Bersyukur bahwa tidak hanya Allah memakai kehidupan para kaum pria, melainkan juga kita dapat melihat begitu banyak contoh teladan dari para kaum wanita yang ada dalam firman-Nya. Sebut saja, Debora, Rut, Ester, Hana, Elisabet, dan lainnya. Bahkan Rahab pun masuk jajaran pahlawan iman!
Terkait perempuan, kira-kira apa yang menjadi isi hati Bapa di surga bagi seorang wanita, terutama untuk hidup benar, tetap tangguh, dan teguh dalam iman?
Sebab, sesungguhnya para kaum wanita bukan hanya memiliki peranan biasa dalam rancangan Allah, melainkan dipercaya untuk menjalani peran penting juga.
Kejadian 3:15, "Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Allah sendiri mengumumkan peperangan rohani tersebut, dan Ia menyatakan bahwa wanita serta benihnya akan menjadi bagian di dalamnya. Ayat di atas menyiratkan janji-Nya yang pertama tentang keselamatan dan penebusan umat manusia dari dosa. Janji tersebut menubuatkan kemenangan mutlak Allah bagi umat manusia terhadap si jahat melalui peperangan rohani, antara keturunan seorang wanita (yakni melalui Maria yang mengandung oleh Roh Kudus dan melahirkan Yesus) melawan keturunan 'ular' (yaitu Iblis dan pengikutnya, para pembuat kejahatan).
Bersyukurlah untuk para wanita!
Kaum wanita bukanlah "buah pikiran sampingan" Allah, ataupun sebuah "edisi terakhir" dari blue print atau rancangan Allah atas dunia. Ada potensi luar biasa yang Tuhan berikan pada para wanita, selain bagi para pria, yang mau mengasihi Dia, meski masih banyak tantangan yang tidak mudah dalam kehidupan untuk dihadapi.
Nah, sudah sadarkah, terutama pertanyaannya hari ini pada para wanita, bahwa Saudara adalah wanita-wanita tangguh yang berjalan bersama Allah, mengasihi serta mempersiapkan keluarga untuk hidup takut akan Dia, setia dalam doa, dan beriman teguh?
Ibrani 11:31 (FAYH), "Karena iman -- sebab percaya kepada Allah dan kuasa-Nya -- Rahab, pelacur itu, menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik, sehingga ia tidak binasa seperti penduduk lain di kotanya yang tidak mau menaati Allah."
Rahab had been a prostitute, but because she trusted God, she did not perish with those inside Jericho who disobeyed God. Joshua sent some spies into the city in order to find ways to destroy it, but God saved her because she welcomed those spies peaceably. (DEIBLER)
1 Timotius 5:2 (TSI), "Demikian juga, untuk saudari seiman yang lebih tua darimu, berilah mereka dorongan seperti kepada ibumu sendiri. Dan untuk saudari seiman yang lebih muda darimu, nasihatilah mereka dengan tulus hati, seperti ketika menasihati adikmu sendiri."
Exhort/advise older women respectfully as you would exhort/advise your mother. Exhort/advise younger women gently as you would exhort/advise your sisters; but you must act in a completely proper way as you do that. (DEIBLER)
Perlakukanlah wanita yang lebih tua sebagai ibumu sendiri, dan yang muda sebagai adikmu, dengan hanya mempunyai pikiran murni mengenai mereka. (FAYH)
~ Deliana Marpaung, MTh