GBI PRJ (CK7)

Kehidupan kekristenan bukanlah sebuah miniseri pertunjukan dan penampilan khusus, melainkan sebuah presistensi yang mantap seumur hidup. Tantangan kita bagaimana mempertahankan esensi kedewasaan Kristen.
 
Kita akan belajar dari Ibrani 12 : 12 - 29, perlu kita ketahui bahwa bagian kedua dari Ibrani 12 adalah esensi kedewasaan rohani orang percaya. Ada 6 jalur penting yang harus kita lalui untuk menjadi dewasa rohani.
 
1. Kuatkan dan Luruskan Jalanmu
Ibrani 12 : 12 - 13
Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
 
Ingat, keputusasaan adalah salah satu jalan masuk serangan Iblis dalam hidup orang percaya. Iblis bisa menggunakan hal ini supaya kita undur dari Tuhan. Kehidupan kekristenan memerlukan perjuangan yang serius, untuk itu kita harus menolak keras tawaran Iblis.
 
2. Peliharalah Damai dan Kekudusan
Ibrani 12 : 14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
 
Kata “berusahalah” di sini adalah kata kerja, artinya mengejar dengan tekat yang kuat untuk hidup damai dengan semua orang dan hidup dalam kekudusan.
 
Efesus 2 : 14
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
 
3. Bertumbuh Dalam Anugerah Bukan Kepahitan
Ibrani 12 : 15
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
 
Hati-hati, anugerah bisa hilang saat kita menutup telinga terhadap kebenaran dan menganggap biasa saja kebaikan Tuhan.
 
Ulangan 29 : 19
Tetapi apabila seseorang pada waktu mendengar perkataan sumpah serapah ini menyangka dirinya tetap diberkati, dengan berkata: Aku akan selamat, walaupun aku berlaku degil dengan demikian dilenyapkannya baik tanah yang kegenangan maupun yang kekeringan-
 
4. Tolak Percabulan dan Kedagingan
Ibrani 12 : 15 - 17
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang. Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
 
Kata “kudus” adalah dipisahkan dan dibebaskan dari dosa. Karena kita menjadi milik Kristus sepenuhnya, untuk itu menjaga kekudusan menjadi esensi penting dalam proses kedewasaan kita.
 
Jangan menjual diri Anda kepada dosa. Pengorbanan tidak pernah sepadan, tidak peduli seberapa menggiurkan godaan yang dijanjikan pada Anda saat itu.
 
5. Dengarkan Suara Tuhan
Ibrani 12 : 26
Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi, tetapi sekarang Ia memberikan janji : Satu kali lagi Aku akan menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga.
 
Jangan mengabaikan teguran Tuhan agar murkanya tidak menimpa kita.

6. Menyembah Dengan Benar dan Hormat
Ibrani 12 : 28
Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.

“Hormat dan takut” artinya melakukan penyembahan dengan mempersembahkan hidup kita sepenuhnya (Roma 12 : 1). Inilah eseni penyembahan yang benar. Kita akan menjadi seperti siapa yang kita sembah.

 Ketika kita hidup dan bertindak sesuai seturut dengan Firman dan mengejar ketaatan seumur hidup, Allah akan memakai kita untuk menuliskan kisah-Nya dan menarik orang lain ke dalam kerajaan-Nya.

Keenam esensi ini adalah tugas dan tanggungjawab selama hidup kita. Roh Kudus yang akan memberi kekuatan untuk menjalaninya.

Rangkuman Pdm. Roy R. Tanudjaja, MSc :

Pesan Tuhan yang harus kita perhatikan adalah bagaimana kita sebagai anak Tuhan yang memiliki kedewasaan rohani. Esensi kedewasaan ini harus dimiliki oleh semua orang yang mengaku sebagai orang percaya.

Orang yang dewasa rohani akan memiliki semangat, hidup dalam damai dan mengejar kekudusan, tidak pahit hati, menolak percabulan dan tawaran dosa, mendengarkan suara Tuhan, dan menjadi penyembah Tuhan dengar takut dan gentar.

Tuhan Yesus Memberkati