GBI PRJ (CK7)

1 Raja-raja 2 : 1 - 7
Ketika saat kematian Daud mendekat, ia berpesan kepada Salomo, anaknya : Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa, supaya engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan supaya Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni : Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel. 
Dan lagi engkau pun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah. Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati. Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati. Biarlah mereka termasuk golongan yang mendapat makanan dari mejamu, sebab mereka pun menunjukkan kesetiaannya dengan menyambut aku pada waktu aku melarikan diri dari depan kakakmu Absalom.

Firman Tuhan yang kita renungkan kali ini adalah tentang pesan terakhir dari raja Daud yang berguna bagi Salomo, orang yang akan melakukan tugas sebagai raja Israel berikutnya. Pesan dari seseorang yang akan meninggal biasanya mengandung kebijaksanaan dan hikmat yang luar biasa. Hikmat dan kebijaksanaan itu untuk menimbang perkara, yaitu membedakan mana yang benar dan salah, suara atau berita mana yang harus kita dengarkan; kapan kita harus berdiam atau berbicara. 

Ada 3 nasihat Daud kepada anaknya, Salomo berdasarkan kebijaksanan Tuhan, yaitu :

1. Live FERVENTLY (Sungguh-sungguh)
Ay. 2b, " ... dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya ... "

Manusia hidup di dalam dunia dengan banyak orang, peristiwa, dan menuntut tanggung jawab yang semuanya berlomba-lomba meminta perhatian kita, dan membuat kehidupan kita sulit untuk fokus kepada apa yang benar-benar penting (Pekerjaan, Keluarga, Pelayanan, kesehatan, dsb) 

Daud sungguh-sungguh kepada Tuhan, berbeda dengan kakak-kakaknya dan orang Israel  yang gentar saat menghadapi Goliat musuh mereka. 
Daud fokus kepada Tuhan dan kekuatanNya, ia tidak melihat kepada ketidak mampuannya. Daud tidak melihat kepada kebesaran Goliat, tapi ia melihat kepada kebesaran dan kesetiaan Tuhan dalam hidupnya. Daud berani melawan bukan karena kesombongannya tapi ia sungguh percaya bahwa Tuhan akan memberinya kemampuan dan menolongnya. 

Fokus Daud tidak kepada manusia, namun kepada Tuhan, terbukti saat ia berhadapan dengan Saul yang membencinya, ia melakukan apa yang benar dan berkenan kepada Allah.
Kualitas hati Daud yang sungguh-sungguh melekat kepada Tuhan menjadikan ia disebutkan "The Man after God's Own Heart". 

Kepekaan saat kita hidup berjalan dalam Firman-Nya ditentukan dengan Kedekatan kita dalam hadiratNya. Mari bangun kedekatan kepada firman Tuhan dengan salah satunya mengikuti Bible Study di CK7 dengan format baru, yang akan dimulai Senin, 4 April pukul 20.00 wib; akan dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu, kecuali hari Minggu dan libur nasional. 

Kolose 3 : 2 (BIS)
Arahkan pikiranmu pada hal-hal yang di situ (surga), jangan pada hal-hal yang di dunia.

2. Live FAITHFULLY (Setia)
Ay. 4b, " ... hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa ... " 

Kesetiaan itu sangat langka akhir-akhir ini, meskipun itu di dalam gereja. Kesetiaan adalah kunci menerima berkat Tuhan yang diberikan kepada :

1. secara umum (hujan, napas) 

2. secara khusus kepada anak-anak Tuhan, yaitu kekayaan rohani 

Tuhan tidak mencari kesempurnaan atau orang yang sepertinya memiliki "semua" dalam hidupnya. Tuhan hanya mencari mereka yang mau berkomitmen dan setia. Selain itu, integritas kita menunjukkan kesetiaan kita (berlaku dalam kehidupan rohani maupun bukan rohani) 

Lukas 16 : 10
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 

3. Live GENEROUSLY (Bermurah hati)
Ay. 7a "Tetapi kepada anak-anak Barzilai, orang Gilead itu, haruslah kautunjukkan kemurahan hati ..." 

Kemurahan hati itu diberikan kepada yang tidak layak menerima. Berbeda dengan keadilan diberikan kepada yang dianggap layak menerima. 

Demikian seperti Allah bersabda dalam Keluaran 33 : 19 (FAYH), Aku akan menyatakan kebaikan dan kemurahan kepada siapa saja menurut kehendak-Ku.

Tuhan itu terikat untuk memberikan keadilan kepada semua orang, namun Ia bebas memberikan kemurahan hati kepada siapapun yang Ia pilih. 

Generosity atau kemurahan hati tentu saja tidak selalu bicara mengenai uang atau materi, tetapi juga dalam banyak hal lainnya, seperti membagikan waktu atau pengetahuan (knowledge), sehingga bisa membuat orang lain menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kemurahan-hati adalah sikap hati dihadapan Tuhan, dan Tuhan selalu melihat hati dan bukan rupa. 

Lukas 6 : 36
Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.

KESIMPULAN :
Dalam kehidupan di dunia ini yang semakin buruk, kita sangat membutuhkan Hikmat Tuhan (Godly Wisdom), sebab :

- Hikmat-Nya mengajarkan tombol mana yang harus kita tekan.  

- Hikmat-Nya mengajarkan pintu mana yang harus kita masuki. 

- Hikmat-Nya mengajarkan jendela mana yang harus kita buka. 

- Hikmat-Nya mengajarkan siapa yang harus kita temui dalam kehidupan.

- Hikmat Tuhan adalah keahlian yang dikaruniakan Allah untuk mengerjakan sesuatu dengan sempurna. 

Keluaran 31 : 3
Dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan. 

Jangan takut dan tawar hati sekalipun dunia semakin buruk, sebab Tuhan akan mencurahkan hikmat-Nya kepada anak-anak-Nya yang melakukan ketiga nasihat Daud kepada Salomo : Sungguh-sungguh, setia, dan bermurah hati. 
Dalam Tahun Paradigma yang Baru ini Tuhan akan mencurahkan kebijaksanaan-Nya kepada kita. 

Tuhan Yesus Memberkati