GBI PRJ (CK7)

Matius 6 : 19 - 20 Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Sebagai orangtua, tentu saja kita rindu mewariskan kekayaan kepada anak-anak kita, itu adalah hal yang baik. Tetapi Firman Tuhan mengajarkan kepada kita bahwa semua warisan kekayaan akan sirna oleh karena hal itu tidak bersifat kekal, karat dan ngengat merusakkannya.

Family Tree adalah asal usul keluarga kita, bagaimana kita menerima "WARISAN" dari orangtua atau nenek moyang kita.

- Warisan nama keluraga dan - Warisan pola keluarga (nilai-nilai yang ditanamkan dalam keluarga).

Pola keluarga yang buruk akan terbawa dalam kehidupan anak-anak ketika mereka berkeluarga dan merusak kehidupan keluarga barunya.

Contoh Pola Keluarga (Perilaku Pilih Kasih)

Abraham: Pilih kasih kepada Ishak

Pergi dari Rumah: Ismail

Ishak : Pilih kasih kepada Esau

Pergi dari rumah : Yakub

Yakub : Pilih kasih kepada Yusuf

Pergi dari rumah: Yusuf

Ini adalah contoh bahwa perilaku keluarga diwariskan kepada keturunan baik ketiga bahkan keempat. Karena itu, betapa pentingnya memutuskan perilaku yang buruk dari rantai keluarga supaya generasi berikutnya tidak hidup dalam ikatan kutuk keturunan.

Yang di "wariskan" oleh Orangtua :

1. Fisik - Secara genetika, anak mewarisi bentuk wajah, cara gerak, penyakit bawaan dari orangtuanya

2. Spiritual - Orangtua yang mengasihi Tuhan akan menanamkan nilai-nilai spiritual kepada keturunannya.

3. Psikologis - Pola pikir, respon terhadap tekanan

4. Nilai-nilai - Perilaku yang dibiasakan, ditanamkan dalam hidup keluarga setiap hari. 

5. Relasi - Hubungan di antara anggota keluarga, penghargaan, dan kasih yang nyata dalam komunikasi yang baik.

Keluaran 34 : 7 Yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa; tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.

Ada dua cara Mewariskan nilai dalam keluarga: ACCEPT & FORGIVENESS

ACCEPT (penerimaan). Kita harus menerima orangtua kita apa adanya mereka.

Mereka juga memiliki masa lalu dan kita harus mengerti keadaan mereka. Dengan mengucap syukur akan keberadaan mereka, maka kita akan diberi kekuatan dan kelegaan dalam hidup.

Mazmur 139 : 13 - 14 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.

FORGIVENESS (pengampunan). Sebagai anak, kita juga harus belajar mengampuni orangtua kita apa pun dan bagaimana pun keadaan mereka.

Pengampunan akan membuka pintu berkat Tuhan atas kita. Berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan orangtua/orang lain dan berdamai dengan diri sendiri. 

Matius 4 : 14 - 15 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahamu.

Bagaimana menjadi orang tua yang baik :

• Berdoa minta hikmat dari Tuhan

• Membaca buku parenting

• Ikut seminar, Komunitas sehingga bisa dibimbing

• Konseling

3 Yohanes 1 : 4 Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.

Rangkuman Pdt. Robert Purwadi, SE SPd :

Menjadi orangtua itu sulit, demikian juga menjadi anak. Namun kita bersyukur bahwa sebagai orang percaya, Tuhan memberi kita tuntunan-Nya melalui Firman Tuhan yang kekal. Bahwa warisan iman jauh lebih penting dari semua warisan kekayaan.

Apa pun yang dialami oleh Abraham, Ishak dan Yakub mereka telah mewariskan iman yang tidak pernah pudar ke dalam hidup keturunan mereka. Dari semua warisan (fisik, spiritual, psikologi, nilai dan relasi) warisan iman adalah yang kekal.

Mari kita mulai berkomitmen untuk mewariskan nilai iman kepada keturunan kita sebab hal itu berkenan kepada Allah. Amin