Ketika para pemimpin orang-orang Yahudi waktu itu membawa Yesus untuk diadili kepada Pilatus, sang gubernur yang mewakili pemerintahan Romawi di sana, istrinya mengalami mimpi yang menggelisahkan hati, sehingga menyampaikan kepada suaminya itu supaya jangan mengapa-apakan Yesus.
Matius 27:19, "Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya: 'Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam.'"
Ketika Pilatus sedang memimpin sidang pengadilan, istrinya menyampaikan pesan kepadanya: "Jangan kauapa-apakan Orang baik itu, karena semalam aku mendapat mimpi buruk mengenai Dia." (FAYH)
Pada waktu itu, ketika Pilatus sedang duduk mengadili Yesus di balai pengadilan, istrinya mengirim pesan ini kepadanya, "Orang itu tidak bersalah. Jadi, jangan mencampuri perkara-Nya, sebab tadi malam saya bermimpi mengenai Dia. Dan saya merasa ngeri." (BSD)
Istri Pilatus, yang diduga bernama Claudia tersebut, seolah dipakai oleh Tuhan melalui mimpinya untuk mengingatkan suaminya itu, bahwa Yesus adalah Orang yang benar, tidak bersalah, tidak berdosa.
Namun, karena ingin menyenangkan banyak orang, dan lebih takut pada kaisar Romawi apabila terjadi huru-hara di wilayah kekuasaannya, Pilatus lebih memilih mendengarkan suara mayoritas yang salah. Ia takut terhadap orang banyak. Padahal, Frederick Douglass pernah mengatakan, "One and God make a majority," atau terjemahan bebasnya: Meski seorang sendirian, asalkan ia percaya dan berjalan bersama Tuhan saja, maka kuasa-Nya akan tercurah atasnya.
Wali negeri itu malah hanya "cuci tangan", tanda tak ingin mengambil tanggung jawab ataupun bersalah terhadap hukuman yang dijatuhkannya (Mat. 27:24). Padahal, ia sama bersalahnya dan bertanggung jawabnya atas dosa tersebut, seperti halnya orang-orang yang menyerahkan Yesus kepadanya. Peribahasa Latin menyatakan: 'Protestatio non valet contra factum,' atau sia-sia saja kita berusaha menentang perbuatan yang justru pada saat yang sama kita sendiri juga melakukannya.
Saya rasa, selain perlu stiker What would Jesus do? sebagai contoh yang baik, menandakan apa yang sekiranya Yesus perbuat saat menghadapi situasi-situasi tertentu—yang tentu sering kali sesuai serta seturut kehendak Allah Bapa—sepertinya patut juga dibuat tempelan What would Pilate do? sebagai pengingat. Apakah kita akan menjadi sama seperti Pilatus, yang tidak mau mendengarkan nasihat atau saran yang baik, apalagi di saat-saat kritis, serta melepas tanggung jawab begitu saja, tanpa mau memiliki ataupun menjalani prinsip yang benar dalam hidup ini, apa pun risikonya?
Yeremia 1:5 (FAYH), "'Aku telah mengenal engkau sebelum engkau dibentuk di dalam kandungan ibumu. Sebelum engkau lahir, Aku telah menguduskan engkau dan mengangkat engkau menjadi nabi-Ku bagi segala bangsa.'"
Before I formed you in the womb I knew [and] approved of you [as My chosen instrument], and before you were born I separated and set you apart, consecrating you; and I appointed you as a prophet to the nations. (AMP)
Before I shaped you in the womb, I knew all about you. Before you saw the light of day, I had holy plans for you: A prophet to the nations--that's what I had in mind for you. (MSG)
1 Petrus 2:5 (TSI), "Dan setiap kita bagaikan sebuah batu bangunan yang hidup. Kita semua dipersatukan Allah untuk menjadi rumah-Nya, tempat kediaman Roh Allah. Di dalam rumah-Nya itu, kita menjadi imam-imam yang dikhususkan untuk melayani Allah dan bertugas membawa persembahan-persembahan rohani kepada-Nya. Allah menerima persembahan kita karena kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus."
Begitu juga dengan kalian. Kalian seperti batu-batu yang hidup itu. Sebab itu, datanglah kepada Tuhan. Biarlah Allah memakai kalian untuk menjadi rumah yang didirikan oleh Roh Allah. Kalian akan melayani di situ dan menjadi imam-imam yang hidup hanya untuk Allah. Melalui Yesus Kristus, kalian akan mempersembahkan kepada Allah, kurban rohani yang Allah senangi. (BSD)
Dan sekarang Saudara telah menjadi batu bangunan yang hidup untuk dipakai Allah membangun rumah-Nya. Bahkan Saudara adalah imam-Nya yang kudus. Karena itu, datanglah kepada-Nya -- (Saudara diterima oleh-Nya karena Yesus Kristus) -- dan persembahkanlah kepada Allah hal-hal yang menyukakan hati-Nya. (FAYH)
"You can't be selfish and significant at the same time" (Kita tidak bisa secara bersamaan menjadi seseorang yang memiliki serta membagikan hidup yang penuh makna, seraya juga jadi orang yang sangat egois dan hanya selalu mementingkan diri setiap waktu). ~ John C. Maxwell
~ FG