Yesaya, yang tergolong dalam nabi-nabi besar bersama Yeremia, Yehezkiel dan Daniel oleh karena tebalnya kitab serta luasnya jangkauan nubuatan mereka (dan bukan pada nilai kepentingan atau pencapaian nabi tersebut), pernah menyerukan pertobatan kepada orang Israel, terutama yang jahat dan fasik (tidak peduli terhadap perintah Tuhan, menyatakan percaya pada-Nya tapi tidak menaati Dia, bahkan berbuat dosa).
Yesaya 55:7, "Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya."
Bahkan, dalam referensi terjemahan lain dikatakan, hendaknya orang jahat meninggalkan, mengubah, ataupun menghilangkan pemikiran-pemikirannya, yang sering kali mungkin tidak baik pula.
Hendaklah orang jahat memperbaiki hidupnya, dan mengubah jalan pikirannya. Biarlah ia kembali kepada TUHAN, supaya mendapat belas kasihan-Nya. Hendaklah ia berpaling kepada Allah kita, sebab TUHAN mengampuni dengan murah hati. (BIS)
Evil people should stop living evil lives. They should stop thinking bad thoughts. They should come to the LORD again, and he will comfort them. They should come to our God because he will freely forgive them. (ERV)
Mengapa? Supaya mereka berbalik kepada Allah, dan Ia mengampuni dengan limpahnya, mengasihani, bahkan menghibur, serta menolong.
Lagipula, kita masih ingat kan, 'metanoia' atau pertobatan adalah mengubah cara berpikir. Ibarat, salah jalan atau kelewatan, lalu mau berputar balik ke arah yang benar. Dengan kata lain juga, jika pola pikir seseorang tidak berubah-berubah, dan masih seperti pola pikir yang lama, ia belum sungguh-sungguh mau bertobat.
Nah, sudahkah benar-benar mengalami perubahan hati, pertobatan nyata, baik dalam pikiran, sikap, maupun pandangan kita ke arah yang baru? Benar-benar mengabdi kepada-Nya, terus-menerus mau diproses, dibentuk, dan dituntun oleh Roh Kudus? Memang tidak mudah—tidak pernah, jarang ada sesuatu yang sungguh-sungguh berharga dan berarti dalam hidup ini yang mudah.
Yeremia 29:11 (BIS), "Bukankah Aku sendiri tahu rencana-rencana-Ku bagi kamu? Rencana-rencana itu bukan untuk mencelakakan kamu, tetapi untuk kesejahteraanmu dan untuk memberikan kepadamu masa depan yang penuh harapan."
Karena Aku mengetahui segala rencana-Ku bagimu. Demikianlah firman TUHAN. Rencana-rencana itu untuk kebaikan, bukan untuk keburukan, untuk memberi kamu masa depan yang penuh pengharapan. (FAYH)
I know what I'm doing. I have it all planned out--plans to take care of you, not abandon you, plans to give you the future you hope for. (MSG)
2 Korintus 5:7 (BSD), "Sebab, hidup kami di dunia ini bergantung pada iman kami kepada Kristus, bukan pada apa yang dapat kami lihat di dunia ini."
Faith is our guide, not sight. (REB)
It's what we trust in but don't yet see that keeps us going. (MSG)
~ FG