Kita tentu memiliki sejumlah keinginan, bukan? Namun, tidak mesti harus selalu kita penuhi maupun lakukan. Salah satunya, keinginan untuk marah-marah, ataupun lainnya. Jangan sampai seperti yang pernah dialami oleh Toscanini.
Arturo Toscanini, merupakan salah satu komposer luar biasa dari Italia. Namun sayangnya, ia memiliki temperamen yang sangat cepat mudah marah, sehingga sering pula menuntut para pemusiknya untuk memiliki standar setinggi dirinya.
Meski mungkin dikarenakan faktor latar belakang penglihatan yang kurang baik, serta hanya mengandalkan sebagian besar daya ingatnya untuk memimpin orkestra, tidak mesti ia selalu melampiaskan temperamen yang pemarah seperti itu.
Tak jarang, apabila mendengat nada yang menurutnya salah atau kurang pas, ia akan mengambil barang apa saja yang dapat diraih di dekatnya, lalu membantingnya! Pernah suatu ketika, seorang pemusik terdengar olehnya memainkan nada yang salah, lalu Toscanini melepas arloji mahalnya sendiri, dan membantingnya ke lantai sampai hancur, rusak. Beberapa hari kemudian, seorang penggemar setianya memberi hadiah sebuah kotak berisi dua arloji: satu bermerek mahal, dan satu lagi produk murah. Pada bagian belakang jam tangan yang murahan, tertulis kata-kata: "Hanya digunakan untuk saat berlatih saja."
Setiap keadaan dapat menjadi "ajang latihan" untuk kita memilih antara mau melakukan apa yang salah, ataukah yang benar. Semoga kita dapat belajar memberikan respons yang lebih baik, serta mengerjakan hal yang benar. Tentu, dengan pertolongan Tuhan.
Amsal 15:18 (VMD), "Orang yang mudah marah menimbulkan kesulitan, tetapi sabar membawa damai dan ketenangan."
Bad temper provokes quarrels, but patience heals discord. (REB)
Hot tempers start fights; a calm, cool spirit keeps the peace. (MSG)
Efesus 4:31-32 (FAYH), "Hilangkanlah sifat licik dan pemarah. Pertengkaran, kata-kata kasar, dan kebencian janganlah diberi tempat dalam hidup Saudara. Sebaliknya, hendaklah Saudara bersifat ramah-tamah, berhati lembut, dan saling memaafkan, sama seperti Allah telah mengampuni Saudara, karena Saudara milik Kristus."
Let all bitterness and indignation and wrath (passion, rage, bad temper) and resentment (anger, animosity) and quarreling (brawling, clamor, contention) and slander (evil-speaking, abusive or blasphemous language) be banished from you, with all malice (spite, ill will, or baseness of any kind). And become useful and helpful and kind to one another, tenderhearted (compassionate, understanding, loving-hearted), forgiving one another [readily and freely], as God in Christ forgave you. (AMP)
Make a clean break with all cutting, backbiting, profane talk. Be gentle with one another, sensitive. Forgive one another as quickly and thoroughly as God in Christ forgave you. (MSG)
Yakobus 1:20 (BIS), "Orang yang marah tidak dapat melakukan yang baik, yang menyenangkan hati Allah."
Kemarahan tidak akan membuatmu hidup benar seperti yang Allah inginkan. (AMD)
God's righteousness doesn't grow from human anger. (MSG)
~ FG