GBI PRJ (CK7)

Maria adalah seorang yang spesial di mata Allah, sehingga ia dipercaya oleh Allah untuk menghadirkan Mesias ke bumi. Ketika malaikat Tuhan menjumpai dia, apa reaksi Maria ? Lalu kata Maria : Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku (Lukas 1 : 46 - 47)

Dalam perjalanan Maria sebagai ibu Yesus, apa keteladanan yang Maria tampilkan ?

1. Kekudusan

Lukas 1 : 27
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

Allah melihat Maria sebagai perempuan yang bisa menjaga kesucian hidup, moral yang didasari pada takut akan Tuhan. Dengan Firman Allah seorang muda dapat menjaga kemurnian dan kekudusan hidupnya.

2. Kesederhanaan

Lukas 1 : 28 - 33
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata : Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau. Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya : Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.

3. Keberanian

Lukas 1 : 34
Kata Maria kepada malaikat itu : Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami ?

Maria sadar akan adanya hukuman rajam jika dirinya diketahui telah hamil sebelum menikah. Bersyukur bahwa Tuhan melindunginya. Maria bersedia menanggung resiko apa pun termasuk jika ditinggalkan Yusuf.

4. Ketaatan

Lukas 1 : 38
Kata Maria : Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Ketaatan melampaui batas pikiran, mengesampingkan semua kepentingan pribadi dan tujuan hidupnya dan menyerahkan hidup pada rencana dan kehendak Tuhan.

5. Kerendahan hati

Lukas 1 : 48 - 49
sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.

Dibutuhkan kerendahan hati untuk seseorang dapat dibaharui sesuai kehendak Tuhan. Allah bekerja dan melakukan perbuatan-perbuatan besar melalui pribadi yang rendah hati. 

6. Kesetiaan

Yohanes 19 :25 - 26 
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya : Ibu, inilah, anakmu !

Kesetiaan Maria melekat dalam hidupnya sampai akhir dari perjanan misi Yesus Kristus, mati tergantung di salib Golgota menjadi korban tebusan bagi manusia yang berdosa.

7. Pengharapan

Kisah Para Rasul 1 : 14 
Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

Maria menolak setiap pikiran negatif yang memungkinkan dirinya bisa gagal dalam mengikuti rencana dan kehendak Allah. Ia tetap percaya kepada Tuhan dan bergerak di alam spiritual dengan memelihara pengharapan terhadap keselamatan yang datang dari Allah atas umat-Nya.

Pelajaran Hidup Maria :
• Bersedia menjalani panggilan Tuhan dengan ketaatan

Galatia 1 : 15 - 16
Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya,  berkenan menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaat pun aku tidak minta pertimbangan kepada manusia.

• Berserah kepada Tuhan dengan kerendahan hati

1 Petrus 4 : 19
Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.

• Percaya apapun yang terjadi  dan tetap setia

2 Timotius 1 : 12
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan. 

Allah melilihmu bukan hanya melihat kelebihanmu. Tapi Allah melihat sebuah kepercayaan dalam imanmu yang dapat menghasilkan sebuah ketaatan, kerendahan hati dan kesetiaan dalam mengerjakan panggilanmu.

Tuhan Yesus Memberkati