Suatu kali, setelah mengisi air di bak kamar mandi sampai penuh, beberapa menit berikutnya sepertinya airnya cukup berkurang. Merasa belum ada yang memakai kamar mandi sebelum saya memasukinya, ternyata ketika melihat ke bagian bawah, seperti ada celah sangat kecil pada baknya sehingga airnya mengalir melalui kebocoran itu.
Sesering, sebanyak apa pun mengisi bak bocor tersebut, lambat laun pasti airnya berkurang, meski sedikit demi sedikit.
Selama kebocorannya tak diperbaiki atau ditambal permanen, air akan terus menyusut.
Demikian juga, bila kita membuka celah atau memberi peluang bagi si jahat atau Iblis, sekecil apa pun untuk kita berbuat dosa, lama-kelamaan akan menumpuk, serta membuat kita hancur.
Mengapa? Karena sifat dosa selalu merusak.
Efesus 4:27 (TSI), "Dalam hal itu, janganlah beri kesempatan kepada iblis untuk mengalahkanmu."
Leave no [such] room or foothold for the devil [give no opportunity to him]. (AMP)
Don't give the devil any opportunity to work. (GWV)
Adakah saat ini, celah-celah dalam hidup yang kita biarkan serta berpotensi menghancurkan keluarga, pekerjaan, pelayanan, hubungan, usaha, maupun pendidikan kita? Entah itu celah amarah, relasi yang salah, ketidakkudusan, karakter serta kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik, sikap buruk, ataupun yang lainnya?
~ FG