Daud, Daud, mengapa engkau berdiri dan berjalan-jalan di atas sotoh… Mungkin ada di antara kita yang berpikiran seperti itu.
Alkitab membeberkan apa adanya, bahkan kesalahan orang-orang yang kelihatannya suci. Bukti bahwa Alkitab tidak memihak kepentingan manapun, dan menjadi peringatan bagi kita risikonya apabila selalu mengikuti keinginan diri sendiri saja.
2 Samuel 11:2 (FAYH), "Suatu senja Daud bangun dari tempat tidurnya, lalu ia ke luar untuk menghirup udara segar di atas atap istananya. Ketika memandang ke sekelilingnya, ia melihat seorang perempuan yang sangat cantik sedang mandi."
One late afternoon, David got up from taking his nap and was strolling on the roof of the palace. From his vantage point on the roof he saw a woman bathing. The woman was stunningly beautiful. (MSG)
Late one afternoon, David got up from a nap and was walking around on the flat roof of his palace. A beautiful young woman was down below in her courtyard, bathing as her religion required. David happened to see her, and he sent one of his servants to find out who she was. The servant came back and told David, "Her name is Bathsheba. She is the daughter of Eliam, and she is the wife of Uriah the Hittite." David sent some messengers to bring her to his palace. She came to him, and he slept with her. Then she returned home. (CEV)
Kita menghakimi Daud mengapa ia berdiri dan berjalan-jalan di atas sotoh istana, hingga berbuat dosa seperti itu. Tetapi, saat ini pun begitu banyak "sotoh-sotoh" di atas genggaman tangan kita, melalui social media, dengan berbagai macam bentuk pencobaannya.
Seorang hamba Tuhan, Hugo McCord mengingatkan, "Kita perlu berjaga-jaga atas gerak maju sifat dosa. Pencobaan bisa mendatangkan kesempatan yang bisa mengarah pada dosa. Jauh lebih baik menjauhi kesempatan daripada dijebak oleh dosa. Orang yang bijaksana tahu kapan untuk lari dari pertempuran yang tidak bisa ia menangkan." Karena itu, kita pun mungkin perlu benar-benar berhati-hati pada saat-saat tertentu, misalnya ketika sedang letih, perasaan tak terkendali, ataupun merasa sendirian.
2 Samuel 11:27, "Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN."
When the time of mourning passed, David had her brought to his palace. She became his wife and she bore him a son. But what David had done upset the Lord. (NETBible)
Once the period of mourning was over, David sent for her and brought her into the palace; she became his wife and bore him a son. But what David had done was wrong in the eyes of the LORD. (REB)
"Lalat yang bodoh membakar sayapnya, dan menyia-nyiakan hidupnya pada akhirnya, dengan bermain-main di seputar lilin." ~ Matthew Henry
~ FG