Seandainya ibu Yesus, Maria waktu itu, mengomeli salah satu saudara lelaki-Nya, misalnya Yakobus remaja, mungkin ibu mereka itu akan mengakhiri dengan mengatakan, "Kenapa sih kamu ndak bisa seperti saudaramu Yesus, Yakobus?"
Setidaknya, saya pernah mengalaminya ketika ibu kami memarahi saya, "Surya (nama panggilan saya waktu remaja dulu), kenapa sih kamu nggak bisa seperti adik-adikmu (yang notabene baik-baik)?"
Saya kadang merasa agak trauma bila dibanding-bandingan, entah terhadap saudara kandung, ataupun sepupu, bahkan anak tetangga, maupun kerabat jauh. Akibantnya, mungkin kita juga menjadi sering kali iri ataupun berusaha berkompetisi setengah mati, maupun berupaya menyamai orang lain.
Markus 6:3 (TSI), "'Dia hanya tukang kayu yang kita kenal itu!— anak Maria, dan kakak dari Yakobus, Yoses, Yudas, dan Simon. Semua adik perempuannya juga tinggal di sini bersama kita.' Jadi karena mereka mengetahui asal-usul Yesus, mereka tidak mau percaya kepada-Nya."
Is not this the Carpenter, the son of Mary and the brother of James and Joses and Judas and Simon? And are not His sisters here among us? And they took offense at Him and were hurt [that is, they disapproved of Him, and it hindered them from acknowledging His authority] and they were caused to stumble and fall. (AMP)
But in the next breath they were cutting him down: "He's just a carpenter--Mary's boy. We've known him since he was a kid. We know his brothers, James, Justus, Jude, and Simon, and his sisters. Who does he think he is?" They tripped over what little they knew about him and fell, sprawling. And they never got any further. (MSG)
Sesungguhnya, perbandingan terbaik memang adalah Tuhan Yesus sendiri. Nah, sudahkah menjadi seperti Dia? Dalam hal apa kita masih perlu berubah supaya semakin serupa dengan-Nya? Apakah kita makin rela berkorban, makin mengasihi, kudus, tidak mementingkan dan hanya memikirkan diri sendiri?
Roma 12:2 (FAYH), "Jangan meniru tingkah laku dan kebiasaan dunia ini, melainkan jadilah orang dengan kepribadian yang sama sekali baru dalam segala perbuatan dan pikiran, niscaya Saudara akan mengerti dari pengalaman sendiri bahwa jalan-jalan Allah itu sempurna dan sungguh-sungguh memuaskan Saudara."
Berdasarkan semua yang sudah saya jelaskan sebelumnya tentang berbagai cara Allah berbaik hati kepada kita, maka sudah sepantasnya kita membalas kebaikan hati-Nya itu! Janganlah lagi kamu mengikuti cara hidup berdosa yang sudah menjadi kebiasaan orang-orang duniawi. Tetapi hendaklah kamu mengambil keputusan seperti ini, "Ya TUHAN, aku mempersembahkan tubuhku sebagai kurban bagi-Mu!"— walaupun sebenarnya kamu masih hidup. Keputusan itu merupakan persembahan yang suci dan menyenangkan hati TUHAN. Dia akan memperbarui pikiranmu masing-masing, sehingga kamu bisa mengetahui apa kehendak-Nya bagimu dan apa yang terbaik dalam setiap keadaan. Kamu semua akan dimampukan untuk mengerti dan memilih apa yang baik, yang paling tepat, dan yang menyenangkan hati TUHAN. (TSI)
Do not be conformed to this world (this age), [fashioned after and adapted to its external, superficial customs], but be transformed (changed) by the [entire] renewal of your mind [by its new ideals and its new attitude], so that you may prove [for yourselves] what is the good and acceptable and perfect will of God, even the thing which is good and acceptable and perfect [in His sight for you]. (AMP)
Roma 8:29 (TSI), "Karena Allah mengenal dan mengasihi kita sejak semula. Dia pun sudah menetapkan agar kita menjadi serupa dengan Anak-Nya, dan supaya Yesus menjadi Anak sulung di antara banyak saudara-saudari."
For those whom He foreknew [of whom He was aware and loved beforehand], He also destined from the beginning [foreordaining them] to be molded into the image of His Son [and share inwardly His likeness], that He might become the firstborn among many brethren. (AMP)
God knew what he was doing from the very beginning. He decided from the outset to shape the lives of those who love him along the same lines as the life of his Son. The Son stands first in the line of humanity he restored. We see the original and intended shape of our lives there in him. (MSG)
"You can easily judge the character of a man by how he treats those who can do nothing for him" (Kita dapat menguji karakter seseorang melalui bagaimana cara ia memperlakukan orang lain, terutama terhadap yang tidak dapat berbuat baik kembali atau berbalas budi kepadanya). ~ Simon Sinek, Leaders Eat Last
~ FG