Keinginan untuk berbuat apa yang salah, dan kerinduan untuk hidup benar sebagai anak-anak Tuhan, akan selalu bertentangan.
Galatia 5:17 (TSI), "Karena keinginan jasmani kita selalu berlawanan dengan keinginan Roh Kudus, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan jasmani kita. Keduanya saling bertentangan, dan keduanya ada dalam diri kita masing-masing, sehingga kita tidak bisa hidup sesuka hati."
Sebab kita dengan sendirinya senang melakukan hal-hal jahat, yang berlawanan dengan yang dikehendaki Roh Kudus. Perbuatan baik yang ingin kita lakukan menurut kehendak Roh berlawanan dengan keinginan tubuh kita. Kedua kekuatan di dalam diri kita ini selalu berperang untuk dapat menguasai diri kita dan keinginan kita tidak pernah bebas dari pengaruh tekanan kedua kekuatan ini. (FAYH)
For there is a root of sinful self-interest in us that is at odds with a free spirit, just as the free spirit is incompatible with selfishness. These two ways of life are antithetical, so that you cannot live at times one way and at times another way according to how you feel on any given day. (MSG)
Namun pertanyaannya, apakah kita akan menyerah pada kecenderungan keinginan daging tersebut dan sekali lagi tunduk pada desakan dosa, apa pun itu bentuknya, ataukah berserah kepada tuntutan Allah Roh Kudus serta mau berada dalam kuasa Tuhan Yesus?
Medan pertempuran ini ada di dalam tiap orang percaya, dan berlangsung sepanjang napas hidup di dunia, sampai akhirnya kelak kita akan memerintah bersama Kristus.
Roma 6:13 (BSD), "Jangan juga menyerah kepada dosa sehingga kalian membiarkan badanmu dipakai untuk maksud-maksud yang jahat. Sebaliknya, kalian harus menyerahkan dirimu kepada Allah. Sebab, kalian seperti orang yang seolah-olah sudah mati kemudian dihidupkan kembali oleh Allah. Kalau kalian menyerahkan diri seluruhnya kepada Allah, Ia akan memakai kalian untuk melakukan kemauan-Nya."
Jangan serahkan anggota-anggota tubuhmu untuk melakukan dosa sehingga menjadi alat untuk melakukan perbuatan yang jahat. Tetapi, serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai orang-orang yang dulu mati dan yang sekarang hidup. Persembahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi alat kebenaran. (AMD)
Jangan biarkan satu pun dari anggota tubuh Saudara diperalat oleh kejahatan untuk berbuat dosa, melainkan serahkanlah diri Saudara sebulat-bulatnya kepada Allah, sebab Saudara telah dihidupkan dari kematian dan Saudara ingin supaya dijadikan alat dalam tangan Allah bagi maksud-maksud-Nya yang baik. (FAYH)
~ FG