GBI PRJ (CK7)

Kata adaptasi atau flexibilitas atau mengalir adalah kata yang sering kita dengar. Kekristenan seharusnya mengalir seturut kehendak Tuhan. Angin tidak dapat diprediksi dari mana dan ke mana. Hidup kita harusnya seperti demikian. Jangan berpikir secara metodelogi karena dapat membuat stres.

Alkitab kebanyakan isinya nubuatan. Ada 4 nabi besar yang selalu memberikan nubuatan, yaitu Yeremia, Yesaya, Yehezkiel dan Daniel. 

Yehezkiel. 47 : 1 - 12
Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. Lalu ia berkata kepadaku : Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia ? Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai. Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. Ia berkata kepadaku : Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak. Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat.

Kita harus melihat gambar dari apa yang Tuhan mau. Ternyata hadirat Tuhan itu tidak dapat dibatasi apapun. Kita adalah bait Allah oleh karena itu harus dijaga. Jaga kekudusannya jangan dikotori. Kita adalah anak-anak-Nya Tuhan sehingga pasti Tuhan akan memberikan yang terbaik. Hanya jika wadahnya kotor, Tuhan tidak akan memberikan. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan sebelum kita meminta. 

Mengalirlah bersama Tuhan dan jadilah benar dan berkenan di hadapan Tuhan. Jangan kecewa karena apa yang kita maui ternyata tidak menjadi kenyataan. Jangan semua kekecewaan dan kepahitan membatasi apa yang Tuhan mau lakukan. Biarlah Tuhan mengalir di hidup kita.

Waktu Tuhan mengukur kekristenan kita, ada di mana ? Jika masih sebatas pergelangan kaki maka masih dapat keluar masuk, tidak ada komitmen dan seenak-enaknya atau masih sebatas selutut atau sepinggang. Tuhan mau kita tenggelam dalam hadirat Tuhan. Baptisan berasal dari kata "Baptiso" artinya ditenggelamkan. Artinya keakuan dan kesombongan kita harus mati lebih dahulu karena Tuhan berdaulat atas hidup kita. 

Sungai Tuhan itu artinya kasih Tuhan selalu baru setiap hari. Kita ada di sungai mana ? Kedepannya orang-orang benar akan mejadi berkat tetapi harus mengalir bersama Tuhan. Kuncinya jadilah bait Allah yang kudus dengan membuang yang kotor-kotor.

Mazmur. 137 : 1 - 4
Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu kita menggantungkan kecapi kita. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita : Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion ! Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian Tuhan di negeri asing ?

Tuhan Yesus Memberkati