Pada suatu hari di malam Natal, ada seorang pekerja cold storage yang terus bekerja karena harus mempersiapkan banyak frozen food atau makanan beku karena pesanan begitu banyak, sedangkan malam Natal hampir tiba.
Cold storage sendiri merupakan fasilitas penyimpanan atau gudang pendingin yang dirancang untuk menjaga produk supaya tetap dalam suhu rendah guna memperpanjang umur simpan.
Pekerja tadi sendiri beliau adalah seorang Kristen yang rendah hati dan cinta akan Tuhan. Semua orang di perusahaan itu bergegas menyelesaikan pekerjaan, tetapi pekerja ini dengan rajin menyusun frozen food di gudang pendingin sampai semua selesai dengan rapi. Ketika sudah selesai, dan hendak pulang, ia membuka pintu gudang pendingin, tetapi tidak bisa, alhasil mukanya menjadi pucat pasi.
Apa yang terjadi? Ternyata, rekan kerjanya sebelumnya mengunci pintu sebab terburu-buru untuk pulang. Kaget dan panik, ia menggedor-gendor pintu, berharap ada yang mendengar. Namun, tidak ada. Lalu, ia mengeluarkan HP, mencoba untuk menelepon, tetapi tidak ada sinyal. Akhirnya, ia hanya bisa berlutut, berdoa, dan menangis. Sejam hampir berlalu, sepertinya tidak ada lagi harapan.
Lalu, ia mulai berkata, "Tuhan… apakah ini waktuku? Kalau memang ini sudah waktuku, biarlah terjadi sesuai dengan kehendak-Mu." Dan dia pun mulai pingsan.
Tak berapa lama, ada suara langkah. Seseorang menariknya keluar, menyelimutinya dengan selimut, dan memberinya air minum yang hangat setelah ia terbangun. Ternyata, yang menolongnya adalah seorang penjaga keamanan atau security di perusahaan. "Bapak bagaimana tahu kalau saya terkunci di dalam?" tanyanya.
Penjaga keamanan itu mengatakan, "Setiap pagi hanya Anda yang menyapa saya dengan nama saya, dan sering menanyakan apakah saya sudah makan siang. Dan ketika saya belum makan siang, Anda membelikan saya sesuatu. Dan setiap sore, hanya Anda yang mengatakan sampai jumpa, 'God bless you'. Hari ini saya melihat Anda datang pagi tadi, demikian juga siang membelikan saya makan siang, tetapi pada waktu sore, ketika yang lain bergegas pulang, saya tidak melihat Anda. Kemudian, sambil menyelesaikan shift saya, saya mencoba mencari di semua ruang kantor, tetapi saya tidak melihat Anda, sehingga saya tahu Anda pasti terkunci di dalam cold storage."
Hal terkecil seperti apa pun kelihatannya yang kita lakukan, dapat menjadi sangat berarti bagi orang lain.
2 Korintus 3:3 (FAYH), "Mereka dapat melihat bahwa Saudara adalah surat dari Kristus, dan kamilah yang menulisnya. Surat itu bukan ditulis dengan pena dan tinta, melainkan oleh Roh Allah yang hidup; bukan diukir pada batu, melainkan dalam hati manusia."
You are like a letter that Christ himself has written that says good things about my work for God in your lives. You show people by the way you now conduct your lives that God has changed your lives as a result of my work among you. People did not find out about you by reading a letter that was written to them on paper with pen and ink. Instead, they saw how the Spirit of the all-powerful God has changed your lives. Nor did people find out about you by reading a letter that was carved on stone slabs like the stone slabs that God gave to Moses. Instead, it was the change that God's Spirit made in your lives that they saw. (DEIBLER)
"I've learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel." (Orang-orang mungkin akan lupa terhadap apa yang kita katakan maupun raih, namun biasanya mereka tidak akan lupa bagaimana kita memperlakukan mereka). ~ Maya Angelou
~ Ibu Tien Setiawati