GBI PRJ (CK7)

Melalui peristiwa Paskah, kita diingatkan bahwa Tuhan Yesus telah mati, dikuburkan, dan bangkit pada hari yang ketiga. Karena itu, Tuhan Yesus adalah Pemenang!

"Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup" (1 Yoh. 2:6).

Tuhan menghendaki agar kita menjadi pemenang. Menang terhadap dosa, terhadap Iblis, terhadap daya tarik dunia, terhadap sifat-sifat kedagingan kita. Mengapa? Supaya kita masuk surga. Karena Tuhan Yesus telah bangkit, maka kuasa kebangkitan-Nya memampukan kita juga menjadi pemenang.

Lihatlah pesan Tuhan Yesus di kitab Wahyu 2. Selalu ada kata-kata terhadap ketujuh jemaat: Barangsiapa menang! Jadi, hanya para pemenanglah yang akan masuk kerajaan surga! Kuncinya adalah mendengarkan dan menuruti firman Tuhan.

Hari-hari ini kita berperang melawan COVID-19. Pemerintah pun mengingatkan agar kita bersatu melawan COVID-19. Ciri serangan dari COVID-19 adalah menimbulkan ketakutan, kekhawatiran, dan kepanikan yang luar biasa. Banyak orang yang takut pada hal-hal yang tidak jelas, daripada pada COVID-19 itu sendiri. Jika dibiarkan seperti itu terus-menerus, justru akan banyak orang yang meninggal karena ketakutan, kekhawatiran, kepanikan, dan lain-lain. Tuhan mau menuntun kita agar menjadi pemenang terhadap COVID-19.

AGAR KITA MENJADI PEMENANG, KITA HARUS MELAKUKAN SESUAI DENGAN YANG TERTULIS DI BEBERAPA FIRMAN TUHAN:

1. BERTOBAT. "Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: 'Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu.' Tetapi kamu enggan" (Yes. 30:15).

Untuk menjadi pemenang, kita harus bertobat, mengoreksi diri sendiri, dan minta ampun kepada-Nya, dan berjanji kepada-Nya bahwa kita tidak akan melakukan lagi hal-hal jahat yang kita lakukan. Kita juga harus tenang dan percaya bahwa Tuhan Yesus mampu dan mau menolong kita.

2. MERENDAHKAN DIRI. "Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku, dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka" (2 Taw. 7:13-14).

Kita merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan, dan berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat. Kalau kita melakukannya, Tuhan akan mendengar doa kita dari surga dan memulihkan negeri kita Indonesia. Kita pun akan menjadi pemenang terhadap COVID-19.

3. MENGHARDIK DAN MENENGKING COVID-19. Kita harus menghardik COVID-19 seperti Tuhan Yesus menghardik badai. Apa yang kita lakukan ini alkitabiah. Sebab seperti yang tertulis di Yohanes 14:12. "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa" (Yoh. 14:12).

Berbicara tentang penyakit, bukan hanya penyakit secara fisik, melainkan juga mental ataupun kejiwaan (ketakutan, kebingungan, tidak tahu apa yang diperbuat, depresi, ataupun di dalam rumah tangga maupun ekonomi). Dan banyak orang yang dapat mengalami kesembuhan maupun diselamatkan.

Setiap kali mengadakan KKR pun, saya selalu memberitakan Injil. Kesembuhan yang terjadi melalui KKR-KKR yang diadakan adalah oleh kuasa Tuhan Yesus sendiri.

"Lalu Ia berkata kepada mereka: 'Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh" (Mark. 16:15-18).

"Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (1 Tes. 5:18).

4. MELAKUKAN SEPERTI YANG DAUD LAKUKAN ketika menerima disiplin dari Tuhan. Ada dua hal yang Daud lakukan agar tulah dari-Nya berhenti, yaitu Daud bertobat dan minta ampun sungguh-sungguh kepada Tuhan, dan Daud membuat mezbah dan membayar harganya.

Saya percaya COVID-19 akan dikalahkan apabila keluarga-keluarga Tuhan membuat mezbah. Gereja harus hidup dalam kesatuan hati, unity. Janganlah saling menyerang atau menyalahkan, menjelekkan dan menghakimi. Mari melakukan seperti yang pemerintah anjurkan, yaitu bersatu melawan COVID-19.

5. MEMUJI DAN MENYEMBAH TUHAN. Seperti halnya yang pernah Paulus dan Silas lakukan meski ketika di dalam penjara sehingga terjadi mukjizat dari Tuhan dan mereka bebas!

Mungkin banyak dari kita yang terbelenggu & terpasung ketakutan, kepanikan. Kita harus banyak memuji dan menyembah Tuhan seperti yang dilakukan Paulus dan Silas. Mereka menaikkan korban pujian atau korban ucapan syukur. Baik enak maupun tidak enak keadaannya, kita memuji dan menyembah Dia. Tidak mudah memang, tetapi belajarlah dari Daud.

"Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali" (Mzm. 130:1-5).

Artinya, kita bisa memerintahkan jiwa kita, meski terasa berat, untuk memuji Tuhan supaya kita menang melawan COVID-19.

Ada banyak ayat dalam firman Tuhan yang mengatakan supaya kita bersukacita, salah satunya: "Bersukacitalah senantiasa" (1 Tes. 5:16).

Hati yang gembira adalah obat yang manjur untuk melawan COVID-19.

6. MENABUR SEPERTI YANG PERNAH DILAKUKAN ISHAK KETIKA MASA KELAPARAN. Di dalam menghadapi kelaparan tersebut, Tuhan berkata kepada Ishak supaya jangan memakai cara-cara lama (pergi ke Mesir), melainkan memakai cara-caranya Tuhan. Pada masa kelaparan yang ia alami, Ishak menabur—sebuah tindakan yang tidak mudah. Namun, Ishak mau memakai benih itu untuk ditabur. Oleh karena Ishak melakukan apa yang Allah kehendaki, maka Tuhan pun memberkati Ishak sehingga ia menuai hasil seratus kali lipat, bahkan makin lama makin kaya!

Hari-hari ini dalam masa krisis ekonomi akibat dampak COVID-19, justru kita perlu bersama-sama menabur.

Saya percaya Tuhan menghendakinya. Dan seperti Tuhan memberkati Ishak, kita pun akan diberkati. Dan kita pun menjadi menang terhadap dampak COVID-19, yaitu krisis ekonomi.

7. DI RUMAH SAJA BUKAN MERUPAKAN KEKALAHAN, TETAPI JUSTRU MERUPAKAN KUNCI KEMENANGAN! "Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu" (Yes. 26:20). "Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka" (Ams. 22:3).

Biarlah kita menjadi orang-orang yang bijaksana dengan berada di rumah saja sampai pandemi ini berlalu.

Berdoa agar nubuatan para nabi terhadap COVID-19 ini digenapi. Chuck Pierce pernah bernubuat bahwa bangsa-bangsa akan mengalami kekacauan sampai masa Paskah, 8 - 19 April. Chuck Pierce pun pernah bernubuat bahwa ada wabah yang akan melanda untuk menguji setiap kita.

Banyak nabi yang menubuatkan COVID-19 ini akan selesai ataupun menurun sampai Paskah. Mungkin banyak orang tidak mempercayainya, tetapi kita tidak boleh menghakimi, sebab itu urusan dengan Tuhan. Yang paling penting kita lakukan adalah supaya nubuat itu digenapi oleh Tuhan, sebab kita pasti sangat ingin COVID-19 ini segera selesai.

Berdasar data-data terpercaya tentang redanya COVID-19 di beberapa negara, kita pun dapat meyakini bahwa nubuatan dari Chuck Pierce pasti digenapi!

8. AGAR KITA MENJADI PEMENANG, PERKATAKANLAH MAZMUR 91:1-16 SETIAP HARI. Kita yang percaya pada janji Tuhan dalam Mazmur tersebut, perkatakanlah setiap hari. Janji Tuhan itu ditujukan kepada orang-orang yang hatinya melekat kepada-Nya.

Bangkit, jadilah pemenang!