Saya masih mengingat perkataan seorang kakak rohani dulu, ketika ia sedang dalam perjalanan naik sebuah bus, melihat orang-orang, para penumpang lainnya, yang sepertinya wajah mereka terlihat muram, tanpa semangat, dan kelelahan.
Air muka atau penampakan wajah seseorang terkadang dapat menggambarkan suasana atau keadaan hatinya. Susah ataupun sedih, gembira maupun riang.
Nehemia 2:1-2, "Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, bertanyalah ia kepadaku: 'Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.' Lalu aku menjadi sangat takut."
Kejadian 40:5-7, "Pada suatu kali bermimpilah mereka keduanya--baik juru minuman maupun juru roti raja Mesir, yang ditahan dalam penjara itu--masing-masing ada mimpinya, pada satu malam juga, dan mimpi masing-masing itu ada artinya sendiri. Ketika pada waktu pagi Yusuf datang kepada mereka, segera dilihatnya, bahwa mereka bersusah hati. Lalu ia bertanya kepada pegawai-pegawai istana Firaun yang ditahan bersama-sama dengan dia dalam rumah tuannya itu: 'Mengapakah hari ini mukamu semuram itu?'"
Raut muka juga dapat memancarkan kasih serta kemuliaan Allah. Seperti dalam lagu, "Kukasihi kau dengan kasih Tuhan, kulihat di wajahmu kemuliaan Raja, kukasihi kau dengan kasih Tuhan." Ataupun ketika umat Israel melihat wajah Musa setelah ia menghadap Tuhan.
Keluaran 34:34-35, "Tetapi apabila Musa masuk menghadap TUHAN untuk berbicara dengan Dia, ditanggalkannyalah selubung itu sampai ia keluar; dan apabila ia keluar dikatakannyalah kepada orang Israel apa yang diperintahkan kepadanya. Apabila orang Israel melihat muka Musa, bahwa kulit muka Musa bercahaya, maka Musa menyelubungi mukanya kembali sampai ia masuk menghadap untuk berbicara dengan TUHAN."
Nah, bagaimana dengan kita, apakah kehadiran kita menjadi berkat bagi banyak orang, bahkan hanya melalui sebuah senyuman? Atau, adakah orang-orang yang memerlukan perhatian kita, telinga yang sungguh-sungguh mau mendengarkan, serta empati terhadap mereka?
Amsal 15:30 (BIS), "Wajah gembira meriangkan hati, berita yang baik menyegarkan jiwa."
Senyum membuat orang lain berbahagia, dan kabar baik membuat mereka merasa lebih baik. (VMD)
Pandangan yang ramah menyenangkan hati, kabar gembira membangkitkan kekuatan seseorang. (KSKK)
Mazmur 17:15 (VMD), "Aku telah melakukan yang benar, jadi aku akan melihat wajah-Mu. Dan melihat Engkau, aku akan sangat puas."
Namun bagiku, yang memuaskan aku bukanlah kekayaan, melainkan kesempatan untuk memandang Engkau dan keyakinan bahwa hubungan kita baik. Dan apabila aku terbangun di surga, maka sempurnalah kepuasanku karena aku akan berhadapan muka dengan Engkau. (FAYH)
And me? I plan on looking you full in the face. When I get up, I'll see your full stature and live heaven on earth. (MSG)
~ FG