hal apapun kami tidak memberi sebab orang tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela.

Saat kita melayani, apakah orang lain melihat Kristus melalui kita? Di mana pun kita berada, dalam gereja atau di luar gereja, saat kita melayani atau tidak hendaklah hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. 

Perhatikan beberapa pernyataan di bawah ini,
Adalah baik jika kita bisa menjadi madu yang manis, tetapi kalaupun belum bisa menjadi madu, janganlah menjadi racun.

Adalah baik jika perkataan kita menguatkan dan membangun, tetapi kalaupun kita belum bisa menguatkan dan membangun orang lain, janganlah perkataan kita melemahkan atau menghancurkan orang lain.

Adalah baik jika kita menjadi berkat, tetapi jika belum bisa menjadi berkat, janganlah kita menjadi batu sandungan bagi orang lain.

Adalah baik jika kita bisa membawa seseorang untuk percaya kepada Yesus, namun jika belum bisa melakukannya, janganlah kita menjadi penghalang yang membuat orang lain antipati dengan nama Yesus.

Yehezkiel 18 : 30 - 32
Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan Allah. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan. Buangkanlah dari padamu segala durhaka yang kamu buat terhadap Aku dan perbaharuilah hatimu dan rohmu !Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel ?Sebab Aku tidak berkenan kepada kematian seseorang yang harus ditanggungnya, demikianlah firman Tuhan Allah. Oleh sebab itu, bertobatlah, supaya kamu hidup !

Sadari diri kita masing-masing, apakah kita menjadi berkat atau menjadi batu sandungan kepada orang lain. Selagi ada kesempatan bertobat, mari kita kembali kepada identitas, tugas dan panggilan kita sebagai orang percaya, yaitu hidup bagi Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Keselamatan diperoleh bukan dengan mengubah kehidupan melainkan dengan menerima kehidupan yang baru. Pilihan di tangan kita, mau jadi hamba Tuhan atau hambatan Tuhan. Jika kita mengasihi Kristus, maka hidup kita harus mengasihi jiwa-jiwa, menjadi perwujudan Kristus dan tidak menjadi monster-monster rohani yang membuat orang lain menolak Kristus.

Tuhan Yesus Memberkati