Seorang perempuan pernah mendapat mimpi bahwa di dalam saldo banknya setiap hari, dia akan menerima kas masuk sebesar 86.400 dolar (atau setara lebih dari satu miliar rupiah dengan kurs hari-hari ini), serta dia bebas menggunakannya untuk apa pun. Namun, jika ada sepeser rupiah pun yang tidak terpakai maka akan hangus pada hari itu juga. Demikian pula berulang untuk keesokan-keesokan harinya.
"Time is God's gift to you, but what you do with your time is your gift to God." Tuhan memberi kita anugerah waktu yang sama bagi setiap kita, namun bagaimana kita menggunakannya itu sering kali berbeda-beda. Ada yang untuk hal-hal yang baik dan berguna, ada yang sebaliknya ataupun malah tidak memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Bayangkan setiap pagi, tanpa pernah gagal, Tuhan "mentransfer" 86.400 detik ke dalam "rekening" waktu kita semua. Tidak bisa dipindahkan ke hari berikutnya, dan tidak bisa ditambah. Saat matahari terbenam, semua yang tidak terpakai akan lenyap. Besok, Tuhan akan memberi kita "saldo" waktu yang baru—dan siklus ini terus berulang sampai suatu hari, semua itu berhenti.
Kisah wanita dalam mimpi tadi menggambarkan betapa berharganya waktu. Kita sering menganggap waktu seperti udara—selalu ada, jadi tidak terasa penting. Padahal, umur kita terbatas, dan seolah rasanya cepat berlalu. Anak yang sudah semakin dewasa. Pekerjaan yang sudah menyita waktu kita bertahun-tahun. Ataupun yang lainnya. Semakin kita sadar singkatnya hidup, semestinya semakin kita akan hidup dengan bijaksana.
Kebijaksanaan itu bukan soal tahu banyak hal, tetapi tahu apa yang paling layak mendapatkan waktu kita.
Waktu untuk mencari Tuhan sebelum mencari yang lain. Waktu untuk mengasihi orang di sekitar kita, bukan hanya sibuk dengan urusan pribadi. Waktu untuk mengampuni, sebelum kesempatan itu hilang. Waktu untuk melayani dan memberi, bukan sekadar menikmati dan mencari.
Hari ini, maukah kita bertanya pada diri sendiri: apa yang akan kita lakukan secara berbeda dengan 86.400 detik yang Tuhan berikan setiap hari?
Kiranya kita mengisi setiap menit dengan hal-hal yang berkenan, dan Dia menolong kita untuk tidak menunda-nunda atau menahan kebaikan, pelayanan, maupun kegiatan yang baik lainnya.
Mazmur 90:12 (FAYH), "Ajari kami menghitung hari-hari kami dan menyadari betapa sedikitnya hari-hari itu! Tolonglah kami untuk menjalani hidup sebagaimana patutnya!"
Teach us to make the most of our time, so that we may grow in wisdom. (NLT)
Teach us to use wisely all the time we have. (CEV)
~ FG