Sering kali dalam hidup, mungkin kita lebih mudah melihat dan terjebak pada kekurangan, kelemahan, atau bahkan kekalahan yang kita alami, daripada bersyukur atas keberhasilan, kemenangan, dan berkat yang Tuhan sudah anugerahkan. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Salah satu contohnya, bisa kita lihat pada kehidupan nabi Elia. Setelah bersama Tuhan berhasil mengalahkan 400 nabi Baal dengan mukjizat yang luar biasa (1 Raja-raja 18), namun sesudah kemenangan besar itu, Elia malah jatuh ke dalam ketakutan dan rasa putus asa ketika menghadapi ancaman dari ratu Izebel (1 Raja-raja 19). Elia gagal fokus pada kemenangan yang sudah Tuhan berikan, dan justru tenggelam dalam ketakutan akan kekalahan.
Filipi 4:8 (FAYH), " Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita."
My brothers I need only add this. If you believe in goodness and if you value the approval of God, fix your minds on whatever is true and honourable and just and pure and lovely and admirable. (Phillips NT)
My fellow believers, there is one more thing I want you to do. Whatever is true, whatever is worthy of respect, whatever is right, whatever is morally pure, whatever is pleasing, whatever is admirable, whatever is good, whatever deserves praise, those are the things that you should continually think about. (DEIBLER)
Firman-Nya hari ini mengajak kita untuk mengarahkan pikiran dan fokus kita pada hal-hal yang baik dan benar, bukan melulu pada kekurangan ataupun kelemahan. Ketika kita terus-menerus memusatkan perhatian pada hal-hal yang negatif, kita menjadi lemah secara rohani dan kehilangan sukacita dalam Tuhan. Sebaliknya, dengan bersyukur dan mengingat kebaikan-kebaikan-Nya, iman kita menjadi kuat dan kita dapat menghadapi tantangan dengan keberanian serta mengalami damai sejahtera, dan sukacita.
~ FG