GBI PRJ (CK7)

Pelajaran yang bisa kita ambil ketika dilanda pandemik COVID'19 adalah apakah keluarga kita sehat ? Karena harus stay at home, tentu banyak hal yang baru baik sifat, perilaku maupun kegiatan baru yang membuat kita sadar siapa sesungguhnya orang-orang yang selama ini ada di antara kita. 

Tuhan yang membentuk lembaga keluarga, dan Dia adalah Tuhan lintas generasi. Tuhan menginginkan keluarga hidup dalam rencana-Nya yang kekal, yaitu keluarga yang sehat dan kuat. Keluarga yang sehat adalah kekuatan dari masyarakat atau kelompok sosial. 

Masing-masing pribadi yang hidup dalam keluarga, harus menjadi anggota yang saling mempengaruhi dan belajar dari pengalaman hidup. Kita, sebagai anak belajar dari perilaku (apa yang dilihat) dari orangtua kita dan orangtua kita (ayah/ibu) belajar dari orangtua mereka (kakek/nenek) demikian seterusnya. Ketika kita berkeluarga, menjadi ayah/ibu dari anak-anak, maka anak-anak kita akan belajar dari apa yang kita lakukan. 

Hal belajar dan mengajar agar tercipta Healthy Family :

1. "Kita belajar dari apa yang kita lihat, tapi kita mengajar dari apa yang kita lakukan" 

2 Timotius 1 : 5
Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 

Jika orangtua mempraktekkan hidup yang benar, takut akan Allah (iman) dari hari ke sehari, maka iman tersebut akan hidup dan menjadi warisan iman yang kekal kepada keturunan berikutnya.

Seperti Lois yang mempraktekkan hidup takut akan Tuhan mewariskan iman kepada Eunike, anaknya dan warisan iman yang dipraktekkan Eunike tumbuh dalam diri Timotius. Timotius belajar dari apa yang dilakukan ibunya, Eunike dan neneknya Lois. 

"Kita belajar dari apa yang kita lihat, tapi kita mengajar dari apa yang kita lakukan" 

2. Kita perlu berubah, karena generasi berikutnya melihat dan belajar dari apa yang kita lakukan. 

Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia Ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

(NIV: Do not conform to the pattern of this world, but be transformed by the renewing of your mind. Then you will be able to test and approve what God's will is - his good, pleasing and perfect will).

Kata 'Conform', artinya: masuk dalam bentuk. Sedangkan 'Transform', artinya keluar dari bentuk. Jika bentuk masih sama, maka tidak akan ada perubahan dalam hidup kita. Jika pikiran kita belum diubah oleh Firman Tuhan maka hidup kita tidak akan mengalami perubahan nyata. Ijinkanlah Firman Allah mengubah pikiran dan hati kita sebagai orangtua (suami/istri) supaya anak-anak kita melihat ketaatan iman dan perubahan hidup kita dan mencontoh perilaku yang benar dan kita menciptakan keluarga yang sehat. 

Rangkuman Pdm. Grace Suhadi :

Keluarga yang sehat akan menentukan kehidupan generasi yang akan datang. Kesuksesan satu generasi ditentukan oleh dedikasi generasi sebelumnya. 

Timotius menjadi orang yang setia, tekun dan iman yang kuat karena peran hidup dari ibu dan neneknya. Teladan hidup mereka menginspirasi Timotius menjadi anak rohani rasul Paulus yang berdedikasi dalam pelayanan. Apa yang orangtua lakukan dalam hidup sehari-hari di tempat terbuka akan menjadi warisan abadi dalam hidup anak-anak kita. 

Tuhan Yesus Memberkati