GBI PRJ (CK7)

Tuhan Yesus yang kita sembah adalah Allah yang nyata, dan sungguh amat baik kepada kita. Biarlah di tahun 2025 ini, kita terus bersemangat kepada Tuhan, mengikuti, dan melayani Dia. 

Sebagai orang-orang percaya, pasti memiliki harapan yang melampaui kalender yang kita punyai saat ini. Terutama, kita mengharap bahwa segala sesuatunya dapat menjadi baru dan yang lebih baik. Kita akan belajar dari firman Tuhan tentang apa maksud dalam segala sesuatu menjadi baru. 

2 Korintus 5 : 12 - 18
Dengan ini kami tidak berusaha memuji-muji diri kami sekali lagi kepada kamu, tetapi kami mau memberi kesempatan kepada kamu untuk memegahkan kami, supaya kamu dapat menghadapi orang-orang yang bermegah karena hal-hal lahiriah dan bukan batiniah. Sebab jika kami tidak menguasai diri, hal itu adalah dalam pelayanan Allah, dan jika kami menguasai diri, hal itu adalah untuk kepentingan kamu. Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati, dan telah dibangkitkan untuk mereka. Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang jugapun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

Ada beberapa hal yang kita bisa pelajari tentang “All Things New”, yaitu :

1. Hidup di dalam Kristus
Apakah ketika kita sudah bertahun-tahun mengenal Kristus, rajin datang beribadah bisa menjadi jaminan bahwa kita benar-benar di dalam Kristus ? Apakah kita sudah sungguh-sungguh bertobat ?

Arti kata “di dalam Kristus” adalah memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan. Hubungan intim dengan Tuhan bukan hanya tentang ibadah di hari Minggu. Arti yang kedua adalah memiliki identitas seorang anak, bukan “budak”. Allah memberikan keselamatan kepada kita, dan kita mewarisi kuasa dari-Nya. İtu sebabnya, berlakulah, berbicaralah, milikilah mentalitas seperti anak-anak Bapa. Arti yang ketiga adalah memiliki kehidupan yang sama, saat hari Minggu dan pada hari-hari kerja. Kehidupan yang hebat dimulai dari keluarga kita, bukan sekadar pelayanan kita. Arti yang keempat adalah mengalami pertobatan, dan perubahan setiap hari. 

Ketika kita hidup di dalam Kristus, kita pasti melakukan sesuai buah Roh yang kita hasilkan. Kita akan mengampuni orang yang menyakiti kita. Hidup di dalam Kristus bukan berarti kita akan bebas dari masalah-masalah. Terkadang Tuhan izinkan kita mengalami kegagalan dan kejatuhan, tetapi Firman Tuhan akan menguatkan setiap kita. 

Proses yang kita jalani diizinkan Tuhan terjadi agar janji-janji-Nya dapat kita alami secara nyata. Iblis boleh saja mencoba menghantam kita, tetapi Tuhan kita adalah Allah yang lebih besar daripada kuasa manapun. 

Yesaya 41 : 10
Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.

Mazmur 34 : 18
TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

2. Yesus menjadikan segala sesuatu yang baru
Tuhan mempebaharui hati dan pikiran kita. Seberapa hancurnya hidup kita, tetap ada pengharapan di dalam Kristus. Awal kehidupan kita seperti sebuah kanvas yang putih, bersih, dan sempurna.

Seiring berjalannya waktu, kita akan menemukan banyak kesakitan, kegagalan, dan mungkin “kanvas” itu berubah menjadi robek, kotor, berbau, dan tidak lagi sempurna. Tetapi, ketika kita tetap hidup di dalam Kristus, Dia akan membersihkan, memulihkan, dan menyempurnakan lagi kanvas kehidupan kita.

Kuncinya adalah jalani kehidupan ini dengan tidak memakai kekuatan ataupun pengetahuan kita sendiri, melainkan serahkan semuanya kepada Tuhan, sebab hanya Dia yang sanggup memberikan kekuatan serta pembaharuan dalam hidup kita.

Tahun yang baru 2025 ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa Tuhanlah yang menjamin masa depan kita.

3. Melangkah dengan iman
Yang Yesus katakan adalah hal-hal yang baru sudah datang. Tuhan sudah mengerjakan bagian-Nya, dan ini saatnya bagi kita untuk melangkah. Walaupun keadaan kita buruk, tetaplah melangkah dengan iman, bukan dengan apa yang kita lihat. Letakkan iman serta pengharapan kita hanya kepada Tuhan. Tetaplah andalkan Dia.

Hati-hati dengan ketakutan yang disebarkan oleh si jahat yang dapat memanipulasi pikiran kita, bahkan lewat media sosial yang semakin cepat tersebar luas, dan kita tonton dengan mudahnya. Ketakutan akan berusaha terus-menerus mengintimidasi dengan “pikiran bagaimana jika”, namun iman akan menguatkan dengan “pikiran walaupun begitu” (Fear is “what if”, Faith is “even if”). 

“The answer to our fears is faith - real, fear-shrinking faith – in the God who loves us and gave Himself for us, atau jawaban atas ketakutan kita adalah iman, iman yang nyata menghilangkan rasa takut, iman di dalam Kristus yang mengasihi dan telah menyerahkan hidup-Nya bagi kita. (Jani Ortlund)

Yakobus 2 : 26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.

Tuhan Yesus Memberkati