Mungkin pernah kita membahas tentang hal ini, tetapi tidak apa-apa, sebab terkadang pun pengulangan ialah "guru" terbaik. Almarhum Bpk. Timbul Berutu, pernah membagikan, ada tiga jenis manusia, yaitu:
1 Korintus 2:14 (FAYH), "Tetapi orang yang bukan-Kristen tidak dapat memahami dan menerima pikiran Allah, yang diajarkan oleh Roh Kudus kepada kita. Baginya pikiran itu kedengaran bodoh, sebab hanya orang yang memiliki Roh Kudus dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh Roh Kudus. Orang lain tidak dapat memahaminya."
The unspiritual self, just as it is by nature, can't receive the gifts of God's Spirit. There's no capacity for them. They seem like so much silliness. Spirit can be known only by spirit--God's Spirit and our spirits in open communion. (MSG)
But the unspiritual man simply cannot accept the matters which the Spirit deals withthey just don't make sense to him, for, after all, you must be spiritual to see spiritual things. (Phillips NT)
Galatia 5:24 (TSI), "Kita yang menjadi milik Kristus tidak lagi dikuasai oleh hawa nafsu dan semua keinginan badani, karena kita seakan sudah memakukan hawa nafsu dan keinginan badani itu pada salib Kristus."
Orang yang sudah bersatu dengan Kristus Yesus, tidak mau lagi menuruti nafsu dan keinginan mereka yang jahat. (BSD)
And those who belong to Christ Jesus (the Messiah) have crucified the flesh (the godless human nature) with its passions and appetites {and} desires. (AMP)
Galatia 5:16 (BIS), "Maksud saya begini: Biarlah Roh Allah membimbing kalian dan janganlah hidup menurut keinginan tabiat manusia."
Saya menasihatkan supaya Saudara hanya mengikuti petunjuk-petunjuk Roh Kudus. Ia akan menyatakan ke mana Saudara harus pergi dan apa yang harus Saudara lakukan. Dengan demikian Saudara tidak akan terus-menerus mengikuti sifat jahat yang selalu mendesak Saudara untuk berbuat salah. (FAYH)
My counsel is this: Live freely, animated and motivated by God's Spirit. Then you won't feed the compulsions of selfishness. (MSG)
Namun, ini semua adalah pilihan yang memang tidak mudah untuk dilakukan. Nah, yang manakah kita? Apakah seperti manusia duniawi dan hidup dalam hawa nafsu kedagingan, ataukah pertolongan-Nya mau menjadi manusia rohani?
Roma 8:13 (TSI), "Sebab kalau kita hidup menuruti keinginan badani, roh dan jiwa kita tetap mati. Sebaliknya, oleh pertolongan Roh Allah, hendaklah kita berpikir bahwa tubuh jasmani kita sudah mati terhadap keinginan dosa. Dengan begitu, kita akan hidup!"
For if you live according to [the dictates of] the flesh, you will surely die. But if through the power of the [Holy] Spirit you are [habitually] putting to death (making extinct, deadening) the [evil] deeds prompted by the body, you shall [really and genuinely] live forever. (AMP)
There's nothing in it for us, nothing at all. The best thing to do is give it a decent burial and get on with your new life. (MSG)
~ FG