GBI PRJ (CK7)

Upah yang besar dari Tuhan dalam hidup ini biasanya akan kita dapatkan apabila kita telah melalui tantangan-tantangan, perjuangan, permasalahan, dan pergumulan yang besar. Seperti halnya Tuhan melatih bangsa Israel supaya memiliki iman percaya, serta berperang menghadapi musuh-musuh mereka, demikian jugalah Ia akan melatih kita untuk beriman dan percaya kepada-Nya saat berperang menghadapi “musuh-musuh” kita.  

Kita sebagai orang Kristen sesungguhnya memiliki otoritas dari Tuhan, hidup dalam perjanjian-Nya (Covenant), dan dilindungi oleh Dia. Namun demikian, pasti akan ada raksasa-raksasa musuh atau permasalahan yang mendatangi kita, entah itu dalam bentuk sakit-penyakit, kesulitan finansial, kecanduan tertentu, dan apa pun itu. Namun, Tuhan mempunyai rencana dan rancangan yang indah bagi kita. Karena itulah, musuh-musuh dalam hidup ini berusaha menggagalkan, menghancurkan, dan mengalahkan kita.

Tiga hal yang dapat kita pelajari dari hidup Daud untuk menghadapi dan mengalahkan raksasa-raksasa musuh kita :

• Perspektif 
Is David really an underdog. Apakah Daud hanyalah seorang yang remeh, terutama ketika melawan musuh ? Tidak, sebab justru ia berada di saat dan situasi yang tepat untuk mengalahkan raksasa Goliat. Bagi Daud, Goliat bukanlah masalah yang terlalu besar untuk dapat dikalahkan, melainkan musuh yang sulit menghindar dari serangan Daud. Kita tahu Daud telah dipersiapkan, dilatih, dan diproses oleh Allah. Tuhan sesungguhnya telah mempersiapkan Daud jauh-jauh hari sebelum bertemu Goliat. Demikian juga kita, Allah memberikan kemenangan kepada mereka yang menang atas proses hidupnya. Namun pertanyaannya, apakah kita berani melangkah menghadapi musuh ? Kita perlu memiliki perspektif yang benar saat menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan kita. Apabila kita melihat permasalahan sebagai sesuatu yang besar dan tidak dapat terkalahkan, maka kemungkinan besar hasilnya akan seperti yang kita pikirkan itu. Sebab, perspektif sama dengan harga ataupun nilai diri, hal itu sama dengan otoritas. Jangan lupa, kita punya otoritas dan kuasa dalam Tuhan. Karena itu, saat memandang pada cermin, sadarkah siapa diri Saudara dan saya ? Kita adalah anak-anak Allah. Sering kali, masalahnya bukanlah pada masalah itu sendiri, melainkan pada bagaimana kita memandang pada masalah dan terhadap diri kita sendiri.

Jangan seperti pasukan Israel yang lari dari Goliat; jadilah seperti Daud yang berlari maju dan menghadapi musuh itu. Daud tahu dan sadar ia sebagai orang yang dipilih dan diurapi Allah. Demikian juga kita sebagai orang-orang pilihan-Nya, saat masuk medan pertempuran, bersikap dan bertindaklah sebagai seorang giant killer. Saudara dan saya akan menjadi orang-orang yang memecahkan masalah demi masalah di dalam keluarga, masyarakat, bahkan bangsa, dan dunia.

1 Samuel 17 : 22 - 26 
Lalu Daud menurunkan barang-barangnya dan meninggalkannya di tangan penjaga barang-barang tentara. Berlari-larilah Daud ke tempat barisan; sesampai di sana, bertanyalah ia kepada kakak-kakaknya apakah mereka selamat. Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya. Ketika semua orang Israel melihat orang itu, larilah mereka dari padanya dengan sangat ketakutan. Berkatalah orang-orang Israel itu : "Sudahkah kamu lihat orang yang maju itu ? Sesungguhnya ia maju untuk mencemoohkan orang Israel! Orang yang mengalahkan dia akan dianugerahi raja kekayaan yang besar, raja akan memberikan anaknya yang perempuan kepadanya dan kaum keluarganya akan dibebaskannya dari pajak di Israel." Lalu berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya : "Apakah yang akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang menghindarkan cemooh dari Israel ? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup ?"

1 Petrus 2 : 9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.

• Perkataan
We need to speak powerful and positive words, kita perlu memperkatakan perkataan-perkataan iman yang penuh kuasa. Ingat, tidak ada pemenang yang hanya diam saja. Seorang pemenang akan berseru kepada Tuhan, serta bersorak-sorai penuh kemenangan dalam Tuhan, seperti halnya yang dilakukan oleh Daud saat mengalahkan raksasa Goliat. Kita mungkin tidak bisa mengendalikan perkataan orang lain yang berupa intimidasi, tetapi kita bisa mengendalikan perkataan kita sendiri.

Jangan berkata-kata yang mematikan atau akan menghancurkan diri sendiri, melainkan perkatakanlah kata-kata yang membangkitkan semangat, supaya menang di dalam roh kita terlebih dahulu, sebab itulah ciri kehidupan Kristen. Jangan hanya memperkatakan apa yang kita rasakan, namun lebih kepada mengatakan apa saja yang kita yakini, terutama firman Tuhan yang mampu mengubah dan memperbarui perspektif kita. Ingat, ada kuasa dalam perkataan kita. Jangan selalu mengeluh atau komplain, melainkan aktifkan iman kita melalui kata-kata kita.

Amsal 18 : 21
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.

(Versi bahasa Inggris) :
The tongue can bring death or life : those who love to talk will reap the consequences.

1 Samuel 17 : 16
Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya.

1 Samuel 17 : 23
Sedang ia berbicara dengan mereka, tampillah maju pendekar itu. Namanya Goliat, orang Filistin dari Gat, dari barisan orang Filistin. Ia mengucapkan kata-kata yang tadi juga, dan Daud mendengarnya.

1 Samuel 17 : 43 – 45
Orang Filistin itu berkata kepada Daud : "Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat ?" Lalu demi para allahnya orang Filistin itu mengutuki Daud. Pula orang Filistin itu berkata kepada Daud : "Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung-burung di udara dan kepada binatang-binatang di padang." Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu : "Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu."

2 Korintus 4 : 13
Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis : "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.

Markus 11 : 23
Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut ! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

• Persiapan, Aksi, dan Determinasi
“Success occurs when opportunity meets preparation” (Zig Ziglar), atau keberhasilan adalah saat kesempatan bertemu dengan persiapan. Jadi, selain perspektif yang benar dan perkataan yang positif, kita juga perlu persiapan yang baik. Hargailah persiapan. Selain itu, perlu ada aksi dan determinasi. Apa yang perlu kita persiapkan dan lakukan dengan konsisten hari-hari ini? Allah sedang mempersiapkan kita, terutama melalui ladang-ladang pelayanan di mana saja kita berada saat ini.

Kadang-kadang kita perlu cara-cara yang berbeda untuk mencapai kemenangan dalam hidup kita, bahkan mungkin juga berulang-ulang melakukannya. Namun, pasti ada kemenangan yang akan kita raih, karena kita mempunyai Allah yang besar, dahsyat, dan luar biasa. Tidak ada raksasa-raksasa masalah yang terlampau besar bagi Dia, dan tidak ada masalah-masalah terlalu kecil yang luput dari perhatian dan penyertaan Allah bagi hidup kita. Tuhan Yesus peduli, Ia mengasihi kita yang masih berjuang dalam hidup ini.

Tuhan kita adalah Tuhan yang murah hati, namun Ia yang berperang bagi kita. Bersyukurlah, karena Tuhan turut berperang dalam setiap keadaan demi keadaan dalam kehidupan kita, dan Ia rindu supaya kita menjadi pemenang, bahkan lebih daripada para pemenang.

Tuhan Yesus Memberkati