GBI PRJ (CK7)

Setelah Yosua mati, Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Dalam hidup yang makmur dan suskes, mereka melupakan Tuhan dengan beribadah kepada ilah-ilah lain saat memasuki Tanah Perjanjian. Hal ini sangat menyakiti hati Tuhan. Sebab itu, Ia menyerahkan mereka kepada bangsa lain untuk ditindas.

Ketika tertindas, Israel berseru dan bertobat, lalu Tuhan menolong serta melepaskan mereka dari penindasan. Namun, ketika sudah aman dan dipulihkan, mereka melakukan dosa kembali, lalu lagi-lagi Allah menyerahkan mereka untuk ditindas. Hal ini terjadi berulang-ulang, seolah mereka tidak jera berbuat dosa. 

Kisah seorang hakim Debora menyingkapkan suatu peristiwa di kitab Hakim-hakim ketika bangsa Israel mengalami penindasan karena kesalahan dan Tuhan melepaskan mereka dari kekejaman Yabin, raja Kanaan dengan panglima perangnya yang kejam bernama Sisera. 

SIAPA DEBORA: 

•     Nabiah yang menjadi hakim atas Israel, bahkan disebut "ibu Israel" (Hak. 5:7).

•     Tinggal di daerah Rama serta Betel.

•     Bersama Barak berperang melawan Yabin, raja Kanaan dengan panglima perang bernama Sisera.

•     Mengarang nyanyian kemenangan indah, "Nyanyian Debora".

PENDERITAAN ISRAEL:

Hakim-hakim 4:1-3, "Setelah Ehud mati, orang Israel melakukan pula apa yang jahat di mata TUHAN. Lalu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan Yabin, raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Panglima tentaranya ialah Sisera yang diam di Haroset-Hagoyim. Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, sebab Sisera mempunyai sembilan ratus kereta besi dan dua puluh tahun lamanya ia menindas orang Israel dengan keras."

Dari tiga ayat tersebut di atas, kita bisa melihat turun-naiknya kehidupan rohani bangsa Israel pada zaman hakim-hakim. Nah, apa yang Debora lakukan ketika penindasan selama 20 tahun yang menyengsarakan Israel itu? 

Hakim-hakim 4:6, 8, 9, "Ia menyuruh memanggil Barak bin Abinoam dari Kedesh di daerah Naftali, lalu berkata kepadanya: "Bukankah TUHAN, Allah Israel, memerintahkan demikian: Majulah, bergeraklah menuju gunung Tabor  dengan membawa sepuluh ribu orang bani Naftali dan bani Zebulon bersama-sama dengan engkau, Jawab Barak kepada Debora: "Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju." Kata Debora: "Baik, aku turut! Hanya, engkau tidak akan mendapat kehormatan dalam perjalanan yang engkau lakukan ini, sebab TUHAN akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang perempuan." Lalu Debora bangun berdiri dan pergi bersama-sama dengan Barak ke Kedesh." 

TINDAKAN DEBORA DAN BARAK SEBELUM MELAWAN YABIN DAN SISERA:

•     Bertindak dan mengambil keputusan atas janji Tuhan (ay. 6).

•     Konsolidasi dengan Barak dan seluruh suku Israel. Walau mulanya Barak ragu maju perang, hingga dia minta syarat ke Debora, namun akhirnya Barak ikut juga. 

MERAIH KEMENANGAN :

Debora dan Barak akhirnya meraih kemenangan dengan mengalahkan Yabin dan membiasakan Sisera. 

Hakim-hakim 4:10, 23, 24, "Barak mengerahkan suku Zebulon dan suku Naftali ke Kedesh, maka sepuluh ribu orang maju mengikuti dia; juga Debora maju bersama-sama dengan dia. Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel. Dan kekuasaan orang Israel kian keras menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu."

Sebelum berperang, Debora memerintahkan Barak mengundang seluruh suku Israel untuk ikut. Dari 12 suku Israel, tidak semua terlibat peperangan melawan orang Kanaan. Di antaranya, suku Yehuda, Asyer, Ruben, suku Dan. 

NYANYIAN KEMENANGAN DEBORA 

Setelah mengalami kemenangan gilang-gemilang, untuk mengucap syukur ke Tuhan, Debora menyanyikan "Nyanyian Kemenangan" berisi campur tangan Tuhan serta menyebut suku-suku Israel yang membantu peperangan maupun yang tidak terlibat.

Hakim-hakim 5:14-17, "Dari suku Efraim mereka datang ke lembah, mengikuti engkau, ya suku Benyamin, dengan laskarmu; dari suku Makhir  (anak Manasye, cucu Yusuf) turunlah para panglima dan dari suku Zebulon orang-orang pembawa tongkat pengerah. Juga para pemimpin suku Isakhar menyertai Debora, dan seperti Isakhar, demikianlah Naftali menyertai Barak. Mengapa engkau tinggal duduk di antara kandang-kandang sambil mendengarkan seruling pemanggil kawanan?  Di pihak pasukan-pasukan suku Ruben ada banyak pertimbangan! Orang Gilead  (anak Makhir, cucu Manasye)  tinggal diam di seberang sungai Yordan; dan suku Dan, mengapa mereka tinggal dekat kapal-kapal? Suku Asyer duduk di tepi pantai laut, tinggal diam di teluk-teluknya."

DAFTAR SUKU YANG MAJU BERPERANG DAN YANG TIDAK MAU TERLIBAT: 

•     Ikut perang : Efraim (anak Yusuf), Benyamin, Makhir (anak Manasye, cucu Yusuf), Zebulon, Isakhar, Naftali.

•     Tidak ikut berperang : Ruben, Gilead (anak Makhir, cucu Manasye), Dan, Asyer.

•     Tidak disebutkan : Yehuda, Gad, Simeon, dan Lewi. Ke manakah mereka? 

DARI PERISTIWA KEMENANGAN ISRAEL, ADA PESAN TUHAN UNTUK KITA:

1.    Setelah kita diselamatkan oleh iman percaya kepada Yesus, terlibatlah pelayanan di dalam kerajaan Allah, jangan egois dan masa bodoh. 

2.    Kemenangan terhadap dosa dan persoalan hidup hanya dicapai melalui peperangan, jadi hadapi dan jangan menghindari.

3.    Tuhan yang memberi kemenangan bagi kita, namun kita harus seturut panggilan-Nya.

4.    Unity atau kesatuan anak-anak Tuhan maupun gereja akan telak mengalahkan Iblis maupun pasukannya. 

5.    Selalu ada upah bagi setiap orang yang terlibat dalam rencana keselamatan Allah, yaitu mahkota kehidupan (Wahyu 2 : 10b).

Dalam keadaan genting, ketika keluarga membutuhkan Saudara, ketika gereja memerlukan Saudara, ketika negara memerlukan Saudara, apakah Saudara mau terlibat, seperti suku Efraim, Benyamin, Zebulon, Naftali; ataukah tidak mau terlibat dan masa bodoh seperti suku Ruben, Dan, Asyer ? 

INGAT KETIGA HAL INI:

1. Sesuai dengan janji-Nya dari awal, persiapan hingga akhir perjuangan Tuhan pasti menyertai sehingga kita meraih kemenangan.

2.    Keteladanan Debora sebagai pemimpin yang turut hadir dalam peperangan patut kita contoh.

3.    Rancangan Tuhan tidak pernah gagal. Ketidakikutsertaan beberapa suku dalam peperangan tidak mempengaruhi hasil. Rancangan Tuhan adalah kemenangan bagi Debora dan Israel. Pun demikian pula dengan kita, percaya janji Tuhan, bertindak dengan iman dan raih kemenangan.