Suatu hari, Ps. Benny Hinn penulis buku Selamat Pagi Roh Kudus, mengunjungi seorang temannya, yang juga sama-sama hamba Tuhan, namun tengah mengalami pergumulan berat dalam hidupnya karena sedang menjalani masa hukuman akibat perbuatannya yang salah.
Setelah sejenak bercakap-cakap, Ps. Benny Hinn mencoba menanyakan apa sih sebabnya sahabatnya itu sampai mengalami hal sedemikian? Padahal, sebelum-sebelumnya ia terlihat sangat mengasihi dan giat melayani Tuhan.
Temannya tersebut hanyalah menjawab perlahan, "Ps. Benny… kasihku kepada Tuhan memang tidaklah berkurang, tetapi rasa takut dan hormatku terhadap Dia waktu itu rasanya makin-makin berkurang."
Bagaimana dengan kita? Meski mungkin telah bertahun-tahun mengikut Tuhan, apakah kita pun secara sadar maupun tidak, mulai berkurang rasa hormat serta takut kita akan Dia?
Pengkhotbah 12:13-14 (VMD), "Sekarang apakah yang harus kita pelajari dari yang tertulis dalam buku itu? Yang paling penting yang dapat dikerjakan orang ialah menghormati Allah dan menaati perintah-Nya, karena Allah tahu tentang segala sesuatu yang dilakukan orang—bahkan rahasia pun. Dia tahu tentang semua yang baik dan yang buruk dan Dia akan menghakimi orang atas segala sesuatu yang dilakukannya."
All has been heard; the end of the matter is: Fear God [revere and worship Him, knowing that He is] and keep His commandments, for this is the whole of man [the full, original purpose of his creation, the object of God's providence, the root of character, the foundation of all happiness, the adjustment to all inharmonious circumstances and conditions under the sun] {and} the whole [duty] for every man. For God shall bring every work into judgment, with every secret thing, whether it is good or evil. (AMP)
The last and final word is this: Fear God. Do what he tells you. And that's it. Eventually God will bring everything that we do out into the open and judge it according to its hidden intent, whether it's good or evil. (MSG)
Takut akan Allah, kasih kepada Dia dan firman-Nya, serta ketaatan pada perintah-perintah-Nya membawa tujuan serta kepuasan yang tidak dapat ditemukan melalui cara yang lain. Ketaatan pun ialah ukuran kasih kita kepada Allah.
1 Samuel 15:22 (VMD), "Samuel menjawab, 'Yang mana lebih berkenan kepada TUHAN: kurban bakaran dan persembahankah atau menaati perintah TUHAN? Lebih baik menaati-Nya daripada memberikan persembahan kepada-Nya. Lebih baik mendengarkan kata-kata-Nya daripada mempersembahkan lemak domba jantan.'"
Samuel menjawab, "Apakah TUHAN senang akan kurban bakaran dan kurban sembelihanmu sama seperti akan ketaatanmu? Ketaatan jauh lebih baik daripada domba sembelihan. Ia lebih senang jika engkau mendengarkan Dia daripada jika engkau mempersembahkan lemak domba-domba jantan kepada-Nya." (FAYH)
Then Samuel said, Do you think all GOD wants are sacrifices--empty rituals just for show? He wants you to listen to him! Plain listening is the thing, not staging a lavish religious production. (MSG)
~ FG