Dalam kekristenan, tentunya Tuhan menginginkan ada buah-buah yang kita hasilkan, hidup berdampak, dan hanya memuliakan nama Tuhan, bukan untuk kepentingan ataupun kesombongan kita sendiri.
Seberapa lama kita sudah menjadi Kristen, seberapa rajin beribadah, seberapa sering pelayanan, apakah hidup kita sudah berdampak ? Apakah kita sudah semakin dewasa dalam Tuhan ?
Salah satu ciri orang yang dewasa adalah kalau terjatuh pasti bangun kembali, meski mungkin kadang butuh sedikit waktu. Demikian juga dalam kekristenan, saat kita sudah dewasa rohani, seandainya kita jatuh, akan segera bangkit, menjaga hati, serta seharusnya lebih konsisten, karena kedewasaan ditentukan dari konsistensi.
Matius 5 : 13 – 16
Garam dunia dan terang dunia -- Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan ? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Kita semua adalah “garam dunia”. Fungsi garam adalah menjadikan sebuah masakan lebih sedap, dan tidak hambar. Artinya, hidup kita seharusnya menjadi dampak dan berkat untuk sekeliling kita. Garam yang tawar tidak akan ada gunanya. Begitu juga, jangan sampai hidup kita hambar.
Kita juga “terang dunia”. Kita tidak mungkin tersembunyi, seperti halnya pelita yang menerangi seluruh ruangan, dan menerangi banyak orang melalui perbuatan yang baik, bukan yang jahat ataupun tidak sesuai kebenaran firman.
Jadi, hidup kita haruslah berdampak, menjadi “garam dan terang” di manapun Tuhan menempatkan. Ada tiga poin cara supaya hidup berdampak :
• Yang pertama, pertobatan yang berdampak.
Tuhan tidak akan memakai seseorang dengan perkara-perkara yang besar jika tanpa pertobatan maupun pemulihan di dalam kehidupan orang tersebut. Karena itu, sebelum hidup kita menjadi berdampak, seharusnya ada pertobatan. Seperti yang dilakukan oleh perempuan Samaria yang bertobat (Yohanes 4 : 1 – 42) setelah menjalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Jika Tuhan mengizinkan sesuatu terjadi, Ia pasti punya maksud, dan tujuan tertentu.
Untuk pertobatan yang berdampak, kita memerlukan perjumpaan dengan Kristus. Lalu, mengakui kesalahan-kesalahan kita dan dosa, apalagi Ia mengetahui segala sesuatu. Mohon pengampunan dari Tuhan. Selain itu, berkomitmen untuk tidak berbuat dosa lagi. Melangkah dalam kehidupan yang baru, supaya bisa memberitakan kabar baik tentang Yesus melalui kesaksian kita yang mengalami kenyataan perubahan hidup.
• Yang kedua, pelayanan yang berdampak.
Pelayanan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kekristenan, tetapi bukan serta-merta hanya di gereja, melainkan hidup kita sehari-hari itu adalah pelayanan yang sejati. Bagian dari kehidupan orang Kristen adalah melayani Tuhan. Menjadi seorang Kristen yang dewasa adalah yang melayani, bukan hanya untuk dilayani.
Markus 10 : 45
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Seperti apa pelayanan yang memberi dampak ? Pelayanan yang tahu prioritas. Prioritas pertama dalam pelayanan adalah ‘melayani Tuhan’ secara pribadi, bukan sekadar ‘melayani pekerjaan Tuhan’. Maksud dari melayani Tuhan secara pribadi adalah bagaimana hubungan kita dengan Tuhan ? Lihatlah pengalaman Maria dan Marta (Lukas 10 : 38 – 42). Maria duduk dekat kaki Tuhan, dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedangkan Marta “sibuk sekali” melayani, dan mendekati Yesus dan berkata bahwa Ia tidak peduli kalau dia melayani seorang diri (“one man show”). Marta khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi Maria telah memilih bagian yang terbaik.
Dengan duduk diam di kaki Tuhan, mendengarkan Dia secara pribadi, kita akan mengetahui kemauan Tuhan, mengenal pribadi-Nya. Mata kita tertuju pada-Nya, penuh konsentrasi kepada-Nya.
Coba renungkan bagaimana hidup kita di hadapan Tuhan, apakah terus mengikuti Dia, memandang Dia, dan hati kita melekat pada-Nya ? Ataukah kita cuma sibuk sendiri, sibuk melayani tetapi apakah berkenan di hadapan-Nya
• Yang ketiga, persembahan yang berdampak.
Lukas 21 : 1 – 4
Persembahan seorang janda miskin -- Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya."
Apa yang bisa kita pelajari dari perikop ini ? Bahwa persembahan seorang janda miskin yang cuma dua peser itu mungkin jumlah yang sedikit sekali dalam pandangan manusia, tetapi Tuhan mengatakan dia memberi jauh lebih banyak daripada semua orang lainnya pada waktu itu.
Persembahan yang berdampak adalah persembahan yang dari ketulusan hati. Tuhan tidak sekadar melihat jumlah yang kita berikan, tetapi Ia melihat ketulusan hati kita dalam memberi. Memberi bukan berdasarkan jumlah uang saja, tetapi segala aspek yang kita persembahkan kepada-Nya dengan ketulusan hati pasti membawa dampak yang besar !
Persembahan yang berdampak juga adalah persembahan yang berkualitas, bukan sekadar kuantitas. Seberapa besar kualitas persembahan kita ? Apakah kita memberikan yang terbaik, dan totalitas ? Apakah kita tetap beriman kepada Tuhan ? Saat kita memberi dengan tulus, memberi dari kekurangan kita, bahkan dengan kualitas yang sangat tinggi dan berguna, Tuhan pasti memperhitungkan semua itu.
Tuhan ingin kita murah hati, dan tidak “hitung-hitungan” dengan Dia. Jika kita sungguh-sungguh mengasihi seseorang, kita akan memberikan yang terbaik, bukan ? Jika mengaku kita mengasihi Tuhan, tetapi tidak punya kemurahan hati untuk memberikan yang terbaik, maka patut dipertanyakan seberapa jauh kasih kita kepada-Nya sesungguhnya ?
Roma 12 : 1
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah : itu adalah ibadahmu yang sejati.
Pada akhirnya, persembahan kita bukan sebatas pada materi, melainkan mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah melalui hati, pikiran, tenaga, jiwa, dan seluruh keberadaan kita. Itulah ibadah kita yang sejati.
Di ujung penghujung tahun ini, Januari sampai Oktober, memasuki bulan November, apakah selama 2024 hidup kita sudah berdampak ? Apakah kekristenan kita sudah membuahkan hal-hal yang baik dan memuliakan nama Tuhan ? Seandainya belum, tiga hal berikut ini bisa kita perhatikan :
1. Apakah kita sudah melakukan pertobatan yang berdampak bagi banyak orang ?
2. Apakah kita sudah benar-benar melayani Tuhan, semakin intim dengan Dia, mengerti kehendak-Nya di manapun kita berada -- dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, dan lainnya ?
3. Apakah kita sudah memberikan yang terbaik bagi Tuhan, mempersembahkan tubuh kita, pikiran, waktu, tenaga, materi, bahkan kehidupan kita kepada Tuhan ?
Sewaktu hidup kita berdampak, banyak orang akan melihat perbuatan baik kita, dan pada akhirnya memuliakan nama Tuhan Yesus, menerima berkat, dan banyak orang yang bertobat melalui hidup kita.
Kiranya, hidup kita semakin berdampak, berbuah lebat, dan memuliakan nama-Nya melalui pertobatan, pelayanan, dan persembahan yang terbaik bagi Tuhan.
Tuhan Yesus Memberkati
Kolekte
BCA Cab. Menara Ancol
ac 635.100.0101
an. GBI PRJ
Perpuluhan
BCA Cab. Menara Ancol
ac. 635.100.0101
an. GBI PRJ
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.371.7878
an. GBI PRJ
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.327.7878
an. GBI PRJ
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.316.7878
an. GBI PRJ
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.2999.111
an. GBI PRJ Pluit
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.9777.133
an. GBI PRJ Pluit
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.8777.122
an. GBI PRJ Pluit
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.322.2020
an. GBI PRJ Mandarin Service
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.522.3030
an. GBI PRJ Mandarin Service
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.777.7171
an. GBI House Of Christ Revival
Pembangunan
BCA Cab Thamrin
ac. 206.977.7575
an. GBI House Of Christ Revival
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.577.7272
an. GBI House Of Christ Revival
Kolekte
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Perpuluhan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.331.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Pembangunan
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.353.0077
an. GBI Alam Sutera Mall
Sulung
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.378.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Diakonia
BCA Cab. Thamrin
ac. 206.356.7779
an. GBI Alam Sutera Mall
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.384.8484
an. GBI Intercon
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.3800
an. GBI Intercon
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.5900
an. GBI Intercon
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.011.4300
an. GBI Intercon
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.675.6677
an. GBI Q BIG
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.621.1000
an. GBI Q BIG
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.670.6688
an. GBI Q BIG
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.610.6699
an. GBI Q Big
Kolekte
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Perpuluhan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.377.7111
an. GBI St Moritz
Sulung
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Pembangunan
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.030.7001
an. GBI St Moritz
Diakonia
BCA Cab.Thamrin
ac. 206.013.9400
an. GBI St Moritz