GBI PRJ (CK7)

Kepemimpinan bukan sekedar status atau jabatan, namun lebih kepada fungsi, yaitu pengaruh. Ini sangat relevan untuk siap saja.
 
Leadership is about Influence (Kepemiminan adalah sebuah pengaruh). Sejak dulu gereja berbicara tentang pengaruh, bagaimana anak-anak Tuhan bisa mempengaruhi orang lain supaya percaya kepada Tuhan Yesus. Semua orang adalah seorang pemimpin dengan tujuan supaya kita menjadi terang kepada semua orang. Garam dan terang selalu berfungsi dan menjadi pengaruh, baik terhadap rasa dan suasana.
 
Matius 5 : 13 - 16 (garam dan terang)
Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Seorang servant leader harus memiliki kepedulian dan bersedia memberikan bimbingan, sehingga ia mampu menjadi influence (memberi pengaruh) kepada orang lain. Seorang pemimpin sekaligus seorang hamba yang mau melayani. Memiliki ketrampilan yang hebat, jika tidak ada kepedulian dan bimbingan kepada yang dipimpin tidak akan menjadi pemimpin yang baik.
 
1. Have a serving heart (punyailah hati yang melayani)
Pemimpin harus mau turun ke bawah, bekerja bersama dan memberikan pengaruh kepada mereka yang dipimpin. Seperti Yesus yang mendahulukan pelayanan bersama para murid dibanding memimpin mereka dengan tangan besi.
 
Matius 20 : 25 - 28
Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata : Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
 
Orang dengan hati melayani vs orang suruhan.
Orang yang memiliki hati seorang pelayan tidak akan berhenti sebelum yang dilayani merasa puas; tidak demikian dengan seorang suruhan, yang hanya sekedar selesai melakukan tugas.

Markus 6 : 41 - 43
Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti dua belas bakul penuh, selain dari pada sisa-sisa ikan.
 
Mazmur 23 : 1 - 6
Mazmur Daud. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air  yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar  oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. Kebajikan dan kemurahanbelaka  akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa.
 
Dalam Mazmur 23 ini kita mengerti bahwa Daud adalah seorang yang dilayani Tuhan. Seperti Tuhan juga melayani kita semua,  demikianlah kita mengambil bagian dalam pelayanan di manapun kita berada dan milikilah gaya kepimpinan yang melayani.
 
2. Have a listening heart (punyailah hati yang mendengar)
Yakobus 1 : 19
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.
 
Pemimpin yang baik bukanlah orang yang pandai berbicara, melainkan orang yang pandai mendengar dan lambat berkata-kata.
 
3. Learn to lead yourself (belajar memimpin dirimu sendiri)
Markus 14 : 37 - 38
Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus : Simon, sedang tidurkah engkau ? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam ? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.
 
Jika ingin jadi pemimpin yang bisa mempengaruhi orang lain, jadilah pemimpin bagi dirimu sendiri. Pemuridan diri sendiri adalah pekerjaan pertama bagi seorang pemimpin.
 
Matius 23 : 1 - 6
Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya : Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat  orang; mereka memakai tali sembahyang  yang lebar dan jumbai  yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat.
 
Untuk menjadi pengaruh bagi orang lain, diri kita sendiri adalah pemuridan pertama yang harus dilakukan. Orang yang memimpin dirinya sendiri adalah orang yang sedang membangun integritas. Yesus sudah memberikan teladan terbaik bagaimana menjadi pemimpin yang baik.
 
Leadership : Have a serving heart, have a listening heart, and learn to lead yourself (Memiliki hati yang melayani, memiliki hati yang mendengarkan, dan belajar memimpin diri sendiri).

1 Petrus 5 : 2 - 4
Gembalakanlah kawanan  domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak  Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan  bagi kawanan domba itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung jdatang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
 
Tuhan Yesus Memberkati