Yang lebih tidak nyaman daripada tidak bisa tidur ialah sembari mata terpejam merasa sudah tertidur, namun pikiran masih mengembara ke mana-mana, terlebih oleh karena suatu dosa atau pelanggaran yang kita lakukan.
Namun, jika ada satu hal yang patut kita syukuri terkait tidak tidur adalah Penjaga Israel, Tuhan kita tidak tertidur. Ia menjaga, mengawasi kita.
Mazmur 121:4 (BIS), "Sesungguhnya, pelindung Israel itu tak pernah mengantuk atau tertidur."
Ia tidak akan membiarkan kita terantuk, tergelincir, atau jatuh karena Ia selalu menjaga kita dan tidak pernah tertidur. (FAYH)
Not on your life! Israel's Guardian will never doze or sleep. (MSG)
Tetapi, bukankah Tuhan Yesus pernah tertidur di buritan? tanya kita. Matthew Henry pernah menyatakan, Ia tidur untuk menguji iman murid-murid-Nya dan mendorong mereka untuk berdoa. Dari ujian itu, tampaklah iman mereka lemah, sedangkan doa mereka kuat. Demikian pula, kadang kala ketika gereja sedang dilanda "angin ribut", Tuhan Yesus tampak seolah-olah sedang tidur, tidak aktif, tidak peduli kesulitan umat-Nya, tidak mengindahkan doa-doa mereka, dan tidak hadir sebagai Penolong.
Tetapi, Ia akan bertindak. Pada waktu-Nya Ia akan bertindak bagi kita. Ia selalu mengawasi kita anak-anak-Nya. Karena itu, bersyukurlah.
Ketika angin dan gelombang menyergap lunas kapalku,
Ia melindungi, Ia memegang roda kemudi,
Meskipun kapal tampak hampir terbalik.
Badai adalah kemenangan karya-Nya;
Meskipun Ia memejamkan mata, namun bukan hati-Nya.
~ George Herbert
~ FG