Jujur, selama ini mungkin kita membaca Alkitab dengan sambil lalu saja, dan kita tahu entah sadar ataupun tidak, ada kata-kata yang lesap begitu saja atau tidak terbaca oleh kita. Padahal, selama ini ada di dalamnya.
Salah satunya adalah berikut ini.
Yakobus 2:26, "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."
Apakah Saudara membacanya?
Mungkin karena kita sering membaca, "Iman tanpa perbuatan," maka tidak pernah ataupun jarang membaca yang bagian perbuatan-perbuatan. Bahkan, dalam terjemahan lain pun satu kata 'perbuatan' tersebut adalah works, good deeds, dan actions. Kita lihat, lebih dari satu. Jamak.
Perbuatan-perbuatan.
Jadi, bukan hanya satu, apalagi sekadar pengakuan lewat mulut saja, tetapi juga ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan bahwa kita beriman. Perbuatan-perbuatan apa yang masih bisa kita lakukan saat ini untuk menunjukkannya? Apakah menolong orang lain? Apakah mengampuni?
Yakobus 2:14 (FAYH), "Saudara sekalian yang saya kasihi, apa gunanya mengatakan bahwa Saudara beriman dan bahwa Saudara orang Kristen, kalau Saudara tidak membuktikannya dengan jalan menolong orang lain? Apakah iman serupa itu akan menyelamatkan orang?"
Dear friends, do you think you'll get anywhere in this if you learn all the right words but never do anything? Does merely talking about faith indicate that a person really has it? (MSG)
Yakobus 2:20 (FAYH), "Hai orang yang bodoh! Kapankah Saudara akan menyadari bahwa "percaya" itu tidak ada gunanya bila Saudara tidak melakukan kehendak Allah? Iman yang tidak menghasilkan perbuatan baik, bukanlah iman yang sejati."
Are you willing to be shown [proof], you foolish (unproductive, spiritually deficient) fellow, that faith apart from [good] works is inactive and ineffective and worthless? (AMP)
"Pengakuan iman yang paling meyakinkan sekalipun, tanpa perbuatan, adalah mati. Seperti halnya akar mati ketika tidak menghasilkan sesuatu yang hijau, tidak berbuah. Iman adalah akar, perbuatan baik adalah buah, dan kita harus memastikan bahwa kita memiliki keduanya. Kita tidak boleh berpikir bahwa salah satu, tanpa yang lain, akan membenarkan dan menyelamatkan kita.
"Dengan menguji bagaimana bila seseorang mengaku dirinya penuh kasih padahal tidak pernah melakukan perbuatan kasih, maka engkau bisa menilai apa artinya jika mengaku beriman tetapi tidak memiliki buah yang sesuai dan semestinya dari iman tersebut." ~ Matthew Henry
~ FG