GBI PRJ (CK7)

Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang." Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?" Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?" Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: "Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" (Mrk. 4:35-41)

Cara Yesus mengajar sangat variatif : 

1. Membawa murid-murid berjalan bersama-sama sehingga rohani mereka bertumbuh dengan baik

2. Mempengaruhi hati dan pikiran murid-murid

3. Mengikutsertakan murid-murid merasakan peristiwa

Dalam Markus 4:35-41 ada angin taufan yang begitu dahsyat sehingga murid-muridnya takut. Namun Yesus tetap tenang dan tertidur di buritan kapal. Yesus bangun dan kemudian menyelesaikan masalah yaitu taufan. Hal apa yang dapat kita pelajari?

 1. God in Action (Allah Bekerja)

Yesus adalah Maha Tahu. Dia tahu yang telah, sedang, dan akan terjadi. Dia tahu akan datang taufan yang dahsyat. Namun Dia tetap tidur dan tidak terjaga. Tuhan mau melihat apa tindakan murid-muridNya. Begitu juga dengan masalah yang kita hadapi. Tuhan mau melihat apa tindakan ketika lalu baru Dia in action.

2. Tuhan menjanjikan double protection (Perlindungan dan Kepastian)

Mengapa murid-murid begitu takut binasa pada waktu itu? Karena kematian adalah suatu misteri kehidupan. Apakah masalah yang kita hadapi saat ini sampai membawa kita kepada kematian? Mungkin kita baru saja pailit, baru saja berpisah dengan pasangan, baru saja menjadi pengangguran. Namun kita tidak binasa dan masih hidup. Ini semua terjadi karena kita melihat masalah sebagai sesuatu yang sangat besar. Kalaupun masalah membawa kita pada kebinasaan, Tuhan sudah menjanjikan double protection.

3. Tuhan adalah Nahkoda dalam hidup kita

Kapal yang mereka tumpangi adalah kapal sederhana yang terbuat dari kayu yang tidak akan mungkin tahan terhadap angin taufan. Kekuatiran dalam menghadapi masalah akan membuat kita tidak bisa melihat kebesaran Tuhan. Jangan take over (mengambil alih ataupun tenggelam dalam) semua masalah yang kita hadapi sampai-sampai kita tidak dapat melihat Yesus. Yesus berkata “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay.40). Ingat bahwa Tuhan mampu tampil sebagai Penyelesai masalah kita. Tuhan adalah Nahkoda dalam hidup kita.

Dari tahun-tahun lalu sampai hari ini, pernahkah kita merasakan masalah (keuangan, kesehatan, keluarga) yang begitu berat sampai menyita banyak waktu dan perasaan kita? Dalam kehidupan, kemampuan kita setara dengan risiko yang kita hadapi. Kita harus menjadi orang yang dapat survive seperti taufan yang dihadapi murid-murid Yesus. 

Tuhan adalah gembala yang baik. Telah banyak pengorbanan yang Dia berikan kepada kita domba-domba-Nya. Dia adalah Gembala yang baik yang tidak akan pernah meninggalkan kehidupan disegala musim hidup kita. Percayalah bahwa kita tidak sendirian ketika masalah terjadi.