GBI PRJ (CK7)

Firman Tuhan pagi ini hendaknya memberikan kekuatan sehingga kita tidak lagi menjadi takut dan kuatir, tidak bertanya-tanya kepada Tuhan akan segala sesuatu yang terjadi, sebagai tanda bahwa kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan.

Memasuki tahun dengan Paradigma yang Baru biarlah pola pikir kita mengalami perubahan dan pembaharuan, mencoba untuk belajar berhenti bertanya-tanya kepada Tuhan mengenai segala sesuatu yang terjadi, tidak memaksakan kehendak kita kepada Tuhan, sebab satu hal yang kita tahu pasti bahwa segala sesuatu yang terjadi dengan seijin Tuhan akan mendatangkan kebaikan bagi setiap kita.

Konsep bertanya - 5W1H :

• What : apa
• When : kapan
• Who : siapa
• Why : mengapa
• Where : di mana
• How : bagaimana

Why (mengapa) merupakan salah satu pertanyaan yang sulit untuk dijawab karena didalamnya terdapat elemen "motif/sebab/alasan/dasar", sebagai contoh, untuk pembuktian adegan sebuah kasus kriminal pertanyaan mengapa relatif lebih sulit jika dibandingkan keempat pertanyaan atau fakta lainnya. Gagal menemukan motif membuat kasus tersebut gagal dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Ada dua sebab kita bertanya mengapa :

- Jika kita melihat diri kita maka ada Ekspektasi yang tidak terpenuhi (unmeet expectation)

- Jika kita melihat orang lain maka akan Membandingkan situasi (comparing situation)

Kita akan belajar dari kisah hidup salah satu tokoh dalam Alkitab yaitu Ayub.

Siapakah Ayub ? Ayub adalah :

1. Orang yang takut akan Tuhan : saleh, jujur, menjauhi kejahatan.

2. Orang yang kaya : hewan ternak, budak, terkaya di sebelah timur.

3. Orang yang kekeluargaan : 7 anak laki-laki, 3 anak perempuan, melakukan acara keluarga, memperhatikan keadaan rohani keluarganya.

Dengan seijin Tuhan, dalam waktu singkat Ayub mengalami kemalangan besar.

Setidaknya tercatat 17 kali pertanyaan mengapa dalam kitab Ayub, contoh :

• Ayub 7 : 20, mengapa Ayub dijadikan sasaran

• Ayub 10 : 2, mengapa Tuhan berperkara dengan dirinya

• Ayub 21 : 7 - 13, mengapa orang benar menderita dan orang fasik hidup dalam kemakmuran

Namun, pada satu titik Ayub mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan mendapat jawaban dari Tuhan.

Ayub 38 : 1 
Maka dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub

Perjumpaan pribadi yang Ayub alami mengakibatkan timbulnya paradigma dan perspektif yang baru.

Ayub mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan dan setelah itu (sampai dengan pasal 42), Ayub tidak lagi menanyakan sebab mengapa ini semua terjadi.

Ayub 42 : 6 
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.

Contoh lain kita bisa lihat dalam perikop berikut bagaimana perubahan yang terjadi ketika seseorang mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan :

Yohanes 4 : 39 - 41 
Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi : Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. Ketika orang-orang Samaria itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Ia pun tinggal di situ dua hari lamanya. Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya.

Apa yang terjadi ketika kita mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan ?

1. Mengenal kedaulatan-Nya.
Ayub sadar akan kedaulatan Tuhan bahwa Dia adalah Allah yang sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada yang gagal dalam setiap rencana-Nya. 

Yesus tidak memiliki kewajiban untuk menjelaskan semuanya kepada kita.

Ayub 42 : 2 - 3 
Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. Firman-Mu : Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan ? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.

2. Mengenal pribadi-Nya
Proses perjalanan hidup bersama dengan Tuhan, bahkan saat dalam lembah kekelaman sekalipun, akan membuat kita dapat sungguh-sungguh mengenal pribadi Tuhan Yesus.

Ayub 42 : 5
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 

Pengalaman bersama dengan Tuhan secara pribadi berbicara lebih hidup dalam diri kita dibandingkan dengan apa kata orang.

Yohanes 4 : 42
dan mereka berkata kepada perempuan itu : Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia. 

3. Mengenal perbuatan-Nya yang ajaib.
Ayub 42 : 10, 12a 
Lalu Tuhan memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan Tuhan memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. Tuhan memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu. 

Kehilangan boleh terjadi, tetapi di atas semua itu Tuhan sanggup memulihkan dan mengembalikannya, bahkan jauh lebih besar dari yang kita pikirkan. Apa yang dikembalikan Tuhan adalah yang terhilang.

Berhentilah bertanya mengapa. Mari menjadi pribadi yang dewasa, dan berubah dalam cara berpikir kita.

You may helpless but not hopeless - kita mungkin melihat tidak ada pertolongan tetapi jangan kehilangan pengharapan di dalam Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati